Roeslan Abdulgani

Roeslan Abdulgani’s Followers (2)

member photo
member photo

Roeslan Abdulgani


Born
in Surabaya, Indonesia
November 24, 1914

Died
June 29, 2005

Genre


Prof. Dr. (HC) H. Roeslan Abdulgani (lahir di Surabaya, 24 November 1914 – meninggal di Jakarta, 29 Juni 2005) adalah negarawan dan politikus Indonesia yang merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia pada tahun 1956-1957. Dia akrab dipanggil Cak Roes. Dia juga pernah menjadi Rektor IKIP Bandung yang pertama periode 1964-1966, dan tercatat sebagai Pimpinan ke 3 Kampus Bumi Siliwangi sejak bernama PTPG Bandung.

Average rating: 4.29 · 92 ratings · 9 reviews · 40 distinct works
The Bandung Connection: Kon...

4.22 avg rating — 23 ratings — published 1980 — 4 editions
Rate this book
Clear rating
Sosialisme Indonesia

4.23 avg rating — 13 ratings — published 1964
Rate this book
Clear rating
100 Hari di Surabaya

3.64 avg rating — 14 ratings — published 1974 — 2 editions
Rate this book
Clear rating
Demokrasi Indonesia: Tinjau...

it was amazing 5.00 avg rating — 3 ratings
Rate this book
Clear rating
Api Islam dalam Kobaran Api...

4.67 avg rating — 3 ratings — published 1965
Rate this book
Clear rating
Asia Tenggara di tengah Rak...

4.67 avg rating — 3 ratings — published 1978
Rate this book
Clear rating
Perkembangan Tjita-Tjita So...

4.50 avg rating — 2 ratings — published 1966
Rate this book
Clear rating
80 Tahun Dr. H. Roeslan Abd...

by
4.50 avg rating — 2 ratings — published 1994
Rate this book
Clear rating
Resapkan dan Amalkan Pantja...

really liked it 4.00 avg rating — 2 ratings — published 1964
Rate this book
Clear rating
Pancasila: Perjalanan sebua...

0.00 avg rating — 0 ratings
Rate this book
Clear rating
More books by Roeslan Abdulgani…
Quotes by Roeslan Abdulgani  (?)
Quotes are added by the Goodreads community and are not verified by Goodreads. (Learn more)

“Kamu mau merdeka? Mengatur Kebon Binatang saja, dengan segala pengetahuan macam-macam makanan yang diperlukan oleh masing-masing binatang, tidak kamu ketahui dan kuasai. Jangankan mengatur Negara dan Pemerintahan. Mengatur Kebon Binatang saja,masih harus orang Belanda.”
Roeslan Abdulgani, 100 Hari di Surabaya