Phydelliterary’s Reviews > Satine > Status Update

Tempat paling aman di semesta ini adalah dalam pelukan.

- Satine, p. 326

Pergi butuh keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua yang pernah hadir dan pernah ada.

- Satine, p. 318

Semua sedih dan luka hati yang sedemikian pahit dan sakit ini kubiarkan berlarut-larut karena mengasihani diri sendiri itu lebih gampang daripada mencari sembuh.
Mengejar sembuh dan mencari jawaban itu butuh nyali.

- Satine, p. 310

“Oh, nggak bego. Justru terlalu pintar. Ornag yang terlalu pintar itu sering terlampau banyak mikir sampai lupa apa rasanya bahagia tanpa perlu mikir.”

- Satine, p. 302

Manusia bisa besiasat, berstrategi, tapi hidup nggak tunduk pada itu. Hidup cuma patuh pada satu hal dan hanya satu hal. takdir.

- Satine, p. 299

Karena setiap yang berawal juga punya akhir, lepaskan. Biarkan jadi kenangan. Biarkan jadi satu momen yang pernah ada. Tidak perlu menenun harapan panjang-panjang, cukup nikmati saja kehadirannya biar hanya sementara.
Untuk urusan perasaan, manusia nggak punya kemerdekaan untuk memilih. Manusia bisa memilih peristiwa, tapi perasaan yang membuntuti ajan muncul sesukanya.

- Satine, p. 297

“Yang masih ada juga ada yang cukup berdiam di masa lalu. Tapi cuma kamu yang paling tahu mana yang cukup jadi yang pernah hadir, mana yang masih kamu butuhkan untuk tetap hadir di hidup kamu.”

- Satine, p. 294

“-tapi cara kita melayani rindu nggak selalu masuk akal.”

- Satine, p. 293

Setiap orang punya caranya sendiri menghadapi luka.

- Satine, p. 289

“Nggak semua orang yang pergi itu harus punya alasan, ada yang memang menghilang aja gitu,”
-rasa ingin tahu yang harus dilayani bagaimanapun caranya.

- Satine, p. 277