Nikotopia Nikotopia > Recent Status Updates

Lama yah baca buku setipis ini, tapi yang penting bisa ikut merasakan si tokoh utama yang kehilangan beberapa barang dan jadi isu besar di kelompoknya.

Mencuri-curi waktu membaca Bab 1. Weh Tokohnya namanya Neka... kenapa Nggak Niko aja, Hahahahah #Ngarep

Modyar! cerpen-cerpen Mas Yudi ini punya ending yang bikin kaget. Nggak perlu diksi yang merekah, cukup kalimat efektif udah bikin kina kejerat dan keli dalam arus cerita.

ada part awal ujug-ujug, dan masih memikirkan perempuan yang mengoyak lelaki ini, siapa dia, apa dia akan keluar juga di dalam cerita? permainan kata dan simbolik hati yang terkoyak oleh manusia. itu asik.

Dongeng Si Anak Sirkus : ceritanya si Anak Sirkus menarik. Ketika dibuat oleh adiknya, Ya begitulah anak-anak, Ayah tidak pernah jahat di mata anak-anak, kejahatan tidak ada di mata anak-anak

Pewaris Naga Laut.
Cerita terbaik setelah kapal Selam Mimpi dan Mimpi Hutan Pinus.

Ini keren ceritanya, dongeng cina, bagus banget saya sukak! (^-^)V

Pewaris Naga Laut.
Cerita terbaik setelah kapal Selam Mimpi dan Mimpi Hutan Pinus.

Ini keren ceritanya, dongeng cina, bagus banget saya sukak! (^-^)V

Mimpi Dasar Laut Sang Wanita Karier.
Ilustrasinya bagus, saya sukak.. tapi terlalu pendek. imajinasi saya si Wanita Karier ini disangka Putri Duyung oleh dua penyelam, lalu di kejar. baru deh dia berjalan ke dunia nyata sambil menelepon. Tapi yang ini suka. Cuma kurang panjang.

Saya suka judul Profesional DayDreamer, judulnya aja. ceritanya, hemmm... tidak fokus dengan judul. Kalo dia mencintai Pemuda Kertas itu, seharusnya dia tidak berhenti jadi Profesional DayDreamer. Baru 6 Bulan. Kalo mau aneh sekalian, dia turun dari Bis dan pergi bersama Pemuda Kertas itu. teman-temannya menunggu dia, hingga bertahun-tahun dia tidak diketemukan. I think it's more absurd.

Cerita tentang orang berhutang dan setting Bandung, kenapa yahh kalo Bandung di kepala gue identik sama Elektra Pop (Supernova Petir) agak nabrak cerita ini dengan cerita yang sebelumnya setting luar negeri, tapi gaya penulisannya sama.

Kampret pokoknya, ada tebakan gue yang bener ada yang meleset.

Pacingnya bener-bener cepet! Dee membuka lagi The shadow of Harbingers : Umbra.

terus gue nggak shock shi kalo Bodhi bakal ketemu Si Kell dan itu ***

Dee lestari mengetahui satu hal yang sedang gue pelajari juga. Apalagi dia memakai kata Dhyana.

Lalu saat Bodhi mendapat penjelasan dari Kell tentang Penjara dunia?

Apakah Dee baca buku ZF?

Meja Batu Milikku, Di Tengah Dunia Milikku : penggambarannya awal-awal bikin bertanya-tanya, siapa si aku? sampai di tengah ketika ngobrol sama musim, akhirnya tahu aku ini--Biiippp(Sensor) dan ia harus--Biiipp(Sensor) Lumayan sih, tapi nggak ngena dihati. Cerita ini tentang sebuah kesiapan diri untuk masuk kembali ke sebuah dunia.

Seluas Apakah Pelangi: Aku suka ilustrasinya.

Udah baca Kapal Selam Mimpi: Bisa nebak dari judul kalo kapal selam itu merefleksikan mimpi, endingnya bagus sekali, sederhana dengan pilihan hidup yang begitu indah.
*Trus Buku-buku yang tidak dapat dibaca, grafisnya yang lucu.
*Trus Pemilihan Umum, tentang awal mula sebuah negara.
*Mimpi Hutan Pinus: ini sering gue baca ulang, hanya untuk menikmati, jika aku sebagai pohon pinus disana.

Kalo beli Kumcer saya nggak akan pernah baca runut, saya biasanya mengacak baca dengan membuka dengan cepat lalu berhenti membuka, dan disitulah saya akan membaca cerita.
Kali ini bacaan saya jatuh di Mimpi Hutan Pinus.
Buku ini banyak ilustrasi hitam-putih. seperti novel grafis luar negeri, bagus ilustrasinya.
Ceritanya, saya suka, cuma judulnya nggak nyambung menurut saya. Kematian Pinus mungkin lebih dahsyat

Novel yang menarik, perjalan seorang H.H sepertinya tokohnya Hermann Hesse sendiri, banyak deskripsi yang puitik sampe nggak ngerti maksudnya tapi wapik!

di satu sisi, novel ini tipis banget, mau baca cepet sayang, jadi dinikmati seperti minum teh panas, disruput-sruput pelan-pelan.

sudah sampai di jejak kedua, Leo menghilang entah kemana?

Saya ngakak ketika membaca: 6.Menulis hujan. Saya membayangkan diri saya murid yang bandel bin ndablek, guru di depan saya menjelaskan dengan wajah bete perihal hujan yang pastilah turun ke bumi dan membasahi daun-daun. Hahay >n<

Baca buku ini pas pulang meeting, fiuh, jam 2 pagi. Kalo sudah mencapai akhir buku rasanya memang berat. berat untuk dibaca karena mata ngantuk :p

tapi perjalanan menuju akhir sellau menyenangkan. aku suka tentang Menghindari kata sifat.

Momen puitis.

Sebenarnya beli buku karena dikepung banyak pertanyaan dalam hidup. Deadline melanda tidak menghilangkan pertanyaan itu, malah makin gencar dan saya hanya bisa mewadahinya dengan sajak yang saya lahirkan dari perasaan saya.

Ajaibnya sampai di halaman ini mulai mengerti bentuk-bentuk sajak. kelihatannya saya masih perlu belajar dan diskusi lagi dengan para penyair. Terutama Mas Hasta.

Biasanya bila tokoh utama bertemu tokoh penting, pendukung cerita, Mbak Dee ngasih adegan satu pertanda atau firasat. Seperti adegan pertanda kupu-kupu putih, masuk ke ruangan Ferre di KPBJ. Biasanya Mbak Dee memainkan formula itu. Pun di Akar. adegan ngasih kartu nama NSA hadiah dari Troy dan carlos, nggak deng! banget. Nggak greget, kurang nampar. Pertemuan dengan Ishtar menaikan adrenalin lagi. ^_^

Alfa meski nggak tidur sering, tapi sesekali tidur kan? kok pas tidur nggak ada mimpi, manaaa, saya butuh planting, mana itu Si Jaga Portibi, masak diterakhir-terakhir sih?! Kehidupan Alfa sampe disini membosankan, Alfa: anak cerdas, gaul, mencoba nyentrik dengan gitarnya.

Wah dari 109 sampe 180, agak Dragging. kok Alfa sebentar tidur nggak mimpi, sumpah sepanjang halaman ini, berharap Alfa mimpi lagi untuk menaikan adrenalin lagi, tapi nggak ada. Yang ada perjuangan masuk Cornell dan bisa gue tebak suratnya disembunyiin dulu. eh bener nongol emak-emak. hihihi ^_^

Start spreading the news, i'm leaving todaaayyy... i want to be a part of it, New York... New Yoooorrrkkk

hati gue senyum merasakan suasana malam di atas dek kapal.

AH! BANGSAT KALI KAU TOGU URAT!

Shocked aku dibuatnya! macam apa pulak ini! tak ada planting, mendadak kali, kau sebut dia hama! Macam hama sawah kau piker!

AH! BANGSAT KALI KAU TOGU URAT!

Shocked aku dibuatnya! macam apa pulak ini! tak ada planting, mendadak kali, kau sebut dia hama! Macam hama sawah kau piker!

I know now! Jadi keping 44 sampai di halaman 60 jadi fast teaser. Dan 60 ke 70 ini yang gue suka, perkenalan tokoh Thomas Alfa Edison, Si Ichon! Biasanya Dee ngasih di awal keping dan gue lebih suka di awal keping.

Buat Keping 43, tentang Gio yang putus asa, Adegannya bagus banget, sumpah sampai ketemu The Man With Red Hat, Jantung gue berdegup kencang. sialan bajingaaannn! Bahkan dari secarik kertas kumal dan 4 batu, Dee punya ide cerdas tentang menjelaskan suatu hal yang tak kasat mata.

Masuk ke Keping 44. Gelombang. Semua terasa terkesan terburu-buru. Entah itu yang gue rasa sampai di halaman 60 ini.

membaca buku ini akan sangat lama, karena ikut Lian Gong dulu, baru baca bersama dan diskusi bersama. Di halaman ini bener-bener bikin mikir dan terpukau: Ada peradaban yang lebih maju, sebelum umat manusia dalam bentuk Kera sekalipun (*Teori Darwin)