Pertahanan Quotes

Quotes tagged as "pertahanan" Showing 1-30 of 99
“Aceh patut dipandang sebagai model perdamaian, diplomasi, dan demokrasi. Aceh menjadi potret sejarah yang menggambarkan dengan jelas bahwa konflik dapat diselesaikan melalui mekanisme diplomasi dan demokrasi.”
SBYudhoyono

“Di bidang pertahanan, alokasi anggaran belanja modal kita rencanakan untuk mendukung tercapainya minimum essential force (MEF) berupa pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), baik melalui pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri, maupun pengadaan dari luar negeri. Alutsista TNI dapat pula digunakan oleh instansi lain, utamanya dalam kegiatan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.”
SBYudhoyono

“Tingkatkan usaha pertahanan kita, baik itu laut, udara maupun darat. Jangan sampai ada pelintasan transnational crimes, termasuk terorisme. Kita ingin negara kita selamat. Selamat dari terorisme dan bom bunuh diri. Karena bom bunuh diri, bom mobil, itu tidak pandang bulu.”
SBYudhoyono

“Kalau saya menyebut kamdagri beberapa kali, keamanan dalam negeri, itu adalah gangguan bersenjata di dalam negeri, internal security threat, yang dulu pernah kita hadapi di Aceh sebelum peace process dan sekarang pun masih kita hadapi dalam skala yang lebih kecil di Papua. Itu kamdagri, internal security.”
SBYudhoyono

“Perusuh, perusak, dan pelaku kekerasan horizontal tetap harus ditindak. Tidak bisa diterima oleh akal sehat kalau mereka dibiarkan. Dengan cara-cara yang sesuai norma demokrasi dan rule of law, harus.”
SBYudhoyono

“Meskipun kedaulatan dan keutuhan wilayah mesti ditegakkan, hukum dan keamanan mesti dijaga, tapi cegah tindakan yang eksesif, tindakan-tindakan yang melebihi kepatutannya dan berpotensi melanggar hukum dan HAM.”
SBYudhoyono

“Saya tidak segan-segan, kalau memang ada nyata- nyata prajurit kita, apakah TNI atau Polri betul-betul melanggar HAM, melanggar hukum, melakukan sesuatu yang tidak patut, hukum tegakkan. Kalau perlu pengadilan lapangan, court martial. Supaya dunia tahu, kalau keutuhan wilayah, kedaulatan harga mati. Tetapi kalau ada kesalahan, kita tindak. Kita pertanggungjawabkan kepada siapa pun, apa yang menjadi kebijakan dan tindakan kita ini.”
SBYudhoyono

“Indonesia terus mengelola permasalahan di Papua sebaik mungkin. Bagi Indonesia, isu Papua bukanlah isu kedaulatan, tapi isu politik, isu sosial, isu keadilan dan isu kesejahteraan.”
SBYudhoyono

“Di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, kita masih dihadapkan pada tantangan tradisional, seperti potensi konflik akibat sengketa perbatasan dan klaim wilayah. Kita juga masih menghadapi berbagai tantangan non-tradisional yang membawa dampak langsung terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyat di kawasan. Kita menyadari, berbagai persoalan itu dapat memicu ketegangan baru, dan berdampak bagi upaya bersama untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dan kerja sama di kawasan Asia Pasifik.”
SBYudhoyono

“Dalam kaitan makin dinamisnya geopolitik, dan bahkan terobeknya perdamaian dan keamanan dunia, Indonesia terus memberikan perhatian dan berkontribusi terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”
SBYudhoyono

“Atas berbagai permasalahan dunia, semakin sering kita dimintai pendapat; “What does Indonesia think?” Hal ini membuktikan, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita dapat berdiri tegak di kancah internasional.”
SBYudhoyono

“TNI saat ini tampil dengan postur kekuatan pertahanan negara yang makin modern. Kekuatan dan kemampuan matra laut, darat, dan udara, kita tingkatkan agar memiliki efek penggentar, utamanya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan.”
SBYudhoyono

“Kita telah menetapkan kebijakan untuk mengutamakan pengadaan alutsista hasil produksi industri dalam negeri. Dengan menggunakan alutsista produksi dalam negeri, kita dapat memacu perkembangan industri, memperluas kesempatan kerja, dan meningkatkan penguasaan teknologi.”
SBYudhoyono

“TNI harus terus tingkatkan postur dan kapabilitasnya, termasuk penguasaan “Revolution in Military Affairs” (RMA), melakukan Military Operations Other Than War (MOOTW), serta kemampuan peace-keeping operation di wilayah-wilayah konflik di dunia.”
SBYudhoyono

“Memalukan sebagai bangsa, kalau peluru, senapan- senapan, perlengkapan militer kita beli. Maka harus dari dalam negeri sendiri, termasuk kendaraan tempur berlapis baja yang bisa kita bikin sendiri. Yang canggih, barangkali pesawat tempur, kapal selam dan sebagainya terus terang belum dalam pengusaan kita, mungkin kita bisa menyikapi. Rest harus bisa kita hasilkan di negeri sendiri.”
SBYudhoyono

“Pemimpin strategik itu, pertama harus memahami big picture, the big thing. Yang kedua, dia mesti mengerti strategi dan dia bisa membuat keputusan strategis. Kemudian yang ketiga dia harus bisa to take strategic action, beginilah kepemimpinan pada tingkat strategis.”
SBYudhoyono

“Strategi itu banyak sekali pengertiannya, ada strategi dunia militer, dunia bisnis, dunia politik, dan sebagainya. Tapi sebetulnya juga sederhana, ada tujuan yang ingin dicapai, goal atau ends, kemudian kita punya sumber daya, kalau tentara punya prajurit, punya alutsista, punya logistik, itu namanya means. Kalau pemerintah punya APBN, punya sumber daya yang lain itu namanya means sehingga tinggal kita kita pikirkan bagaimana caranya, ways. Jadi mengubungkan means to ends dengan pilihan cara atau ways, that is strategy.”
SBYudhoyono

“Di era demokrasi ini, menegakkan hukum dan kamtibmas, serta mengatasi permasalahan sosial dan keadilan bagi rakyat, tentu bukan hanya menjadi tugas Polri, bukan hanya misi Polri dibantu dengan Komando Teritorial TNI, tetapi menjadi tugas semua jajaran pemerintahan.”
SBYudhoyono

“Kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau kita sudah bekerja untuk pembangunan bangsa, jangan terkait dengan identitas partai politik, golongan, apalagi identitas seperti suku, agama, etnis, daerah dan golongan. Tinggalkan itu semua, kita sebagai pemimpin, leader, sebagai manajer, sebagai planner, yang harus mengelola semua permasalahan itu secara nyata.”
SBYudhoyono

“Pemimpin itu engine. Pemimpin itu turun di lapangan. Pemimpin itu memantau perkembangan dari hari ke hari. Pemimpin menguasai permasalahan, pemimpin mencari solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Pemimpin tidak boleh berjarak dengan yang dipimpin. Pikirannya, hatinya, bersama yang dipimpin. Artinya mengetahui what’s going on.”
SBYudhoyono

“Knowledge is power. Oleh karena itu, perwira harus berpengetahuan luas. Asahlah pengetahuan dan wawasan kalian. Sekarang ini di banyak negara, di militer yang modern, modern army, modern navy, modern air force, modern police corps, ada istilah scholarsoldier. Artinya dia soldier, prajurit, tapi juga punya pengetahuan, apakah dia bergelar atau tidak. Kuasai IT atau ICT (Information Technology; Information and Communication Technology). Kuasai betul. Kalau perwira tidak menguasai, akan tertinggal. Ini universal, ini global, sistem persenjataan akan berkembang terus. Kalau kalian tidak menguasai, sekali lagi IT, kalian tidak akan bisa menggunakan alat-alat militer, persenjataan militer, dan kepolisian yang canggih dan makin canggih itu.”
SBYudhoyono

“Teknologi penting, saya tahu, informasi penting. Tetapi, akhirnya yang memenangkan pertempuran adalah mentalitas dan kemampuan kalian mengarungi medan-medan yang berat dalam melaksanakan tugas-tugas pertempuran itu.”
SBYudhoyono

“Yang namanya mau merdeka, keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia itu bukan freedom of speech, bukan hak asasi. Itu ya separatisme, harus dihentikan, hukum ditegakkan. Saya mengatakan kepada para pemimpin dunia, Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk menjaga kedaulatan kita, untuk menjaga keutuhan wilayah kita.”
SBYudhoyono

“Confidence can be the first pillar of defense in any situation. If one has confidence, it does not matter what crisis you face. You will overcome or at least minimize the impact of the crisis.”
SBYudhoyono

“Unity means not only getting along with one’s neighbors, but also having the ability to mobilize one’s resources. Unity means being able to move forward together, and to act in tandem with one another. Unity means being able to think as a community, not as individuals, being able to think in terms of the greater good and looking forward beyond the immediate future.”
SBYudhoyono

“The most durable kind of change is that which is people-driven. In each of our transitions - from colonialism to independence, to development and to democracy – the political order lasted because there was a significant degree of public support. And in fact, it was only when a particular regime lost the public that the system crumbled and gave way to the next one.”
SBYudhoyono

“There are only a handful of countries that have experienced what Indonesia has endured: financial crisis, political instability, separatism, ethnic conflicts, terrorism and natural disasters. Given the array of challenges that confronted us, what Indonesia has become today is nothing short of remarkable. Indonesia today is a country with a different Islam, democracy and modernity can go hand in hand.”
SBYudhoyono

“I believe that multiculturalism is not just a source for tolerance, but also the key to progress and peace. If we can inculcate such a thriving civilization in our country, I strongly believe that regardless of whatever challenges come our way in the future–a political crisis, economic downturn, social turbulence– Indonesia will ultimately have the resilience to adapt and overcome.”
SBYudhoyono

“As we surge towards Indonesia 2045, those who will lead us must have special qualities. To begin with, they will need to exercise transformational, rather than transactional, leadership. This means forward- looking leaders who will continue to transform the nation across sectors. They will need to have a higher risk-appetite and the courage to challenge old assumptions, while coming up with new ideas that suit present- day challenges.”
SBYudhoyono

“Jika sebuah perjuangan hanya mencapai pencapaian saja, maka perjuangan itu masih 30% karena untuk mencapai pertahanan saja masih 50%”
isybel harto

« previous 1 3 4