Menanti Pak Pos
[key chain for my new pen pal, Windry Ramadhina]
Setiap orang punya hobi yang bermacam-macam. Saya sendiri punya banyak hobi: membuat perahu kertas, mengamati langit, mengamati pohon, menulis, dan juga berkirim surat via pos. Sejauh ini, saya punya empat sahabat pena. Repa Kustipia, dari Tasikmalaya; Ihat Al Azmi, dari Tasikmalaya; Taufiqurrahman, dari Madura, dan yang terbaru, Windry Ramadhina, dari Jakarta.
Tiga sahabat pena saya yang pertama adalah para pembaca novel saya (Izinkan Aku Bersujud) yang pada akhirnya melanjutkan silaturrahmi dengan bertukar cerita lewat surat. Sedangkan yang terakhir adalah seorang penulis. Pertama kali mengenal Windry ketika saya membaca novelnya yang berjudul Orange. Terus terang, saya tergila-gila dengan caranya bercerita. Lebih tergila-gila lagi ketika tahu dia hobi bikin berbagai macam pernak-pernik lucu.
Akhirnya, saya memulai berkirim surat dengannya. Gambar di atas itu key chain yang seminggu lalu saya kirim ke dia, ke Jakarta. Tak sabar menunggu surat balasan dari penulis favorit saya itu
nb: tadi sore saya menerima sebuah surat balasan dari Ihat. Belum sempat baca, tapi saya tahu dia menyelipkan sesuatu di dalamnya. Tunggu balasannya, Ihat
Filed under: Uncategorized Tagged: sahabat pena, surat

