Saya rindu.
Jarak bukan penghalang, dinding tak kasat mata yang membuat kita berseberang.
Walaupun tidak pernah ada kita, saya ingat itu. Yang ada, saya dan kamu membicarakan cinta. Lalu terbawa suasana.
Saya benar-benar rindu.
Kemarin tetesannya masih sederhana, malam ini tidak, dijatuhkannya bertubi-tubi. Rasa kenangan ternyata pahit. Saya kembali diam-diam mendoakan kebahagianmu sebelum tidur.
Rindu saya padamu.
Tidak berani menyapa karena gentar menganggu. Boleh kah saya sombong dengan berharap bahwa kamu berharap saya akan menyapa? Kemudian tawa mengeluh karena candaan saya tak lucu.
Saya sudah rindu.
Langit lupa bagaimana caranya menghadirkan romantis. Yang diperlihatkan hanya gulita yang diam. Saya kelam. Hati berontak untuk keluar dari dada, rela menyerahkan diri kepadamu.
Ambil hati saya.
Dia mengatakan rindu dengan sempurna.
Published on July 27, 2012 13:11