Muhammad Idrus Ramli

Muhammad Idrus Ramli’s Followers (9)

member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo

Muhammad Idrus Ramli


Born
in Jember, Indonesia
July 01, 1975

Website

Genre


Muhammad Idrus Ramli lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Belajar al-Qur'an, tajwid, dasar-dasar agama, dan gramatika Arab kepada Kiai Nasyith di Pondok Pesantren Nashirul Ulum, selain menamatkan SDN Gugut I tahun 1986. Beliau kemudian melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan (1986-2004).

Beliau pernah mengajar di Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura (1994), juga mengikuti program studi ke United Kingdom (2003). Di tahun 2005, beliau mengajar di Benua Lima Amuntai Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Beliau aktif di Lembaga Bahtsul Masail NU (2005-sekarang), Lajnah Ta'lif wan Nasyr NU Jawa Timur (2007-2012), dan Lajnah Ta'lif wan Nasyr NU Kencong (2008-2013)

...more

Average rating: 4.35 · 110 ratings · 10 reviews · 8 distinct works
Buku Pintar Berdebat Dengan...

4.44 avg rating — 32 ratings
Rate this book
Clear rating
Pengantar Sejarah Ahlussunn...

4.52 avg rating — 23 ratings
Rate this book
Clear rating
Madzhab Al-Asy'ari Benarkah...

really liked it 4.00 avg rating — 22 ratings
Rate this book
Clear rating
Membumikan Aswaja Pegangan ...

by
4.27 avg rating — 11 ratings — published 2012
Rate this book
Clear rating
Risalah Ahlussunnah Wal-Jam...

by
4.10 avg rating — 10 ratings — published 2012
Rate this book
Clear rating
Hizbut Tahrir Dalam Sorotan

4.67 avg rating — 6 ratings
Rate this book
Clear rating
Kia NU Atau Wahabi Yang Ses...

4.50 avg rating — 4 ratings — published 2011
Rate this book
Clear rating
BID’AH HASANAH SEBUAH PENDE...

it was amazing 5.00 avg rating — 2 ratings
Rate this book
Clear rating
More books by Muhammad Idrus Ramli…
Quotes by Muhammad Idrus Ramli  (?)
Quotes are added by the Goodreads community and are not verified by Goodreads. (Learn more)

“Terkadang kelompok yang anti madzhab menggugat kita dengan pendapat sang pendiri madzhab atau para ulama dalam madzhab yang kita ikuti, seakan-akan mereka lebih konsisten dari kita dalam bermadzhab. Kaum Wahhabi ketika menggugat kita agar meninggalkan tahlilan dan selamatan tujuh hari selalu beralasan dengan pendapat al-Imam as-Syafi'i yang mengatakan bahawa hadiah pahala bacaan al-Qur'an tidak akan sampai kepada mayit, atau pendapat kitab I'anah al-Thalibin yang melarang acara selamatan tahlilan selama tujuh hari. Padahal selain al-Imam as-Syafi'i menyatakan sampai.

Kita kadang menjadi bingung menyikapi mereka. Terkadang mereka menggugat kita karena bermadzhab, yang mereka anggap telah meninggalkan al-Qur'an dan Sunnah. Dan terkadang mereka menggugat kita dengan pendapat imam madzhab dan apra ulama madzhab. Padahal mereka sering menyuarakan anti madzhab.

Pada dasarnya kelompok anti madzhab itu bermadzhab. Hanay saja madzhab mereka berbeda dengan madzhab mayoritas kaum Muslimin. Ketika mereka menyuarakan anti tawassul, maka sebenarnya mereka mengikut pendapat Ibn Taimiyah dan Ibn Abdil Wahhab al-Najdi. Sedangkan kaum Muslimin yang bertawassul, mengikuti Rasulullah SAW, para sahabat, seluruh ulama salaf dan ahli hadits.

Ketika mereka menyuarakan shalat tarawih 11 raka'at, maka sebenarnya mereka mengikut pendapat Nashiruddin al-Albani, seorang tukang jam yang beralih profesi menjadi muhaddits tanpa bimbingan seorang guru, dengan belajar secara otodidak di perpustakaan. Sedangkan kaum Muslimin yang tarawih 23 raka'at, mengikuti Sayidina Umar, para sahabat dan seluruh ulama salaf yang saleh yang tidak diragukan keilmuannya.

Ketika mereka menyuarakan anti madzhab, maka sebenarnya mereka mengikut Rasyid Ridha, Muhammad Abduh dan Ibn Abdil Wahhab. Sedangkan kaum Muslimin yang bermadzhab, mengikuti ulama salaf dan seluruh ahli hadits. Demikian pula ketika mereka menyuarakan anti bid'ah hasanah, makas ebenarnya mereka mengikuti madzhab Rasyid Ridha dan Ibn Abdil Wahhab al-Najid. Sedangkan kaum Muslimin yang berpendapat adanya bid'ah hasanah, mengikuti Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, para sahabat, ulama salaf dan hali hadits.”
Muhammad Idrus Ramli, Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi

Topics Mentioning This Author

topics posts views last activity  
Goodreads Malaysia: Nazmi: 100 Judul Bacaan Sang Editor + Pengarang 113 335 Oct 05, 2015 05:54PM  


Is this you? Let us know. If not, help out and invite Muhammad to Goodreads.