Linda Boentaram's Blog
January 21, 2024
Delayed Payment Experience with Egypt-based The Translation Gate LLC (Solved)
On 21st November 2023, I invoiced a finished and approved work worth USD 220.35 to The Translation Gate, LLC. My PM told me they implemented a new invoicing system via Nexus, so I uploaded the invoice to Nexus in .zip file (the only format accepted in the system).
I received a confirmation from Nexus that said payment will be disbursed WITHIN 45-60 DAYS from the date of invoice submission.
On January 2nd, 2024 i.e. 43 days since invoice submission, I whatsapp-ed my PM to check whether the Accounts dept. has begun to process the payment, since the invoice status hasn’t changed. These are her answers on January 4th.
I followed her advice and emailed the Accts. department on the 11th of January 2024, i.e. 52 days since invoicing, and they said with a smiley emoji that payment will be disbursed on the 15th of January 2024.
However, I didn’t receive the payment as promised, and when I followed up with the accounts dept, these are their answers.
Concerned with this lack of certainty and the unchanging status of the invoice in Nexus, I contacted my PM again on 17th January 2024 (58 days since invoice submission date). She apologized profusely, admitted my concerns about the agency’s delayed payment issues in the past, and even claimed she has escalated the issue to the “higher-ups”.
(The “accounts might delayed in issuing the payment but rest assured it will get paid” part should have been a huge red flag for me. A translator claimed they waited for TWO YEARS and even got deleted from the agency’s invoicing portal).
I asked my PM to CC me any replies from so-called “higher-ups” and she agreed, but I never got them. Or any of her emails to the Account Payables.
She asked me again whether I’ve actually uploaded the invoice via Nexus as per their new invoicing system, and I showed her the receipt from the system, as well as the screencap showing that my invoice is still “Waiting Account Confirmation”
I told her that if I don’t get paid on the due date of payment (i.e. this Friday, 19th of January 2024), I will post a public complaint. She returned later in the day to say the account will pay me “today” i.e. 17th Jan 2024. No email correspondence confirming this, and at the end of the day, no payment from Translation Gate LLC in my Paypal account.
I complained to her by showing the ever-unchanging Invoice Status, and she promised to follow up first thing in the morning. She also asked me to follow up with the Acct. dept myself and CC to her instead of the other way around. In other words, all her WA claims about “follow-ups” have never been actually emailed to me.
Instead of calling her out for it, I emailed the Acct. Dept again at 7 p.m., 17th January Cairo time. No response whatsoever, and no payment “today” as promised by the PM.
I then searched for the agency owner’s mobile phone and sent them a message about the issue. This is the current screencap – it was not immediately read at the time of sending.
This was my invoice status as at 18th January 2024 or 59 days since invoice submission. It had been “Waiting Account Confirmation” since November 2023.
I did further search about the agency’s history and found some concerning information. Apparently someone had similar payment problem in June 2023 and only get paid after the translator posted a negative review in Proz.com. Half of the agency’s glowing 5-star ratings came from Egyptian translators, and less favorable ratings from European and SA translators were edited.
The agency’s presence in the job forum is also glaringly non-existent despite their “five star” ratings.
This is confirmed by one of the admins.
Links: https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread16418.htm, https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread31878.htm
As at the time of writing, 19th January of 2024 COB or the supposed due date of my payment, this is the status of my invoice. No further communication from the account department or PM, or better still, actual payment.
May this unpleasant experience shows you that rating can be manufactured and all that glitters are not always gold.
UPDATE (19/1/2024): I have tried TWICE to post this on Proz.com‘s Money Matters Forum, the first post was rejected and the second is yet to be approved. I also got momentarily kicked out of the agency’s Nexus portal before the access was restored. Just wondering if some agency staff are actually moderators in the board because my post got views but not visible to the public.
UPDATE (20/1/2024): I received an email today from the same agency, not regarding my invoice but to lure me again with a seemingly lucrative offer.
This is my reply:
It seems like their mode of operation is to target translators who are non-paying/inactive members of prestigious translation boards, delay payment and then offer more works to “placate” them when they complain. That’s how this translator didn’t get paid after TWO YEARS worth of work.
(UPDATE: 20/1/2024): I had been posting this experience in LinkedIn, Facebook, WordPress and Blogspot as my post in Proz.com forum was still unpublished (it’s still unpublished). Then I received a WA from the owner that their CFO will take care of the issue.
A moment later, I finally got the payment. Total days from invoicing to payment: 61 days.
I’m not sure if it’s my Whatsapp to the owner that did the trick, or whether it’s my social media posts. I also don’t know if the problem lies in lack of communication, faults in the new invoicing system, or something else. In any case, I don’t think I’ll likely work with them again in the near future.
January 19, 2024
Hati-hati Menerima Pekerjaan dari The Translation Gate, LLC, Big Agency Scammer!
English version: https://pelayankata.wordpress.com/2024/01/19/bad-experience-with-a-large-translation-agency-in-egypt-rating-can-be-deceitful/
Tanggal 21 November 2023, saya mengajukan tagihan untuk proyek penerjemahan senilai USD 220.35 kepada The Translation Gate, LLC. Project Manager (PM) saya meminta saya mengunggah tagihan ke Nexus dalam format .zip.
Setelah sukses mengunggah, saya menerima email dari Nexus bahwa pekerjaan akan dibayar DALAM WAKTU 45-60 HARI (bukan hari kerja lho ya) sejak tanggal penagihan.
Tanggal 2 Januari 2024 atau 43 hari sejak tagihan diunggah, saya mengirim WA ke PM saya untuk mengecek sampai mana tagihan di proses, karena status di sistem masih “Waiting Accounting Confirmation”. Dia mengulangi bahwa proses pembayaran adalah 45-60 hari dan mengatakan pembayaran biasa dilakukan setiap tanggal 15 dan 30, jadi saya diminta menunggu dan konfirmasi sendiri dengan pihak Account pada tanggal 14 Januari.
Tanggal 11 Januari 2024 atau 52 hari sejak tagihan diunggah, saya mengirim email ke pihak Account dengan cc ke PM saya. Mereka mengatakan akan membayar saya tanggal 15 Januari 2024.
Namun pada tanggal yang dijanjikan, saya tidak menerima pembayaran. Saya pun menghubungi kembali pihak Account dan dibalas dengan jawaban standar “Mohon menunggu, kami segera akan memproses tagihan Anda”.
Saya mulai cemas dengan janji kosong ini dan status tagihan di Nexus yang tak kunjung berubah. Saya kembali menghubungi PM saya tanggal 17 Januari 2024 (58 hari sejak tagihan diunggah). Dia memohon maaf, bilang “sangat malu” dengan keterlambatan pembayaran, mengakui pertanyaan saya bahwa dulu mereka sering membayar terlambat, dan bahkan berjanji melakukan eskalasi ke atasan.
Dia juga berani-beraninya mengatakan “pihak Account mungkin membayar terlambat, tapi kami selalu membayar”. Seharusnya itu jadi peringatan buat saya, karena setelah mencari di Google, saya menemukan di salah satu forum penerjemah bahwa seorang penerjemah di Albania TIDAK DIBAYAR SAMPAI DUA TAHUN (peristiwanya terjadi di tahun 2023).
Saya minta PM saya mengirim CC email jawaban dari atasan seperti yang dia janjikan, dan dia menyetujui, tapi saya tidak pernah menerima email tersebut atau bukti dia melakukan eskalasi APA PUN.
Dia kembali bertanya apakah saya sudah mengunggah invoice ke sistem Nexus, dan saya menunjukkan tanda terima dari sistem berikut screen capture kalau tagihan saya masih berstatus “Waiting Account Confirmation”.
Saya mewanti-wanti kalau tagihan tidak dibayar juga pada tanggal jatuh tempo, yaitu 19 Januari 2024, saya akan menyebarkan keterlambatan ini di media sosial. Lalu dia mengirim WA bahwa pihak Account akan membayar “hari ini” atau 17 Januari 2024. Sesuai dugaan saya, tidak ada bukti email antara PM dengan pihak Account, dan saya tidak menerima pembayaran apa pun.
Saya tunjukkan status tagihan yang belum berubah, dan PM berjanji akan melakukan “follow-up” pagi-pagi esok harinya. Dia juga meminta saya bertanya sendiri ke pihak Account dan mengirim CC ke emailnya, bukannya sebaliknya. Dengan kata lain, semua klaimnya tentang “follow-ups” tidak pernah dibuktikan lewat email.
Meskipun demikian, saya mengirim email ke pihak Account juga pada pukul 7 malam tanggal 17 January waktu Cairo. Tidak ada jawaban, dan tidak ada pembayaran “hari ini” seperti dijanjikan PM.
Di bawah ini status tagihan saya per 18 Januari 2024 atau 59 hari sejak tanggal tagihan. Status masih saja “Waiting Account Confirmation” sejak November 2023.
Saya melakukan pencarian mengenai sejarah agensi ini dan hasilnya tidak menggembirakan. Rupanya ada penerjemah yang mengalami kesialan sama pada tahun 2023 dan baru dibayar setelah memberi rating negatif di forum penerjemah Proz.com. Salah satu admin di Translators Cafe mengatakan setengah rating 5 yang diberikan kepada agensi ini berasal dari penerjemah di negara mereka. Rating jujur dari penerjemah Eropa dan Amerika Selatan diedit karena mereka memberi rating 1 dari 5 akibat tiadanya pembayaran.
Di Translatorscafe.com, Translation Gate anehnya tidak aktif meskipun berstatus “bintang lima”.
Salah satu admin Translators Cafe mengakui agensi ini tidak lagi memposting lowongan sejak tahun 2021, kemungkinan besar karena keterlambatan pembayaran mereka.
Tautan: https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread16418.htm, https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread31878.htm
Hingga tanggal jatuh tempo tagihan saya, yaitu 19 Januari 2024 COB, status tagihan tidak berubah. Tidak ada lagi follow-up dari PM atau pihak Accounts Payable, baik lewat WA maupun email.
Semoga pengalaman saya ini mengajarkan kita bahwa rating bisa diakali dan nama besar bukan berarti segalanya.
UPDATE (19/1/2024): Saya sudah mencoba memposting pengalaman ini dua kali di forum Proz.com, tapi tidak kunjung diterbitkan. Saya bahkan sempat “ditendang” dari sistem Nexus agensi bajingan ini sebelum akhirnya bisa mengakses kembali. Kemungkinan besar staf agensi ini adalah anggota berbayar Proz.com, sehingga bisa mempermainkan penerjemah yang bukan anggota berbayar seenak jidat.
UPDATE (20/1/2024): Saya menerima email dari Senior Project Manager mereka, bukannya untuk mengonfirmasi pembayaran, tapi memberikan proyek baru yang kelihatan “menggiurkan”.

Saya mengatakan tidak akan menerima apa pun dari mereka sampai tagihan saya dilunasi.
[image error]Sepertinya modus operandi mereka adalah menyasar penerjemah yang bukan anggota berbayar atau anggota aktif di forum penerjemahan internasional, lalu tidak membayar pekerjaan mereka dan malah menawari proyek baru saat menerima keluhan. Karena itulah seorang penerjemah sempat terjebak tidak dibayar untuk pekerjaan selama dua tahun.
Bad Experience with Egyptian-based Outsourcer The Translation Gate LLC – Rating Can Be Deceitful
On 21st November 2023, I invoiced a finished and approved work worth USD 220.35 to The Translation Gate, LLC. My PM told me they implemented a new invoicing system via Nexus, so I uploaded the invoice to Nexus in .zip file (the only format accepted in the system).
I received a confirmation from Nexus that said payment will be disbursed WITHIN 45-60 DAYS from the date of invoice submission.
On January 2nd, 2024 i.e. 43 days since invoice submission, I whatsapp-ed my PM to check whether the Accounts dept. has begun to process the payment, since the invoice status hasn’t changed. These are her answers.
I followed her advice and emailed the Accts. department on the 11th of January 2024, i.e. 52 days since invoicing, and they said with a smiley emoji that payment will be disbursed on the 15th of January 2024.
However, I didn’t receive the payment as promised, and when I followed up with the accounts dept, these are their answers.
Concerned with this lack of certainty and the unchanging status of the invoice in Nexus, I contacted my PM again on 17th January 2024 (58 days since invoice submission date). She apologized profusely, admitted my concerns about the agency’s delayed payment issues in the past, and even claimed she has escalated the issue to the “higher-ups”.
(The “accounts might delayed in issuing the payment but rest assured it will get paid” part should have been a huge red flag for me. A translator claimed they waited for TWO YEARS and even got deleted from the agency’s invoicing portal).
I asked her to CC me any replies from so-called “higher-ups” and she agreed, but I never got any emails proving that she has ACTUALLY followed this up with ANYone.
She asked me again whether I’ve actually uploaded the invoice via Nexus as per their new invoicing system, and I showed her the receipt from the system, as well as the screencap showing that my invoice is still “Waiting Account Confirmation”
I told her that if I don’t get paid on the due date of payment (i.e. this Friday, 19th of January 2024), I will post a public complaint. She returned later in the day to say the account will pay me “today” i.e. 17th Jan 2024. Of course, no email correspondence confirming this, and no payment from Translation Gate LLC in my Paypal account.
I complained to her by showing the ever-unchanging Invoice Status, and she promised to follow up first thing in the morning. She also asked me to follow up with the Acct. dept myself and CC to her instead of the other way around. In other words, all her WA claims about “follow-ups” have never been actually emailed to me.
Instead of calling her out for it, I emailed the Acct. Dept again at 7 p.m., 17th January Cairo time. No response whatsoever, and no payment “today” as promised by the PM.
This is my invoice status as at 18th January 2024 or 59 days since invoice submission. It has been “Waiting Account Confirmation” since November 2023.
I did further search about the agency’s history and found this disturbing information. Apparently someone had similar payment problem in June 2023 and only get paid after the translator posted a negative review in Proz.com.
The agency’s presence in the job forum is also glaringly non-existent despite their “five star” ratings.
This is confirmed by one of the admins.
Links: https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread16418.htm, https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread31878.htm
As at now, 19th January of 2024 COB or the supposed due date of my payment, this is the status of my invoice. No further communication from the account department or PM, or better still, actual payment.
May this unpleasant experience shows you that rating can be manipulated and all that glitters are not always gold.
UPDATE (19/1/2024): I have tried TWICE to post this on Proz.com‘s Money Matters Forum, the first post was rejected and the second is yet to be approved. I also got kicked out of the agency’s Nexus portal before the access is restored. Just wondering if some staff of the agency are actually moderators in the board because my post got views but not visible to the public.
UPDATE (20/1/2024): I received an email today from the same agency, not regarding my invoice but to lure me again with a seemingly lucrative offer.

This is my reply:
[image error]It seems like their mode of operation is to target translators who are non-paying/inactive members of prestigious translation boards, refuse to pay them and then offer more works to “placate” them when they complain. That’s how the translator I mentioned above didn’t get paid after TWO YEARS worth of work.
Bad Experience with a Large Translation Agency in Egypt – Rating Can Be Deceitful
On 21st November 2023, I invoiced a finished and approved work worth USD 220.35 to The Translation Gate, LLC. My PM told me they implemented a new invoicing system via Nexus, so I uploaded the invoice to Nexus in .zip file (the only format accepted in the system).
I received a confirmation from Nexus that said payment will be disbursed WITHIN 45-60 DAYS from the date of invoice submission.
On January 2nd, 2024 i.e. 43 days since invoice submission, I whatsapp-ed my PM to check whether the Accounts dept. has begun to process the payment, since the invoice status hasn’t changed. These are her answers.
I followed her advice and emailed the Accts. department on the 11th of January 2024, i.e. 52 days since invoicing, and they said with a smiley emoji that payment will be disbursed on the 15th of January 2024.
However, I didn’t receive the payment as promised, and when I followed up with the accounts dept, these are their answers.
Concerned with this lack of certainty and the unchanging status of the invoice in Nexus, I contacted my PM again on 17th January 2024 (58 days since invoice submission date). She apologized profusely, admitted my concerns about the agency’s delayed payment issues in the past, and even claimed she has escalated the issue to the “higher-ups”.
(The “accounts might delayed in issuing the payment but rest assured it will get paid” part should have been a huge red flag for me. A translator claimed they have been waiting for TWO YEARS and even got deleted from the agency’s invoicing portal).
I asked her to CC me any replies from so-called “higher-ups” and she agreed, but I never got any emails proving that she has ACTUALLY followed this up with ANYone.
She asked me again whether I’ve actually uploaded the invoice via Nexus as per their new invoicing system, and I showed her the receipt from the system, as well as the screencap showing that my invoice is still “Waiting Account Confirmation”
I told her that if I don’t get paid on the due date of payment (i.e. this Friday, 19th of January 2024), I will post a public complaint. She returned later in the day to say the account will pay me “today” i.e. 17th Jan 2024. Of course, no email correspondence confirming this, and no payment from Translation Gate LLC in my Paypal account.
I complained to her by showing the ever-unchanging Invoice Status, and she promised to follow up first thing in the morning. She also asked me to follow up with the Acct. dept myself and CC to her instead of the other way around. In other words, all her WA claims about “follow-ups” have never been actually emailed to me.
Instead of calling her out for it, I emailed the Acct. Dept again at 7 p.m., 17th January Cairo time. No response whatsoever, and no payment “today” as promised by the PM.
This is my invoice status as at 18th January 2024 or 59 days since invoice submission. It has been “Waiting Account Confirmation” since November 2023.
I did further search about the agency’s history and found this disturbing information. Apparently someone had similar payment problem in June 2023.
Link: https://www.translatorscafe.com/cafe/MegaBBS/forumthread16418.htm
As at now, 19th January of 2024 COB or the supposed due date of my payment, this is the status of my invoice. No further communication from the account department or PM, or better still, actual payment.
May this unpleasant experience shows you that rating can be manipulated and all that glitters are not always gold.
July 23, 2016
Drama sang Raflesia
Sebenarnya masalah ini sudah boleh dibilang “selesai” dan saya sudah tidak mengingat-ingatnya lagi. Tetapi kemarin saya mendapat kabar tidak mengenakkan bahwa yang bersangkutan telah menyebar fitnah tentang saya dan teman saya di grup WA miliknya, yang juga beranggotakan beberapa penerjemah HPI. Tadinya hendak saya biarkan, karena saya pikir toh orang akan tahu sendiri mana yang genah dan mana yang tidak. Tapi karena ini sudah menjurus ke pencemaran nama baik, paling tidak saya merasa perlu membuat sedikit pernyataan. Tidak perlulah menyebutkan nama si pelaku, karena orang akan bisa mengenalinya dari kelakuannya.
Jadi tahun lalu saya pernah menerima pekerjaan terjemahan dari pemilik dan pengelola sebuah agensi di Surabaya, sebut saja namanya Raflesia. Sebelumnya saya sudah berteman lewat FB, namun belum pernah bekerja sama. Awalnya kesan yang saya peroleh dari website dan postingannya adalah Raflesia orang yang profesional dan cakap mengelola bisnisnya, namun ketika pembicaraan beralih ke WA, timbul keanehan. Ia gemar sekali membicarakan penerjemah lain serta tarif yang mereka pasang, dan betapa munafiknya mereka karena bicara tentang harga tinggi padahal dalam praktiknya memasang harga rendah. Raflesia juga dengan menggebu-gebu membanggakan agensinya, kejujuran mereka, tarif mereka yang kompetitif dan sebagainya. Saya sudah merasa tidak nyaman, namun karena baru mau bekerja sama, saya berusaha menanggapi dengan bersahabat.
Lalu Raflesia menanyakan tarif saya untuk suatu pekerjaan dan saya memberikannya, dengan catatan tarif tersebut bersih dari potongan. Saya berulang kali menanyakan apakah ada potongan PPh atau lainnya dari agensi, juga berulang kali meminta konfirmasi darinya, tapi Raflesia malah terus asyik dengan orasinya sendiri mengenai “kemunafikan” para penerjemah dan betapa “baik” agensinya, tanpa sedikit pun mengindahkan pertanyaan saya. Kemudian dia menawari saya pekerjaan “editing” dan meminta tarif saya. Untungnya saya memintanya mengirim dokumennya lebih dulu, karena di email dia berbalik mengatakan file itu akan diterjemahkan, bukan diedit, ke Bahasa Inggris. Bayangkan apa jadinya kalau saya keburu memberikan tarif editing?!
Raflesia kemudian memberi pekerjaan lain, kali ini membutuhkan cap penerjemah tersumpah, lewat SMS, dan mendesak agar saya buru-buru mengkonfirmasi tarif. Berhubung file asli dalam bentuk scan sedangkan tarif saya berdasarkan halaman jadi saat itu, saya minta waktu agar bisa melakukan konversi lebih dulu. Dia lalu menginformasikan angka-angka dalam tabel tidak dihitung sebagai terjemahan, dan kliennya sudah menghitung bahwa total seluruh terjemahan adalah 6000 kata. Saya tentunya tidak bisa menerima perhitungan klien mentah-mentah dan mengatakan saya butuh waktu untuk konversi. Saya juga mewanti-wanti untuk tidak deal lebih dulu, bahkan sempat mengatakan tidak jadi mengambil proyek karena repot. Namun Raflesia malah mengatakan ia sudah diminta menandatangani PO saat itu juga, lengkap dengan cerita memelas bahwa ia masih harus membayar editor dan tidak untung banyak dan sebagainya. Akhirnya karena mengira ia sudah terlanjur deal, saya memberikan tarif per halaman sumber, yang akhirnya saya sadari terlalu rendah, namun nasi sudah jadi bubur. Dan Raflesia belakangan dengan entengnya mengatakan klien ini klien internasional yang membayar dolar setelah saya tanyakan kemudian. Oh no…
Singkat cerita saya menyelesaikan proyek itu dan menyerahkannya, kemudian karena masih tidak yakin, saya bertanya apakah ada potongan PPh atau semacamnya pada tarif saya. Dari sana saya baru tahu bahwa saya harus menanggung biaya Paypal! Sebelumnya dia HANYA menyebutkan bahwa potongan Paypal “cukup besar”, sehingga untung yang diterima agensi mereka “tidak seberapa”. Sama sekali tidak ada informasi biaya tersebut juga harus ditanggung penerjemah! Apalagi saya tidak menggunakan Paypal dan meminta honor ditransfer saja ke rekening bank. Saya memprotes karena sejak awal telah berkali-kali menekankan tarif bersih (yang tidak ditanggapinya), dan dia ngotot mengatakan potongan ini otomatis dari sistem, bukan dari agensi, dan saya seharusnya sudah tahu tentang potongan tersebut. Saya jelaskan kepadanya bahwa 1) saya tidak pernah menggunakan Paypal dan tidak tahu ada potongan, dan 2) saya pernah meminta klien internasional membayar penuh ke saya tanpa dipotong biaya transfer, dan klien tersebut tidak keberatan. Akhirnya Raflesia (dengan sikap penuh pengorbanan) setuju menanggung biaya Paypal.
Kemudian teman saya menerima tawaran pekerjaan dari Raflesia melalui saya. Berhubung terjadi perbedaan perhitungan kata dokumen sumber antara teman saya dan Raflesia, yang belakangan diketahui karena versi Microsoft Word yang berbeda, teman saya meminta PO yang mengkonfirmasi jumlah kata sumber. Dia juga meminta komunikasi selalu dilakukan secara resmi lewat email. Hal ini dirasa Raflesia sangat menyulitkan dan ia mengadu pada saya, dan saya berusaha bersikap senetral mungkin. Karena belum mengerti duduk permasalahannya, saya hanya bilang teman saya memang terkadang “particular”, karena takut tertipu klien nakal. Lalu tiba-tiba teman saya bertanya lewat WA apakah saya mengatakan dia “ribet, sulit dan rewel” kepada Raflesia, serta menunjukkan bukti WA chatnya. Betapa kagetnya saya, karena kata-kata saya dilebih-lebihkan sedemikian rupa untuk menyerang teman saya! Saat Raflesia menelepon saya, emosi saya tidak terbendung lagi dan saya bicara dengan nada tinggi kepadanya, yang rupanya membuat dia dendam pada saya.
Singkat cerita, saya menerima pembayaran sesuai kesepakatan awal, namun sekarang giliran teman saya yang bermasalah dengan Raflesia. Rupanya file sumber dari klien tidak dikonversi dengan benar sehingga jumlah kata jauh lebih banyak dari sebenarnya, dan klien menghendaki revisi PO. Setelah 11 hari, belum ada juga konfirmasi tentang jumlah kata dari klien, dan teman saya menagihnya kepada Raflesia karena ia perlu membuat invoice. Namun bukannya meminta konfirmasi klien, Raflesia malah defensif dan menuduh teman saya membuatnya stres sampai ia masuk rumah sakit. Ditambah lagi masalah potongan Paypal, yang lagi-lagi baru dijelaskan Raflesia belakangan setelah tarif diberikan. Karena kedua belah pihak merasa diperlakukan tidak adil, masalah ini akhirnya ditengahi mutual friend yang bekerja di agensi Raflesia, yang mengetik ulang seluruh file untuk mendapatkan jumlah kata yang benar. Mutual friend ini juga berusaha menjernihkan masalah antara teman saya dan Raflesia. Bukannya menerima analisis obyektif dari mutual friend tadi, Raflesia justru marah-marah, memosisikan diri sebagai korban, dan menyeret-nyeret rekan sejawat lain yang tak ada hubungannya ke masalah tersebut, yang menyatakan tidak mau ikut campur. Akhirnya tercapai kesepakatan jumlah kata yang benar dan teman saya dibayar sesuai jumlah kata baru tersebut.
Teman saya dan saya memutuskan tidak ingin lagi bekerja sama dengan Raflesia dan melupakan kasus ini. Saya sudah tidak lagi mengingat-ingatnya, tetapi kemarin saya mendengar kabar mengejutkan dari sumber yang valid. Rupanya Raflesia menjelek-jelekkan teman saya dan saya di group WA chatnya, juga beberapa penerjemah lain yang tidak saya kenal. Tuduhannya kepada kami berdua antara lain:
Menghasut para anggota HPI untuk membencinya (padahal dia sendirilah yang meneruskan email percakapan kami kepada pihak ketiga, dan menceritakan kasus ini dengan bumbu lada, kecap dll kepada siapa saja yang mau (dan tidak mau) mendengar).
Menyindirnya di status orang (terakhir saya cek, dia-lah yang menyindir saya di status orang lain)
Mengakali nilai pekerjaan (padahal teman saya hanya meminta kepastian jumlah kata yang benar untuk membuat invoice).
Mencaci-makinya karena biaya Paypal yang “tidak sampai Rp. 300.000,-“ (alasan saya marah-marah kepadanya karena ia MEMUTARBALIKKAN kata-kata saya tentang teman saya, dan sepertinya dia tidak mengerti bahwa pemberi jasa BERHAK menuntut haknya sampai sen terakhir).
Merusak hubungan dia dengan sang mutual friend (padahal, mutual friend ini memutuskan hubungan dengannya karena, ketika menganalisis chat saya dengan Raflesia untuk menengahi masalah, ia melihat Raflesia menggunakan namanya untuk menjelek-jelekkan orang lain).
dan
Melansir bahwa teman saya dan saya pernah menerima pekerjaan yang tarifnya jauh lebih murah daripada yang diberikan kepadanya (padahal itu tarif dari 5 tahun sebelumnya!)
Saya akhirnya memblokir Raflesia dari friend list FB setelah sebelumnya hanya memasukkannya ke daftar Restricted. Sungguh tidak disangka, bahwa di balik penampilan luar yang profesional dan tutur kata yang sopan dan halus, Raflesia ternyata ular penyebar fitnah dan pengadu domba yang sangat berbahaya. Tapi Tuhan tidak buta, dan saya yakin jika ia terus melanjutkan kebiasaannya, ia akan segera jatuh ke dalam lubang kubur yang diciptakannya sendiri.
April 22, 2015
Pelatihan Penyuntingan Buku Terjemahan 18 April 2015 (Bagian 2)
Setelah makan siang nasi kotak yang sedap dan tebar pesona mengobrol sana-sini, pelatihan dilanjutkan dengan presentasi penyuntingan naskah non-fiksi. Sesi��dengan tema��Menjaga Makna dalam Penyuntingan Naskah Non-fiksi ini dibawakan dengan apik oleh Andi Tarigan diselingi humor-humor segar, ditambah pertanyaan kuis kecil-kecilan berhadiah buku-buku non-fiksi menarik.
Menurut Andi, ada 5 prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menyunting terjemahan non-fiksi. Yang pertama adalah membaca naskah untuk memahami gagasan besar yang hendak disampaikan penulis serta konteks dan alam pikir yang mendasari tulisan. Kita harus memahami gambaran situasi di negara asal penulis dan mencari paralelnya dalam budaya kita sehari-hari agar dapat menyampaikan maksud penulis dengan bahasa yang mudah dipahami. Prinsip kedua adalah memahami argumentasi naskah yang dibaca. Kita harus merunut alur dari satu bab ke bab lain, yang biasa tercermin di daftar isi, logika yang digunakan penulis (entah deduktif atau induktif), fokus utama dan relevansi penjelasan yang mengikutinya, serta asumsi di balik argumentasi penulis. Jika judul naskah asli tidak bisa��nyambung jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, sebaiknya pertahankan judul aslinya. Kalimat yang diawali keterangan seperti “Di negara saya…” sebaiknya diganti menjadi “Di [nama negara]…” supaya lebih komunikatif.
Prinsip ketiga adalah menyunting dengan akurat, konsisten dan cermat. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah terminologi dan padanannya, nama orang atau institusi, gelar, simbol dan rumus ilmu, data historis, deskriptif, analisis dan rujukan, referensi, hak cipta��tabel, grafik, foto��dan ilustrasi yang digunakan, serta kecocokan isi dan��daftar isi. Di sinilah perbedaan antara menyunting naskah fiksi dan non-fiksi, di mana kesalahan sedikit saja pada fakta, angka atau nama di naskah non-fiksi��bisa berdampak fatal. Prinsip keempat adalah menyunting gramatika, ejaan dan tanda baca. Kalimat-kalimat panjang, jika terlalu rumit,��dapat dipenggal untuk meningkatkan keterbacaan dan menghindari subjek ganda, kecuali teks hukum yang tidak boleh diubah sembarangan. Sebaiknya hindari pula pengulangan kata sejenis dalam kalimat yang sama untuk membuat teks mudah dibaca. Terakhir, editor juga harus menyunting naskah sesuai etika dan kesantunan di budaya kita dan berhati-hati dengan teks yang mengandung seksualitas dan unsur SARA. Humor yang menyinggung golongan agama tertentu atau teks yang vulgar, misalnya, dapat diperhalus atau bahkan dibuang jika tidak berpengaruh pada isi yang hendak disampaikan. Namun dalam buku-buku ilmu pengetahuan, seks dan bagian tubuh manusia harus dijelaskan apa adanya.
Kesimpulannya, tugas editor adalah membuat suatu naskah “berbunyi”, dalam arti mempertahankan rasa yang disampaikan penulis dalam bahasa asli dengan cara yang berterima di budaya kita. Ini karena teks bukanlah sekadar objek, tetapi suatu tahapan dalam proses komunikasi.
Sesi pelatihan terakhir ini kembali ditutup dengan sesi tanya-jawab. Yang menarik adalah ketika seorang editor majalah olahraga mengangkat topik “sepak bola” versus “sepakbola”. Penulisan yang benar menurut KBBI adalah “sepak bola”, namun di kalangan penggemar olahraga ini, “sepakbola” lebih lazim digunakan. Hal ini menurut Andi sudah termasuk selingkung atau gaya bahasa yang digunakan suatu penerbit. Idealnya pemilihan kata harus disesuaikan dengan target pembaca, karena tugas penyunting adalah menciptakan pengalaman membaca yang sesuai konteks.
Dengan berakhirnya sesi tanya-jawab, berakhir pula seluruh rangkaian pelatihan penyuntingan kerja sama GPU dan HPI ini. Pak Hananto kemudian memberikan kenang-kenangan kepada segenap editor GPU yang hadir, yang dibalas dengan kenang-kenangan berupa paket buku GPU untuk HPI yang bikin mupeng sebagian peserta (termasuk saya :D). Peserta dan panitia kemudian berfoto bersama sebelum peserta dipersilakan mengambil sertifikat pelatihan dan menikmati kudapan sebelum pulang.
(foto-foto berikut diambil dari dokumentasi HPI)

Singkatnya saya puas dengan pelatihan ini, meskipun sifatnya lebih seperti berbagi tips ketimbang workshop. Banyak petunjuk praktis yang saya dapatkan, terutama��di��latihan-latihan kecil yang diberikan.��Saya juga senang bisa kembali bertemu rekan-rekan penerjemah yang��lebih sering saya temui di dunia maya. Semoga bisa bertemu kembali di pelatihan berikutnya :)
Apresiasi sebesar-besarnya kepada Uci (Barokah Ruziati), mbak Dina Begum, mbak Rosmeilan Siagian, dan segenap editor GPU dan anggota HPI yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini. :)
April 18, 2015
Pelatihan Penyuntingan Buku Terjemahan 18 April 2015
Sudah cukup lama blog ini saya anggurin karena tidak tahu mau menulis apa. Tetapi dua hari kemarin boleh dibilang saat-saat menarik dalam karier penerjemahan saya #halah, jadi rasanya sayang jika tidak dicatat di sini.
Pertama-tama, saya mendapat kejutan menjelang jam tidur siang di hari Jumat. Saat lagi swasunting sambil terkantuk-kantuk, mendadak datang email dari Rinurbad yang mengabarkan terjemahan saya yang disuntingnya tahun lalu bakal terbit bulan ini, disertai lampiran file editannya. Mata langsung melek mendapat kabar menggembirakan ini. Deg-degan juga pas mengklik filenya, membayangkan berlembar-lembar penuh coretan track changes. Ternyata lumayanlah, tidak terlalu banyak, entah karena terjemahan saya cukup berterima atau Rini sudah capek mengeditnya (moga-moga tidak ya Rin). Bahannya memang agak menantang karena gaya tutur penulisnya tidak mudah dipindahkan ke bahasa Indonesia tanpa sedikit dihaluskan. Saya belum sempat membaca seluruh editan, tetapi dari sekilas pandang saja sudah mendapat cukup banyak petunjuk praktis menghaluskan terjemahan :)
Besoknya, hari Sabtu, saya kembali mengikuti pelatihan penyuntingan, kali ini bukan one-on-one tapi workshop yang diselenggarakan HPI bekerja sama dengan Gramedia Pustaka Utama. Sudah dari tahun kemarin saya menanti-nanti acara ini karena tidak bisa ikut pelatihan pertama di Bandung. Niat datang pagi malah jadi terlambat 15 menit karena salah mengira-ngira waktu dan kena macet di Pasar Palmerah. Untungnya acara baru dimulai sekitar jam 9 kurang. Peserta mendapat goodie bag yang isinya menggiurkan: notes cantik, kalender meja GPU, bolpen dan novel terbitan GPU (ada dua pilihan: Burial Rites-nya Hannah Kent dan Hopeless-nya Colleen Hoover). Selain itu di sepanjang pelatihan juga dibagikan buku-buku menarik bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pemateri.
Acara dibuka dengan sambutan dari Andy Tarigan, editor non-fiksi GPU. Menurutnya penyelenggara acara tadinya hanya memperkirakan 30-40 orang peminat, namun ternyata yang mendaftar mencapai lebih dari 90 orang sehingga terpaksa dibatasi. Pelatihan kali ini lebih bersifat berbagi ilmu yang dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama dibuka dengan sambutan Ketua Umum HPI yaitu pak Hananto P. Sudharto. Beliau antara lain menyampaikan sejarah singkat HPI dan tentang pentingnya peran penerjemah, meskipun dengan adanya Google Translate dan software penerjemahan serupa dewasa ini. Sebagus-bagusnya terjemahan software tidak akan bisa mengalahkan terjemahan yang dilakukan manusia, karena manusia memiliki rasa dan akal budi yang memungkinkannya menerjemahkan berdasarkan konteks yang sesuai. Penerjemahan dan penyuntingan dengan kata lain merupakan seni, karena membutuhkan keahlian memilih dan menyusun kata-kata yang tepat untuk menyampaikan maksud si penulis asli ke bahasa lain tanpa kehilangan kekhasan/gaya tutur si penulis.
Setelah coffee break yang cukup memuaskan perut yang belum diisi sejak pagi, pelatihan penyuntingan naskah fiksi dibuka editor fiksi Nina Andiana. Menurutnya menerjemahkan/menyunting fiksi bertujuan menciptakan pengalaman membaca yang semirip mungkin dengan pengalaman saat membaca buku aslinya. Untuk mencapai hal tersebut, ide, rasa dan suara penulis asli harus tertangkap dengan baik dalam terjemahan. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang akan dijawab di akhir sesi: lebih penting menerjemahkan dengan akurat kata demi kata atau menerjemahkan jiwa/semangat buku tersebut?
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin menjadi editor yang baik. Yang pasti adalah kesukaan membaca dan kompetensi yang sangat baik dalam bahasa sumber dan target. Malah, penguasaan bahasa target lebih dipentingkan. Alasannya? Jika kita tidak mengerti sepenuhnya bahasa sumber, kita bisa mencari artinya di kamus atau internet, namun menuangkannya ke dalam bahasa Indonesia yang tepat, sesuai konteks dan enak dibaca memerlukan penguasaan bahasa Indonesia yang sangat baik. Karena itulah editor juga harus bisa menulis dalam bahasa target, sehingga menjamin keterbacaan suntingannya.
Ada lima faktor yang harus diperhatikan editor saat melaksanakan pekerjaannya: tata bahasa dan ejaan, kosakata dan idiom, selingkung, fakta dan gaya bahasa. Editor tidak boleh malas memeriksa kalimat-kalimat bahasa sumber yang kelihatan aneh, karena bisa saja itu idiom atau peribahasa khas di negara asal penulis. Editor juga harus memeriksa fakta-fakta dalam bahan terjemahan agar tidak salah memahami maksud penulis.�� Gaya bahasa harus diperhatikan sedemikian rupa sehingga bisa dipahami dengan mudah namun tetap menjaga suara khas si penulis. Nina juga memberi tips untuk penerjemah agar mengecek ulang setelah menerjemahkan satu kalimat atau bagian, sehingga tidak repot mengecek kelima faktor tadi saat swasunting.
Peserta kemudian diminta mencoba dua latihan penyuntingan. Latihan pertama menggunakan beberapa paragraf dari Tales of the Beedle Bard karya J.K. Rowling. Kami diminta menerjemahkannya dan kemudian hasil terjemahan salah satu peserta dikoreksi bersama-sama. Latihan kedua diambil dari novel Dark Divine karangan Bree Despain. Di sini kami diminta mengoreksi naskah terjemahan mentah dari penerjemah aslinya. Untung saya punya bukunya di rumah, sehingga bisa saya bandingkan dengan naskah mentah tersebut setelah pelatihan.
Kembali ke pertanyaan di awal sesi mengenai apakah lebih penting menerjemahkan secara akurat kata demi kata atau menyampaikan inti gagasan/jiwa buku, yang paling tepat adalah keduanya. Tugas penerjemah dan penyunting adalah menyampaikan makna secara benar dan pada saat yang sama mencerminkan ‘suara’ si penulis. Inilah yang disebut the Art of Editing Fiction. Sesi diakhiri dengan tanya-jawab dan saya sempat menanyakan apa yang harus dilakukan jika mendapat bahan terjemahan yang gaya tuturnya kurang enak. Jawaban Nina adalah tetap mempertahankan kesaklekan atau kelebayan si penulis dan hanya menambah atau mengurangi kata seperlunya untuk memudahkan pemahaman, namun jangan sampai memperbagus karya si penulis sehingga melenceng dari aslinya. Message clear.
Bersambung ke bagian dua: Menjaga Makna dalam Penyuntingan Naskah Non-fiksi (kalau saya nggak lupa hehe…)
January 4, 2015
(So-called) New Year Resolutions
Sebelumnya saya nggak pernah bikin resolusi, karena seringnya jarang tercapai. Selain karena saya orangnya lemah iman #tsah, juga karena keadaan seringkali tidak mengizinkan. Still, there are some things I really want to achieve this year:
Lebih sering nge-blog. Resolusi dari tahun lalu sebenarnya, tetapi ada saja (kem)alasan dan keadaan yang jadi penghalang. Salah satunya karena waktu luang seringkali disita untuk kerja sampingan (yang jadi dasar kelahiran blog ini sebenarnya), sampai-sampai membaca santai pun nggak sempat. Selain itu juga karena saya masih kagok menulis tentang diri sendiri/pengalaman sehari-hari. Semoga tahun ini bisa punya lebih banyak waktu (dan niat) untuk menulis, minimal tentang tips penerjemahan.
Menerjemahkan novel populer & klasik.
Lebih banyak membaca, lebih sedikit menimbun (meskipun rasanya sulit mengingat jumlah racun OS yang saya add di FB, belum lagi bookfair yang diadakan sepanjang tahun).
Wisata ke tempat yang belum pernah dikunjungi dengan keluarga.
Lebih santai dan bersyukur. Kehidupan ibukota yang serba-cepat dan egois membuat saya terkadang lupa pada berkat-berkat kecil yang saya terima setiap hari. Semoga tahun ini saya lebih bisa menikmati semua itu.
October 15, 2014
Idiom yang sukar dipahami dari kamus semata
Jadi ceritanya saya menemukan kalimat seperti ini di naskah terjemahan:
“she was not going to let her hopes run away with her”
Setelah mencari di kamus online andalan saya, thefreedictionary.com, definisi “run away with” adalah sebagai berikut:
run away with something
1. to flee with something in one’s possession. The crook ran away with the watch. Someone ran away with that lady’s purse.
2. to capture or steal a performance by being the best performer
Karena bingung cara menerapkannya dalam kalimat, saya terjemahkan seadanya dulu menjadi: Ia takkan membiarkan harapannya pupus (yang sebenarnya salah, karena saya menafsirkan “hope”-nya yang “run away”). Saat editing, rasanya ada yang tidak cocok, karena kalimat sebelumnya menggambarkan bagaimana si gadis ini berbunga-bunga memikirkan prospek menjalin kehidupan bersama kekasih barunya.
Akhirnya saya meng-Google frase “let your hopes run away with”, dan akhirnya menemukan contoh yang mencerahkan:
“My expectations, already high for the weekend, just took a giant leap.”
“Your gray eyes give away your expectations.”
“And–“
“You’ll have to wait and see, Noah. Don’t let your hopes run away with you.”
“Way too late,” he replied, leaning closer to curl a loose lock of her hair around his fingers. “And you’ve raised them tremendously.”
Akhirnya saya mengedit terjemahan menjadi “Ia takkan membiarkan harapannya ikut melambung bersama hatinya.”
October 14, 2014
It’s not like
Originally posted on Catatan Penerjemahan:
Kalimat sumber
“It’s not like the world is full of perverts.”
Terjemahan
“Bukan berarti dunia ini penuh orang cabul.”
Suntingan
“Kan tidak semua orang di dunia ini cabul.”




