Rizki Affiat's Blog

Ia telah berbaring beberapa lama di tempat tidur, memejamkan mata. Saat matanya terpejam, penglihatannya menjelajah kemana-mana. Ia tak berdaya teringsut putaran waktu sehingga semua tersedot kesitu: ke jam dinding, ke arah telepon, ke arah langit-langit kamar, dan ke arah pikirannya

Ketika para politisi dan tokoh masyarakat sibuk beretorika dan membuat larangan atas nama agama dan budaya, pergeseran nilai dan perubahan sosial yang semakin permisif bergerak dalam kecepatan yang melampaui segala basa-basi moralitas. Tidak ada ceramah pejabat yang bisa mengalahkan hebatnya

Suatu ketika di tengah derai hujan ibukota, saya makan siang di sebuah restoran Padang dengan seorang perempuan paruh baya. Perempuan tersebut usianya lebih tua dari ibu saya, namun ia masih tetap mencoba menjaga penampilannya dengan berdandan, merawat diri, dan mengenakan

A good American friend of mine asks me an intriguing question. Why am I wearing a hijab? Why am I covering my hair and my body? I might answer it in a short simple way, but as I think further

“Itu was so crazy, the ambition for being white” – potongan awal judul ini saya kutip dari komentar jujur seorang rekan akrab saya, Miriam Hoffmann, 20 tahun, waktu itu. Dia sambil menghisap rokoknya, dan saya sambil menikmati kudapan, mengobrol-ngobrol selepas

Bagaimana manusia memperlakukan seks? Kita bandingkan dengan binatang. Dunia satwa mungkin sangat maskulin dan ‘patriarkis’ dalam dominasi seksnya, tapi binatang tidak memperkosa dan melakukan gang rape. Di channel National Geographic Wild yang khusus satwa misalnya, kita bisa mempelajari seputar perilaku

Tidak seperti saat saya melihat videoklip atau mendengar lagu-lagu semacam Britney Spears dan Taylor Swift, saya terpana saat menonton videoklip dan mendengar lagu Lana Del Rey. Terpana karena musik dan penampilannya begitu mempesona tapi juga disturbing. Pertama kali saya mendengar

Oleh: Rizki Affiat Budaya menjadi konstruksi imajinasi. Sejarah hanya menjadi endapan yang diambil parsial, dan syariat menjadi retorika. Semua elemen ini menjadi pembenaran atas berbagai regulasi yang mendiskreditkan perempuan. Ini adalah upaya para pejabat dan tokoh masyarakat untuk mempertahankan kekuasaannya.

Hari ini, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, saya melihat halaman luar terlihat lebih luas dan lapang dari kaca jendela kamar. Dua hari lalu tukang rumput membabat habis semua tumbuhan liar yang telah menjuntai tinggi dan semrawut dari sela-sela conblock

  Oleh: Rizki Affiat Tanggal 22 Januari lalu, situs Jakarta Globe memberitakan kasus perkosaan oleh aparat polisi terhadap seorang gadis 19 tahun di Simeulue.  Korban diperkosa setelah dipaksa masuk ke kamar kos dan menegak methamphetamine. Pembenaran para pelaku tetap klise: