[Blog Tour] Ulasan + Giveaway Novel Tapak Setan: Mendengarkan Dongeng Riwayat Atarjoe
[image error]
Hal menarik dari Haditha–penulis Tapak Setan–dia selalu menyuguhkan ‘sesuatu’ baru. Namun sesuatu baru itu tetap terasa bagian ciri khasnya. Saya lagi-lagi dibuat betah membaca karya Haditha.
DATA BUKU
Judul: Tapak Setan
Penulis: Haditha
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal : 230 Halaman
Penyunting : Dion Rahman
ISBN : 9786020479897
Blurb :
Ada tidak sih cara lain menghukum orang yang tingkahnya kayak setan kalau tidak dengan cara yang lebih setan lagi?
Aku, Atarjoe, setiap pagi bangun dengan tangan berlumuran darah dan berbau bangkai. Coba bayangkan kalau harimu diawali dengan itu. Setiap hari aku harus berkutat dengan rutinitas macam itu. Menjijikkan. Lama-lama kuketahui, ada setan yang memperalat tanganku untuk berburu mangsa darah. Enak saja, ini tanganku, aku tak sudi dipakai seperti itu. Maka aku rebut balik kendali atas tanganku. Dari setan itu aku tahu tanganku mampu menyedot setan-setan lain untuk kemudian dipakai jadi senjata.
Hidupku ini dipenuhi dengan orang-orang celaka yang membuat orang-orang sengsara. Melalui tapak setan ini aku menyalurkan dendam orang-orang yang tak bisa melawan itu. Kugantikan tugas si setan. Aku berburu orang-orang laknat yang bikin banyak orang susah. Tinggal kuraup muka mereka dan mereka akan kerasukan setan seumur hidup, dan setiap hari mereka akan melukai diri sendiri, tanpa bisa mati.
Pembalasan yang memuaskan bukan?
[image error]
ULASAN
Suatu waktu di masa kecil, saya dan keluarga menonton film horor barat. Dalam film itu ada adegan potongan tangan yang bergerak sendiri. Sejak itu saya kadang dihantui mimpi buruk menemukan potongan-potongan tangan bergerak. Ketika melihat kover novel “Tapak Setan” saya jadi teringat lagi mimpi itu. Dan, mengingat dua novel Haditha sebelumnya yang bikin saya merinding, saya sempat ciut juga membaca novel ini. Namun, saya meneguhkan hati untuk membacanya, dan sama sekali tidak menyesal.
Jika dibandingkan kover 2 novel Haditha sebelumnya, kover Tapak Setan terlihat kurang menarik di mata saya. Memang, secara konten, kover bergambar tangan ini sangat mewakili isis cerita. Namun, kesan yang saya dapat saat melihatnya adalah tipe kover novel persilatan zaman dulu. Tone warna latarnya terlalu sewarna dengan gambar tangan, sehingga gambar jadi tidak menonjol dan jatuhnya serasa mati. Untungnya, blurb novel ini menjanjikan kisah yang menegangkan, sehingga menolong penampakan luarnya. Kemudian, setiap pembukaan novel di judul bab, pembaca disuguhi ilustrasi “setan” karya penulisnya sendiri. Ini merupakan kelebihan Haditha, yaitu memaketkan karya tulis dan ilustrasi buatannya.
Ketika saya memilih judul artikel “Mendengarkan Dongeng Riwayat Atarjoe” itu semata karena secara keseluruhan membaca novel ini kesan saya adalah serasa didongengi oleh Atarjoe yang langsung menceritakan kisahnya di depan saya. Saya langsung lesap dalam sejarah hidupnya yang misterius, tragis, sekaligus magis. Keunikan novel ini memang terletak pada cara Haditha berkisah. Teknik storytelling-nya begitu mengikat dan tidak biasa. Dalam novel sepanjang 230 halaman ini, tak akan kita temukan satu pun dialog langsung. Tokoh Atarjoe bermonolog dari awal hingga akhir. Dan, percayalah… hal itu dieksekusi oleh Haditha dengan baik sekali.
Untuk pertama kalinya saat membaca karya Haditha, saya tak dicekam ketakutan. Padahal kisah Atarjoe ini memunculkan “hantu” atau “setan” sejak awal hingga akhir. Apalagi penulis sering kali mendeskripsikan wujud para setan dengan detail. Namun, seperti Atarjoe, saya tak lagi takut. Karena mereka terasa seperti bagian dari tokoh utamanya, bukan entitas lain yang mengerikan. Konflik novelnya tajam dengan mengusung tema-tema sosial seputar orang pinggiran sampai ormas keagamaan. Kita diajak menekuri realitas orang-orang jalanan, sekaligus dunia gaib. Perkawinan menarik antara rasional dan irasional. Tempo penceritaannya pun terasa pas, padahal kadang kala melewati rentang waktu panjang sampai tahunan. Namun, saya tak merasakan keterburuan dalam narasinya. Sisipan humor ala Haditha seperti biasa terasa kental dan di beberapa bagian berhasil membuat saya tertawa.
Karakter Atarjoe ini juga unik, dua sisi kegelapan manusia dan kelembutan hati tersampaikan dengan baik. Pembaca dibuat paham atas pemikiran sinis dan keputusan-keputusan Atarjoe, meski tak membenarkan perbuatannya. Untuk setiap karakter–baik manusia maupun setan–dalam “Tapak Setan” walaupun tanpa porsi dialog, tergambarkan dengan jelas lewat dongeng Atarjoe. Saya dibikin peduli dengan nasib mereka semua yang jumlahnya banyak sekali. Novel ini memang memunculkan banyak tokoh.
Dari sisi bahasa, Haditha kali ini memakai kata yang lebih lugas dari sebelumnya. Berbagai umpatan dan kata kasar berserakan dalam novel. Namun, itu justru yang membuat tokoh ini semakin menarik. Terasa apa adanya dan hidup. Bahasa yang dipakai anak jalanan. Selebihnya, pemilihan kata novel ini kaya. Membuat saya berpikir bahwa Atarjoe orang pinggiran yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Seperti biasa, Haditha luwes menyampaikan pesan moralnya. Sehingga novel horor ini memiliki value lebih. Akhirnya, saya memberi 4 dari 5 bintang untuk novel ini.
Jangan terlalu menyandarkan diri pada pengharapan. Dunia punya cara bangsat untuk membalik harapan baikmu. –Halaman 172
[image error]
GIVEAWAY TIME
Mau novel Tapak Setan? Ikutan giveaway-nya yuk. Caranya:
1. Follow akun IG @hahahaditha @elexmedia dan @perpustakaaneva
2. Repost/regran postingan pengumuman giveaway di akun @perpustakaaneva (link: https://www.instagram.com/p/BqDALx1hHpK/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=lb5xrjkyjlpn ) Tambahkan caption ajakan untuk mengikuti giveaway ini, dan tag akun perpustakaaneva juga Haditha ya.
3. Peserta harus memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
4. Jawab pertanyaan saya di kolom komentar dengan menyertakan akun IG kamu.
Seandainya tanganmu punya kekuatan, kamu ingin tanganmu memiliki kesaktian apa?
5. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 12-14 November 2018. Satu pemenang akan mendapat novel Tapak Setan. Pengumuman pemenang pada tanggal 15 Juni 2018 jam delapan malam di akun IG saya.
Ditunggu partisipasinya ^_^


