Menemukan Yudhistira Pada Mandela

 


Memetakan karakter dan membuatnya agar bisa selalu konsisten bisa dideskripsikan dalam sebuah novel, bagi saya memang tak mudah. Dan saya sadar bahwa sejak awal saya menulis novel yang didalamnya bisa melibatkan ratusan karakter, bagaimana pun, saya harus bisa mencari cara agar setiap karakter itu tetap bisa konsisten unik dalam pengungkapannya. Karena karakter dalam sebuah novel harus merupakan perwujudan dari bagaimana sosok satu tokoh itu memilih kata-kata dalam dialognya, bagaimana suatu tokoh bersikap atas sebuah kejadian atau keadaan, bagaimana saya harus menggambarkan bahasa tubuh sang tokoh itu.


Salah satu rahasia dapur yang banyak para novelis lakukan adalah dengan membuat pemetaan setiap tokoh karakter dengan sosok padanan yang mudah di-recall dalam ingatan, sejenak kemudian memanggil penghayatannya, dan memvisualisasikan dalam imajinasi kira-kira apa yang akan dilakukan sang sosok padanan bila saya simulasikan berada dalam situasi jalinan plot cerita novel saya, dan kemudian menuangkannya dalam tulisan. Yang muncul kemudian bisa sebuah kalimat dialog, penggambaran bahasa tubuh, deskripsi roman muka wajah.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 12, 2013 18:08
No comments have been added yet.