Ade Hashman
Goodreads Author
Born
in Jakarta, Indonesia
Twitter
Genre
Member Since
April 2013
URL
https://www.goodreads.com/goodreadscomadehashman
To ask
Ade Hashman
questions,
please sign up.
Popular Answered Questions
![]() |
Cinta, Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib
—
published
2019
|
|
![]() |
Rahasia Kesehatan Rasulullah
—
published
2012
|
|
![]() |
Karena Kita Begitu Berharga
|
|
![]() |
Kitab Akhir Hayat
|
|
![]() |
Rasulullah Saw Tidak Pernah Sakit
—
published
2009
|
|
![]() |
Melawan Kematian Menuju Keabadian.
|
|
![]() |
Mengobati Dengan Hati
—
published
2004
|
|
![]() |
Mengapa Rasulullah Tidak Pernah Sakit
by
—
published
2009
|
|
Ade Hashman hasn't written any blog posts yet.
Ade’s Recent Updates
Ade Hashman
is now following
![]() |
|
“Fitur tombol alami untuk kesenangan pada manusia"
***
Ada 20 hormon kebahagiaan di dalam tubuh manusia.
Salah satunya
beta-Endorfin (β-Endorfin), sejenis narkotika alami yang dibentuk di otak dan memiliki efek analgesik sangat kuat.
Efek kerja β-Endorfin 500 kali lebih poten daripada morfin sintetis.
Dan... Beta-Endorfin punya pengaruh besar terhadap
kesehatan.
Endorfin memberikan kenyamanan baik secara fisik (terutama dalam mengontrol rasa nyeri), maupun
secara emosional dengan hadirnya perasaan senang (euphoria), gembira, dan damai.
Dan, tidak seperti narkotik
sintetis yang menimbulkan efek samping tidak nyaman serta membahayakan; (seperti mual, gatal-gatal, konstipasi saluran
pencernaan, hingga depresi nafas), endorfin tidak memiliki efek samping yang buruk ataupun efek ketergantungan (adiktif).
Namun untuk dapat mengeluarkan zat berharga ini, perlu ada stimulasi ekstra. Ada beberapa aktivitas yang dikenal kini dapat
memancing keluarnya hormon endorfin, antara lain makan
(terutama saat menyantap menu kesukaan), berolahraga,
melakukan hubungan pasutri, dan bermeditasi (dzikir).
Tapi, menariknya,...
hormon ini ternyata juga keluar sesuai cara kita merespons kejadian atau memaknai suatu peristiwa atau berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti perasaan diterima di komunitas.Lebih lanjut endorfin pun bersangkut paut dengan kegembiraan, kesabaran dalam mengatasi kesulitan hidup.
Dan yang lebih menarik lagi, kemampuan seseorang melakukan hal-hal altruistis, semisal memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi orang lain, juga memantik pengeluaran hormon istimewa ini.
Informasi sainsnya, endorfin jika telah keluar, tidak memiliki efek umpan baliknya terhadap tubuh.
Berbeda dengan "hormon-hormon emergency” (mis: adrenaline, nor adrenaline) yang punya efek samping
membahayakan bila terpacu secara intens dan berlebihan bagi tubuh, sehingga selalu ada mekanisme kompensasi
untuk menyeimbangkan atau menetralkannya.
Keberadaan hormon ajaib seperti endorfin ini sebetulnya menjadi bukti yang terang benderang bahwa secara biologis manusia dibekali fitur untuk dapat merasakan bahagia secara alami.
(buku Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib, halaman 90).
*********
*) Jangan salah pilih opioid (narkotika), Tuhan telah sediakan koq secara alami dalam tubuh kita. ”
― Cinta, Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib
***
Ada 20 hormon kebahagiaan di dalam tubuh manusia.
Salah satunya
beta-Endorfin (β-Endorfin), sejenis narkotika alami yang dibentuk di otak dan memiliki efek analgesik sangat kuat.
Efek kerja β-Endorfin 500 kali lebih poten daripada morfin sintetis.
Dan... Beta-Endorfin punya pengaruh besar terhadap
kesehatan.
Endorfin memberikan kenyamanan baik secara fisik (terutama dalam mengontrol rasa nyeri), maupun
secara emosional dengan hadirnya perasaan senang (euphoria), gembira, dan damai.
Dan, tidak seperti narkotik
sintetis yang menimbulkan efek samping tidak nyaman serta membahayakan; (seperti mual, gatal-gatal, konstipasi saluran
pencernaan, hingga depresi nafas), endorfin tidak memiliki efek samping yang buruk ataupun efek ketergantungan (adiktif).
Namun untuk dapat mengeluarkan zat berharga ini, perlu ada stimulasi ekstra. Ada beberapa aktivitas yang dikenal kini dapat
memancing keluarnya hormon endorfin, antara lain makan
(terutama saat menyantap menu kesukaan), berolahraga,
melakukan hubungan pasutri, dan bermeditasi (dzikir).
Tapi, menariknya,...
hormon ini ternyata juga keluar sesuai cara kita merespons kejadian atau memaknai suatu peristiwa atau berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti perasaan diterima di komunitas.Lebih lanjut endorfin pun bersangkut paut dengan kegembiraan, kesabaran dalam mengatasi kesulitan hidup.
Dan yang lebih menarik lagi, kemampuan seseorang melakukan hal-hal altruistis, semisal memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi orang lain, juga memantik pengeluaran hormon istimewa ini.
Informasi sainsnya, endorfin jika telah keluar, tidak memiliki efek umpan baliknya terhadap tubuh.
Berbeda dengan "hormon-hormon emergency” (mis: adrenaline, nor adrenaline) yang punya efek samping
membahayakan bila terpacu secara intens dan berlebihan bagi tubuh, sehingga selalu ada mekanisme kompensasi
untuk menyeimbangkan atau menetralkannya.
Keberadaan hormon ajaib seperti endorfin ini sebetulnya menjadi bukti yang terang benderang bahwa secara biologis manusia dibekali fitur untuk dapat merasakan bahagia secara alami.
(buku Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib, halaman 90).
*********
*) Jangan salah pilih opioid (narkotika), Tuhan telah sediakan koq secara alami dalam tubuh kita. ”
― Cinta, Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib
Topics Mentioning This Author
topics | posts | views | last activity | |
---|---|---|---|---|
A Good Thriller: Can 1,500,000 Pages Be Read In 2021? | 808 | 256 | Jan 13, 2022 04:56PM |
“Fitur tombol alami untuk kesenangan pada manusia"
***
Ada 20 hormon kebahagiaan di dalam tubuh manusia.
Salah satunya
beta-Endorfin (β-Endorfin), sejenis narkotika alami yang dibentuk di otak dan memiliki efek analgesik sangat kuat.
Efek kerja β-Endorfin 500 kali lebih poten daripada morfin sintetis.
Dan... Beta-Endorfin punya pengaruh besar terhadap
kesehatan.
Endorfin memberikan kenyamanan baik secara fisik (terutama dalam mengontrol rasa nyeri), maupun
secara emosional dengan hadirnya perasaan senang (euphoria), gembira, dan damai.
Dan, tidak seperti narkotik
sintetis yang menimbulkan efek samping tidak nyaman serta membahayakan; (seperti mual, gatal-gatal, konstipasi saluran
pencernaan, hingga depresi nafas), endorfin tidak memiliki efek samping yang buruk ataupun efek ketergantungan (adiktif).
Namun untuk dapat mengeluarkan zat berharga ini, perlu ada stimulasi ekstra. Ada beberapa aktivitas yang dikenal kini dapat
memancing keluarnya hormon endorfin, antara lain makan
(terutama saat menyantap menu kesukaan), berolahraga,
melakukan hubungan pasutri, dan bermeditasi (dzikir).
Tapi, menariknya,...
hormon ini ternyata juga keluar sesuai cara kita merespons kejadian atau memaknai suatu peristiwa atau berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti perasaan diterima di komunitas.Lebih lanjut endorfin pun bersangkut paut dengan kegembiraan, kesabaran dalam mengatasi kesulitan hidup.
Dan yang lebih menarik lagi, kemampuan seseorang melakukan hal-hal altruistis, semisal memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi orang lain, juga memantik pengeluaran hormon istimewa ini.
Informasi sainsnya, endorfin jika telah keluar, tidak memiliki efek umpan baliknya terhadap tubuh.
Berbeda dengan "hormon-hormon emergency” (mis: adrenaline, nor adrenaline) yang punya efek samping
membahayakan bila terpacu secara intens dan berlebihan bagi tubuh, sehingga selalu ada mekanisme kompensasi
untuk menyeimbangkan atau menetralkannya.
Keberadaan hormon ajaib seperti endorfin ini sebetulnya menjadi bukti yang terang benderang bahwa secara biologis manusia dibekali fitur untuk dapat merasakan bahagia secara alami.
(buku Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib, halaman 90).
*********
*) Jangan salah pilih opioid (narkotika), Tuhan telah sediakan koq secara alami dalam tubuh kita. ”
― Cinta, Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib
***
Ada 20 hormon kebahagiaan di dalam tubuh manusia.
Salah satunya
beta-Endorfin (β-Endorfin), sejenis narkotika alami yang dibentuk di otak dan memiliki efek analgesik sangat kuat.
Efek kerja β-Endorfin 500 kali lebih poten daripada morfin sintetis.
Dan... Beta-Endorfin punya pengaruh besar terhadap
kesehatan.
Endorfin memberikan kenyamanan baik secara fisik (terutama dalam mengontrol rasa nyeri), maupun
secara emosional dengan hadirnya perasaan senang (euphoria), gembira, dan damai.
Dan, tidak seperti narkotik
sintetis yang menimbulkan efek samping tidak nyaman serta membahayakan; (seperti mual, gatal-gatal, konstipasi saluran
pencernaan, hingga depresi nafas), endorfin tidak memiliki efek samping yang buruk ataupun efek ketergantungan (adiktif).
Namun untuk dapat mengeluarkan zat berharga ini, perlu ada stimulasi ekstra. Ada beberapa aktivitas yang dikenal kini dapat
memancing keluarnya hormon endorfin, antara lain makan
(terutama saat menyantap menu kesukaan), berolahraga,
melakukan hubungan pasutri, dan bermeditasi (dzikir).
Tapi, menariknya,...
hormon ini ternyata juga keluar sesuai cara kita merespons kejadian atau memaknai suatu peristiwa atau berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti perasaan diterima di komunitas.Lebih lanjut endorfin pun bersangkut paut dengan kegembiraan, kesabaran dalam mengatasi kesulitan hidup.
Dan yang lebih menarik lagi, kemampuan seseorang melakukan hal-hal altruistis, semisal memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi orang lain, juga memantik pengeluaran hormon istimewa ini.
Informasi sainsnya, endorfin jika telah keluar, tidak memiliki efek umpan baliknya terhadap tubuh.
Berbeda dengan "hormon-hormon emergency” (mis: adrenaline, nor adrenaline) yang punya efek samping
membahayakan bila terpacu secara intens dan berlebihan bagi tubuh, sehingga selalu ada mekanisme kompensasi
untuk menyeimbangkan atau menetralkannya.
Keberadaan hormon ajaib seperti endorfin ini sebetulnya menjadi bukti yang terang benderang bahwa secara biologis manusia dibekali fitur untuk dapat merasakan bahagia secara alami.
(buku Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib, halaman 90).
*********
*) Jangan salah pilih opioid (narkotika), Tuhan telah sediakan koq secara alami dalam tubuh kita. ”
― Cinta, Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib