Dwitasari

Dwitasari’s Followers (131)

member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo

Dwitasari hasn't connected with her friends on Goodreads, yet.


Dwitasari

Goodreads Author


Born
in Indonesia
December 08, 1994

Website

Twitter

Member Since
November 2014

URL


Average rating: 3.5 · 2,857 ratings · 329 reviews · 15 distinct worksSimilar authors
Raksasa dari Jogja

3.08 avg rating — 990 ratings — published 2012
Rate this book
Clear rating
Jatuh Cinta Diam-Diam

3.78 avg rating — 627 ratings — published 2014
Rate this book
Clear rating
Jatuh Cinta Diam-diam #2

3.66 avg rating — 256 ratings — published 2015
Rate this book
Clear rating
Setelah Kamu Pergi

3.76 avg rating — 164 ratings — published 2017
Rate this book
Clear rating
Tidak Pernah Ada Kita

4.03 avg rating — 141 ratings
Rate this book
Clear rating
Memeluk Masa Lalu: Kembali ...

3.53 avg rating — 131 ratings — published 2016
Rate this book
Clear rating
Kekasih Terbaik

3.81 avg rating — 103 ratings — published 2014
Rate this book
Clear rating
Spy in Love

3.84 avg rating — 51 ratings — published 2016
Rate this book
Clear rating
Cerita Kita = Cinta

4.20 avg rating — 10 ratings
Rate this book
Clear rating
Kekasih Terjauh

4.11 avg rating — 9 ratings
Rate this book
Clear rating
More books by Dwitasari…
Quotes by Dwitasari  (?)
Quotes are added by the Goodreads community and are not verified by Goodreads. (Learn more)

“Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kau sayangi? Tentu saja ada. Ada yang lebih sakit daripada itu. Mencintai seseorang yang begitu dekat, tapi cinta yang selalu bertumbuh itu tak pernah menyentuh dan menjamah.”
Dwitasari, Jatuh Cinta Diam-Diam

“Pertanyaan "Kapan pulang?" sebenarnya adalah isyarat kekhawatiran yang tersimpan di sudut hati seseorang. "Kapan pulang?" adalah pertanyaan sederhana untuk mengetahui kapan sebuah pertemuan akan mengakhiri jurang perpisahan. "Kapan pulang?" merupakan kepastian, bahwa perpisahan yang terjadi hanyalah sementara, bukan berlama-lama ataupun berabad-abad. -Mama kepada Bianca-”
Dwitasari, Raksasa dari Jogja

“Jatuh cinta diam-diam. Saling merasakan, tapi belum ada yang mau mengungkapkan. Meski keduanya saling tahu bahwa bagi satu sama yang lain, keduanya bukan sekedar teman.
Tak ada ucapan dan panggilan sayang. Mereka hanya bertahan pada tindakan nyata.”
Dwitasari, Jatuh Cinta Diam-Diam

“Pertanyaan "Kapan pulang?" sebenarnya adalah isyarat kekhawatiran yang tersimpan di sudut hati seseorang. "Kapan pulang?" adalah pertanyaan sederhana untuk mengetahui kapan sebuah pertemuan akan mengakhiri jurang perpisahan. "Kapan pulang?" merupakan kepastian, bahwa perpisahan yang terjadi hanyalah sementara, bukan berlama-lama ataupun berabad-abad. -Mama kepada Bianca-”
Dwitasari, Raksasa dari Jogja

“It's okay, yang pertama selalu full of shit, kok. Itulah makanya lebih baik kita menikah dengan cinta terakhir daripada cinta pertama.”
Dwitasari, Jatuh Cinta Diam-Diam

“Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kau sayangi? Tentu saja ada. Ada yang lebih sakit daripada itu. Mencintai seseorang yang begitu dekat, tapi cinta yang selalu bertumbuh itu tak pernah menyentuh dan menjamah.”
Dwitasari, Jatuh Cinta Diam-Diam

“Perpisahan yang sebenarnya adalah ketika seseorang tidak pernah saling ingat lagi.”
Dwitasari, Raksasa dari Jogja

No comments have been added yet.