larashati’s Reviews > Morning Breeze > Status Update

Oya, tiba" kepikiran, kok Dirga ngga jadi pergi? Maksudku kan sebelumnya dia ngomong kalo bakal tugas. Tapi dua bulan berlalu juga tetep disitu. Jadi dia batal tugas gitu? Apa cuma omongannya doang?

Kupikir Fabian langsung di operasi, disini diceritakan apabila Fabian tidak segera di operasi mungkin akan meninggal, tapi jika dihitung, Asty dkk baru berangkat ke Balikpapan 2jam setelah Fabian kecelakaan, belum beberapa menit dari kecelakaan ke sampainya kabar, ditambah perjalanan pesawat dan mobil ke tempat Fabian, tapi Asty masih bisa lihat 15mnt sebelum operasi? Hey itu uda beberapa jam dari kecelakaan.

Aku ngga habis pikir kenapa saat berkendara dia harus ngambil hp yg jatuh? Maksudku toh saat itu hpnya juga ngga penting" amat, ngga nunggu kabar dari orang ataupun yg lain. Tapi tetep ngambil? Menurutku ini cukup ngada".

Ah aku lupa, mungkin ini telat. Tadi teman Fabian bilang, mungkin ia memesan tiket dengan nama orang lain. Tapi emang bisa? Kan sewaktu pemeriksaan tiket, pasti harus nunjukin kartu identitas, KTP mungkin. Lalu saat pemesanan tiket harus menggunakan nomor KTP juga, jadi menurutku hampir ngga mungkin ia sampai melakukan hal seperti ini, yah kecuali kalo buku ini bergenre thriller

Emm.. guys, kenapa sih kalian ngga coba ngomong sama Dirga dulu? Kenapa kalian justru sibuk merencanakan hal yg aku yakin ngga bakal sukses. Win win solution kalo kek gini bakal jadi lose lose solution. Haaah. Sebenarnya yg kalian butuhkan itu cuma bicara bareng. Se simple itu.

Paragraf kelima, penjelasan singkat tentang konflik buku ini.

Okee, aku dapat gambaran ceritanya bakal dibawa kemana.
Pasti si Bang Toyib kakaknya Bian.

Aku penasaran, kalau dikatakan 'seluruh' karyawan rumah sakit mengikuti gathering, gimana dengan perawat atau dokter yg jaga? Apa mereka ngga ikut? Kan kasihan kalo mereka ngga ikut. Tapi kalau mereka ikut, gimana dengan pasien yg rawat inap?