Amel > Recent Status Updates

Kelihatannya biasa aja, tapi entah kenapa ini terasa lebih menyedihkan dari yang kukira AAAAAAAA KISAH APA INI. 😭

Agamemnon don't be tolol pleaseee!!

Entah kenapa, kalimat pertama buku ini langsung ngingetin aku sama opening film (pun bukunya) The Hunger Games. Latar waktu pagi, langsung jelasin kondisi musim, cuaca bahkan bulan secara spesifik. Sama kayak di THG yang dimulai dengan latar waktu pagi, dengan cuaca cerah di hari pemungutan.
Entah kenapa deskripsi seperti ini langsung mencerminkan cerita distopia.

Dengan berakhirnya esai tentang Nurcholis Madjid ini, berakhir juga lah episode yang membahas tokoh-tokoh ini.

WKWKWK suka sekali sama pertemanan love hate tiga orang ini, Pak Sinayan, Datuk Pamenan dan Datuk Malano.

"Kita akan selama-lamanya jadi orang yang lain, gara-gara satu patah hati kampret dalam hidup kita."

Wow, ini akan menarik! 😃🤩

ASTAGA ASTAGA ASTAGA... WOYYY INI APAAN!!?? 😳😭😭😭

HADEH TSUKIKO... TSUKIKO!!! -___-

'Dasar kakek tua!' Kau bilang??? HAHAHA 🫤

Percakapan Bahasa Belanda yang nggak ada terjemahannya ini cukup mengganggu ya~
(Begitu juga percakapan Bahasa Jawa, bagi yg nggam tahu Bahasa Jawa)

Seperti diombang-ambingkan ya, rasanya. 🫥

Astagaaa si bocah ini bisa-bisanya cemburu sama Sensei yang bawa wanita cantik. Entah apa yang kamu pikirkan lah mbak. 😵‍💫😵‍💫

Dari pada cerita, ini lebih cocok disebut rangkaian nasihat. Dan aku benci baca buku yang isinya nasihat. -___-

Apaya... rasanya kayak ada lubang yang semestinya ditutup biar nggak terlihat bolong.

Di bagian ini, mau nggak mau aku jadi ingat Re:

Baru halaman segini, aku udah muak sama si tokoh utama yang hobi meratapi diri sendiri. -_______-

Naif sekali si Ale ini. Boleh sih jelek, tapi jangan bodoh. Sebenarnya nggak bodoh juga sih kalau dipikir-pikir, masa iya bodoh bisa kerja di pusat kota Jakarta yang punya gaji cukup untuk sewa apartemen? 🤪

Si Tsukiko ini kenapa deh kecintaan bgt sama Sensei, seleranya rada-rada yaaa. 😵‍💫

Syukurlah, di bab Dua Puluh Dua Bintang ini sudah muncul konflik yaaaah wkwk. Jadi aku nggak cuma lempeng nyimak sensei dan murid minum on repeat ajaa. 🫠

Buku Jepang tuh khas banget ya, dia bisa cerita ngalor ngidul yang panjang di awal tapi nggak terlalu bikin bosan. Padahal plotnya juga nggak berkembang. Jadi yaa, yaudah cerita ngalor ngidul aja. Bahkan ini udah di halaman 30 loh.

Jadi kesimpulannya, sastra memang tulisan yang merefleksikan kehidupan? Jadi ada benarnya juga kalau ada yang bilang, "sastra itu ya yang gelap gelap", kan?

"...sementara menulis saya perlukan agar tidur saya terasa sahih dan pantas."

IKR😭😭🙏🏼

Nggak tau deh, aku bosen banget baca buku ini. Pacenya lambat betuuul! 🐌

Deskripsi soal teman-teman kakanya Dita kenapa diulang lagi sih, kan di awal tadi udah ada. 😒

"...and as the center of Palestinian nationalism and resistance to occupation, Gaza has always been a focal problem for Israel. Because of this, Israel has always sought to isolate Gaza from the rest of historic Palestine and, by extension, the rest of the world."
-284

Answered. 👌🏼