Cindy Pricilla's Blog

June 13, 2018

The Last Quote

"Stop the quote. Just take action."
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 13, 2018 05:50

February 28, 2018

Quote of the Month: February

"Get out of your comfort zoneandFace a challenge!"
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 28, 2018 08:00

January 31, 2018

Quote of the Month: January

"Every ending is the new beginning."
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 31, 2018 07:30

December 31, 2017

Quote of the Month: December

"It's never too late to start all over again."

Happy New Y(ou)ear!


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 31, 2017 08:59

December 28, 2017

One Sec

"It was a brief
but
magical."

Thank you
for the memory.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 28, 2017 00:31

Menjaga Diri

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 28, 2017 00:29

December 23, 2017

I Don't Want to Start

"You have to start it. All over again."
"No, I won't."
"Why? I think you can do it again! You are strong!"
"No, I'm not."
"You have to believe in yourself."
"Please, stop pushing me to start!"
"Because I care."

Silence.

"I think, I'm too scared to start."
"What are you afraid of?"
"I don't know. Maybe dissapointment, fear of failure, not believe in my ability, or I just don't know where I have to start."
"But you don't know the result unless you try."
"Don't you see? I'm too scared to start. But it sucks too. Like this. Make myself isn't function like I used to be."
"So, start it."

Sigh.

"Oh, let's see later."
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 23, 2017 04:27

December 16, 2017

Peran


Manusia
Makhluk Tuhan yang memiliki sekian peran di alam fana

Ini bukan tentang peran mengenai taat kepada Tuhan nya
Itu sudah sewajibnya
Bukan pula tentang peran dalam mengejar cita-cita
Itu sudah semestinya

Ini peran terhadap sesama manusia
Jika kau ingin menelaahnya lebih saksama
Entah untuk singgah sementara
Atau menetap selamanya

Ada manusia yang kita temui
Untuk menyakiti diri sendiri
Agar kita sadar
Membuat kita belajar
Tidak akan menyakiti
Di kemudian hari

Ada manusia yang kita jumpai
Untuk saling mengasihi
Memberi tanpa mengharap kembali
Agar kita tahu
Ikhlas itu ilmu nomor satu
Biar tak ada beban di bahu

Ada manusia yang kita bersua
Untuk membawa kita bertemu manusia lainnya
Entah sahabat atau kolega
Memberi kesempatan tak terduga

Ada juga manusia yang kita temukan
Untuk saling mengingatkan
Dalam kebaikan
Menebar kebermanfaatan
Agar hidup kian aman

Ada manusia lainnya
Yang mempunyai peran dalam hidup kita
Memberi suatu rasa
Bisa takut, marah, kesal, benci, patah hati, atau apapun perasaan negatif lainnya
Bisa jadi rasa nyaman, tentram, iba, kagum, suka, atau apapun perasaan positif lainnya

Satu yang ingin ditekankan

Tidak ada peran yang sia-sia
Semua berguna
Memberi inspirasi setiap jiwa
Masing-masing pada porsinya
Agar hidup lebih berwarna

Yang bisa dilakukan hanya menerima
Mencoba memberi hikmah
Pada setiap peristiwa
Agar hati-hati mengambil amanah
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 16, 2017 17:05

Dia Yang Tak Satu Jalur


Hai, perkenalkan ini aku

Oh tidak-tidak
Aku tidak berani menyapamu
Meski kita sempat bersilangan
Di satu titik
Kau ke Utara
Aku ke Selatan

Lajur kita tak sama
Takdir kita berbeda
Eh
Masalah takdir
Aku tak tahu
Setidaknya itu yang terlintas
di pikiranku kini
Entah nanti
Kuharap jalur kita beriringan kembali

Ah, tapi kutak mau berangan-angan
Fana
Lalu sirna
Hingga berderai air mata

Aku bukan wanita seperti itu

Aku ya aku
Bingung kan kamu?
Sama
Aku juga

Hhh
Maksudku begini
Cukup dengan memandangmu
Mengagumi dari jauh
Rasanya syahdu

Ya, walaupun kamu tak kenal aku
Atau kenal
Ingat, kita pernah bertemu
Di titik itu

Tapi sayangnya kamu tak cukup mengenalku
Atau aku yang terlalu berlebihan mengenalmu?
Maaf ya
Ternyata memori di otakku masih hampa
Hatiku juga

Eh
Maaf-maaf
Aku memang suka melantur

Tadi aku ingin bilang
Bahwa memoriku jadi penuh denganmu

Ketika kamu menarik kedua ujung bibirmu ke sisi yang berbeda
Ketika kamu mulai tertawa akan canda
Ketika kamu berjalan penuh asa
Ketika kamu sempat memanggil namaku meski hanya esa

Tak apa
Aku akan mengingatnya
Ingin merekam jejaknya
Dan ketika-ketika yang lainnya

Namun
Harus kuakui
Hidup berlanjut
Suatu hari nanti
Kamu pun akan mulai merajut
Merajut cinta dengan permaisurimu
Yang mungkin bukan aku

Aku tahu
Atau sok tahu
Yah, ini tebakanku
Biasanya sih orang-orang setuju

Oke

Kamu suka sahabatmu, kan?
Suka
Kagum
Sayang
Mungkin cinta juga
Apalah itu sebutannya

Kalian sama-sama bodoh
Tidak menyadari satu sama lain
Atau belum?

Semoga kamu dan dia bersatu
Itu doaku
Oh, jangan pedulikan aku
Ini risiko jatuh cinta diam-diam
Atau kagum sembunyi-sembunyi?
Entahlah

Aku pun tak sanggup untuk menyatakannya
Aku tak mau kau menganggapku gila
Aku cukup tahu diri
Biar saja seperti ini

Aku tak mau membuatmu takut
Tak nyaman
Lalu lari dariku
Tanpa bisa kukagumi lagi

Tak apa tak apa tak apa
Aku kuat
Aku akan bertemu seseorang di lain waktu
Yang bisa menghapus jejakmu
Di memori otakku
Mengubahnya dengan kenangan baru
Mungkin orang itu akan seperti kamu

Tapi yang pasti
Bukan kamu

Omong-omong tentang pestamu
...
Hei, jangan lupa undang aku!
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 16, 2017 06:48

Maaf


Maaf.
Satu kata, empat aksara.
Dengan huruf abjad pertama
yang merangkap di antara.

Kata maaf sering kali sulit diungkapkan oleh lidah.
Meski nurani sudah bertuah.
Banyak manusia meninggikan ego dan emosi.
Yang sejatinya pelik menyelesaikan cekcok dan friksi.

Sesal selalu datang di akhir.
Hingga mungkin menyisakan getir.
Harusnya itu tak terjadi.
Jika ada maaf di suatu peri.

Untuk kamu,
Siapapun yang sempat terluka olehku.
Percayalah.
Tak ada maksud sengaja.
Apalagi dalam rencana.
Dengan setulus hati.
Aku ingin permisi.
Melisankan maaf.
Meski dalam sebuah sabda.
Setidaknya aku berusaha.

Mau kah kau memaafkanku?
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 16, 2017 04:25