jeeayore’s Reviews > Homo Deus: A History of Tomorrow > Status Update
Like flag
jeeayore’s Previous Updates
jeeayore
is on page 300 of 450
Harari bukan sekadar menarasikan sejarah, tapi menguliti ilusi kolektif kita. Ia menunjukkan bagaimana agama—yang dulu melahirkan universitas dan seni—kini hanya jadi komentator reaktif.
Yang menulis ulang masa depan bukan nabi atau imam, tapi ilmuwan, filsuf, dan teknokrat.
— Sep 19, 2025 06:11AM
Yang menulis ulang masa depan bukan nabi atau imam, tapi ilmuwan, filsuf, dan teknokrat.



dulu, Eropa adalah tempat yang sangat berbahaya bagi siapa pun yang berpikir berbeda. Orang bisa dibakar hidup-hidup hanya karena punya tafsir agama yang lain. Ilmuwan bisa diadili karena bilang bumi mengelilingi matahari. Bahkan sekadar mempertanyakan ajaran gereja bisa dianggap kejahatan. Kota-kota Eropa waktu itu dikontrol ketat oleh satu tafsir agama yang tak boleh diganggu gugat.
Sementara itu, kota-kota besar dunia Muslim seperti Istanbul justru jauh lebih plural. Sunni, Syiah, Kristen, dan Yahudi bisa hidup berdampingan dalam satu kota. Setiap komunitas menjalankan ibadah dan hukum internalnya sendiri. Tafsir agama tidak diseragamkan secara paksa—karena yang lebih diutamakan saat itu adalah stabilitas kekaisaran, bukan keseragaman keyakinan.
Sekarang, ironisnya justru terbalik. Di banyak negara Muslim, tafsir agama makin dipolitisasi—disatukan, dipaksakan, dan dijadikan alat kontrol. Perbedaan dianggap penyimpangan. Sementara di belahan dunia lain, sains justru diperlakukan seperti kebenaran mutlak. Apa pun yang dianggap “ilmiah” langsung dianggap benar dan suci, meski kadang mengabaikan empati, konteks sosial, atau makna hidup.
Di tempat agama jadi alat kuasa → lahir intoleransi dan kekerasan atas nama kebenaran.
Di tempat sains jadi alat kuasa → lahir pembungkaman etika dan penyeragaman atas nama kemajuan.
Cerita apa pun—baik agama maupun sains—bisa membebaskan, bisa juga membungkam.
Yang membedakan bukan isi ceritanya,
tapi siapa yang memegang mikrofon, dan untuk siapa cerita itu disampaikan.