Sci-Fi Indonesia discussion

Kita akan mulai baca bareng di grup ini dengan short-story (SS).

Kenapa SS? Pertama karena lebih mudah didapat secara gratis lewat Internet. Kedua, karena pendek, diskusi lebih bisa cepat dimulai dan tidak terlalu menyita waktu membaca. Ketiga, banyak novel2 sci-fi yang sebenarnya dikembangkan dari SS. Jadi anggaplah SS ini bisa memancing untuk membaca novel panjangnya.

Untuk mengawali saya memilihkan lima judul. Silakan tambahkan yang lain.

1. Ender's Game (Orson Scott Card)
http://www.hatrack.com/osc/stories/en...
2. Bicentennial Man (Isaac Asimov)
http://sujith_v.tripod.com/stories/bi...
3. A Sound of Thunder (Ray Bradburry)
http://www.lasalle.edu/~didio/courses...
4. Flowers for Algernon (Daniel Keyes)
http://dorinta19.bizland.ro/FLOWERS%2...
5. Minority Report (Philip K. Dick)
http://cwanderson.org/wp-content/uplo...

Nama2 di atas kebetulan adalah nama2 besar di dunia Sci-fi. Beberapa di antaranya dapat ditemui dalam bentuk novel, dan beberapa juga sudah difilmkan.

Maaf, terjadi kesalahan teknis. Link yang dikirim lewat message tidak lengkap, sehingga tidak bisa diakses. Silakan klik link yang di thread diskusi ini.

Cerpen Nomor 2-5 sudah diproduksi adaptasi filmnya. Nomor 1 akan rilis akhir tahun ini. :D

Yang short story diambil dari bagian pas mereka mock battle antar kelompok. Bagian itu emang yang paling bagus sih.

Yay ada baca bareng~

Baru baca cerpen no 1, Ender's Game. Novelnya udah baca duluan, baru baca taun ini juga. Setuju mock battle antar kelompok paling seru, ga sabar liat gimana di filmnya (semoga okeh!). Eh, liat di trailernya Anderson jadi tokoh cewe ya?

Pengen ngecek karna lupaan, kalo di novel, yang semangat buat ngegembleng Ender itu Graff bukan? Kalo di cerpennya justru Anderson.

Cerpennya sendiri baguss (walopun ngerasa pas baca uda terkontaminasi pengetahuan dari novel). Seneng sama pengembangan dari cerpen ke novel Ender's Game. Jadi penasaran pendapat temen-temen yg kenalan sama cerpennya duluan :D

*baru tau Minority Report itu karangan Philip K. Dick, belum nonton filmnya juga si. Kesempatan ngikutin dari poin awal ini~~

Begitu denger nama Anderson, kok aku ingatnya pasti Mr. Anderson. (Matrix).

Saya suka Flowers for Algernon karena ramuan karakternya. "Voice" si tokoh utama terasa perubahannya dan berkembang. Bahkan ketika Charly "balik ke asal", ada perbedaan dalam Charly. IQ boleh jadi sama, tapi lebih bijak.

Karya Philip K. Dick paling banyak difilmkan dibanding penulis SF lainnya, dan relatif filmnya rata2 lebih sukses (baik kualitas film maupun pendapatan) drpd penulis SF lainnya.
Beberapa yg film adaptasi karya PKD: Blade Runner, Total Recall, The Adjustment Bureau, The Minority Report, A Scanner Darkly.

Film adari adaptasi karya beliau ada yang tidak/kurang sukses juga sih: Impostor, Next, Screamers. Tapi bukan berarti cerpen/novelnya jelek lho.

Judul2nya menarik. Sampai kapan bacanya? Ada periode diskusi atau bebas?

Periode bebas... Diskusi bisa dimulai kapan saja.

Saya sudah baca short story/novella Flowers for Algernon, setelah itu baru baca bukunya. Setelah selesai kok rasanya lebih sreg sama yang pertama. Ini link review pendek saya ttg bukunya: http://www.goodreads.com/review/show/...

Dini wrote: "Saya sudah baca short story/novella Flowers for Algernon, setelah itu baru baca bukunya. Setelah selesai kok rasanya lebih sreg sama yang pertama. Ini link review pendek saya ttg bukunya: http://ww..."

Allow, Dini~ Aku kebalikan Dini. Aku baca bukunya duluan dan walaupun seneng dua-duanya, lebih suka versi buku karena perubahan Charlie dari IQ jongkok sampai melambung sampai tengkurep lagi lebih smooth.

Gak inget juga seberapa besar porsi cerita hubungan Charlie dan si ibu guru tapi ga terasa keganggu. Mungkin karna baca bukunya uda berapa taun lalu haha, yang masi terngiang kesan2 harunya. (Jangan2 ada kecenderungan pembaca lebih memfavoritkan versi pertama yang dibaca ini..)

Pas pertama baca terkesan banget sama pemilihan judulnya karna ngerasa bisa dengan halus menangkap warna sedih dan manis ceritanya. Jadi walopun tau nerjemahin itu ga gampang tapi aga kecewa liat versi terjemahan yang dikasi judul Charlie Si Jenius Dungu.

film minority report apakah sama dgn isi buku aslinya?
aku masih sanksi soalnya,kan kebanyakan ndak semua plot di film sama dgn plot di buku nya.

@Nyie "Minority Report" cuma cerpen kok. Hayu... baca dan nilai sendiri :P
Perbedaan sih mesti ada, tidak ada adaptasi film dari buku yang 100% sama persis.

@Elfira setuju untuk issue judul terjemahan. Charlie si Jenius Dungu kesannya jadi komedi, beda sekali dengan kesan dari judul asli.

Elfira wrote: "Allow, Dini~ Aku kebalikan Dini. Aku baca bukunya duluan dan walaupun seneng dua-duanya, lebih suka versi buku karena perubahan Charlie dari IQ jongkok sampai melambung sampai tengkurep lagi lebih smooth...."

Halo juga, Elfira. Iya, mungkin ada pengaruhnya versi mana yang duluan dibaca, karena setelah itu jadi ngebandingin. Emang di novel banyak hal yang jadi lebih jelas, tapi buat saya soal prahara cinta kerasa kepanjangan, hahaha.

Jadi penasaran kalo saya baca Ender's Game short storynya dulu jadinya gimana. Novelnya sih udah punya tapi belum baca juga.

Jokoloyo wrote: "@Nyie "Minority Report" cuma cerpen kok. Hayu... baca dan nilai sendiri :P
Perbedaan sih mesti ada, tidak ada adaptasi film dari buku yang 100% sama persis."

thanks atas infonya ya...:)

Tadinya sempat mikir bahwa Flowers for Algernon ini salah tulis. Tapi ternyata memang tulisannya begitu toh?

Ehm ... btw saya sempet denger isi novel The Ender's Game yang dijual di Gramedia itu agak 'sakit'. Ada yang bisa jelasin kenapa?

Banyak bullying. Tapi menurutku masih gak sakit2 amat kok. Belum tahap psycho. Yang dijual di Gramed itu asli atau terjemahan?

Oni wrote: "Banyak bullying. Tapi menurutku masih gak sakit2 amat kok. Belum tahap psycho. Yang dijual di Gramed itu asli atau terjemahan?"

Terjemahan.

Ikut nimbrung :)

Saya baru selesai baca Ender's game (novel) dan sungguh menikmatinya. Saya kok merasa bahwa yang ingin disampaikan penulisnya bukan tentang nge'bully' tetapi bagaimana mengatasi bullying itu. Isinya menurutku sangat 'to the point' dan relevan dengan apa yang terjadi saat ini.

Di akhir cerita (eh ini spoiler ngga ya?) ketika musuh bersama sudah hilang... umat manusia akan saling menyerang sampai ada satu orang diktator psycho menyatukan mereka kembali.

Sebagai seorang 'bekas' guru saya agak-agak setuju dengan quote yg ini: "There is no teacher but the enemy. No one but the enemy will tell you what the enemy is going to do. No one but the enemy will ever teach you how to destroy and conquer. Only the enemy shows you where you are weak. Only the enemy tells you where he is strong. I am your enemy from now on. From now on I am your teacher." :D

Eh dengar-dengar Ender's game ini dijadikan bacaan wajib oleh Marinir US