

“Datangkan seribu serdadu untuk membekukku!
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu ....”
― Ayah
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu ....”
― Ayah

“diberi mobil-mobilan dia menolak, diberi gula-gula dia minta balon, dikasih balon dia minta balon gas, dikasih balon gas dia minta gula-gula. tak dikasih apa-apa, dia minta mobil-mobilan. diberi mobil-mobilan dan balon, dia minta balon gas. diberi mobil-mobilan, gula-gula, balon, dan balon gas, dia tak minta apa-apa.”
― Ayah
― Ayah

“Cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat.”
― Ayah
― Ayah

“Akhirnya, hujan turun, menghantam atap seng. Amiru memejamkan mata, lama, lambat laun dia mendengar sebuah irama, Dia tersenyum. Dia tersenyum karena ingin seperti ayahnya, yakni dapat menjadi senang karena hal-hal yang kecil. Seni menyenangi hal-hal yang biasa saja, begitu istilah ayahnya yang hanya tamat SD itu. Amiru ingin menguasai seni itu sampai tingkat ayahnya telah menguasainya sehingga menjadi orang yang dapat menertawakan kesusahan. Itulah ilmu tertinggi seni menyenangi hal-hal kecil. Itulah sabuk hitamnya.”
― Ayah
― Ayah

“Apa aku kelihatan seperti orang yang sedang memendam sebuah rahasia? Apakah Ukun dan Tamat tahu rahasia hatiku? Bahwa aku sedang jatuh cinta? Perlukah kukabari mereka bahwa aku sedang jatuh cinta? Kukabari sedikit mungkin, jangan banyak-banyak. tapi jangan ah, aku malu. Oh apakah gerangan yang aku alami ini? Mengapa kebingungan bisa menjadi begitu indah?”
― Ayah
― Ayah
Devi’s 2024 Year in Books
Take a look at Devi’s Year in Books, including some fun facts about their reading.
More friends…
Favorite Genres
Polls voted on by Devi
Lists liked by Devi