Posting ini untuk menjawab pertanyaan dari mereka-mereka yang telah menonton sebuah FTV yang ceritanya mempunyai banyak kemiripan dgn LHHP. Seperti yg pernah saya info dulu, sebuah TV swasta pernah ingin membeli LHHP untuk dijadikan FTV. Penawaran ini diajukan melalui penerbit saya (GPU), dan telah saya tolak.<?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /> 

Sebulan setelah penolakan tsb, sebuah FTV yang mirip LHHP (setting dan beberapa hal dirubah) ditayangkan oleh TV tsb. Saya mendapat berbagai pertanyaan ttg FTV tsb dari para pembaca dan teman yg merasa heran. Karena penasaran, saya mulai mengumpulkan informasi. Pihak GPU juga sdh bertanya kepada TV swasta tsb, dan kami pun sempat bertemu. Dan tentunya seperti yg sudah kami duga, pihak TV swasta itu mengelak.

Yang bikin heran adalah, hanya satu bulan setelah mereka mau beli cerita LHHP, muncullah FTV tsb. Kalau mmg FTv tsb ide orisinal mereka, lalu untuk apa mereka ingin membeli LHHP. Toh ceritanya mirip. Selain itu, semua novel GPU yang mereka beli untuk FTV bersamaan dengan LHHP dan disetujui oleh penulisnya, juga sudah dibuat FTV-nya.

Konyolnya lagi, mereka bersikeras kalau FTV itu berdasarkan film "What Happen in Last Vegas, Stay in Last Vegas" dan "Family Man" ---  Ngototnya  mereka soal kedua film tsb ini malah mempertegas kalau FTV tsb mmg hasil meniru. Kira-kira apa jadinya kalau pemilik hak cipta kedua film Hollywood itu menuntut TV swasta tsb krn pelanggaran hak cipta tanpa ijin?! Apa mungkin TV swasta itu akan bersikap ksatria dan mengakuinya? Atau malah dengan santainya mengelak dan bilang: "Enak aja! Siapa yg niru film kalian? Orang kita niru LHHP kok?" --- Nah loh!!

Syukurlah, akhirnya ada juga satu orang dari pihak TV swasta tsb yg minta maaf (walau berbelit) kalau mmg telah terjadi kesamaan dgn LHHP---kesamaan karena penulis script FTV mereka sdh baca buku saya dan "nggak sengaja" memasukannya ke dalam skenario bikinannya. Nggak sengaja?! Yeah, of course... ha...ha... (modeketawamiris:on). Menurut saya yang terjadi adalah mereka nggak nyangka kalau saya menolak tawaran mereka. Sehingga waktu saya nolak, mereka tetap melanjutkan produksinya dgn merubah beberapa settingnya krn sudah terlanjur dan dikejar tenggat waktu.

Dan akhirnya saya pun cuma bisa menggelengkan kepala sambil sepenuh hati berdoa agar kejadian ini tidak akan pernah menimpa penulis Indonesia lainnya.... Semoga Ramadhan yang tiba ini akan menyucikan hati setiap orang dan membuka pintu kejujuran bagi mereka yang telah sengaja menyembunyikan kebenaran. Amien...

------------------------------------------------ 

Back to : HOME