Alex Jhon's Blog: Kumpulan Sajak-sajak
August 22, 2010
KUMAN
dan mabuk membantai yang bukanlah kaum Gehenna.
Memuja sangat, sampai penis meronta-ronta minta disembelih
agar bisa dielu-elukan gemanya membesar ke hadapan
para pegunungan tinggi; fatamorgana persepsi. Tipuan! Tipuan!
Satu lebih banyak daripada sepuluh, ataupun enam naga.
Mencoba mencabulkan semua naga menjadi para Gehenna
Sekiranya mereka tertawa menang, tak lain tercemas lirih.
Bedebah tengah memisahkan lautan dan [...:]
SPIRAL
Aku hidup karena tidak bisa merasakan sakit, mengapa? aku bisu!
Sepatah kata seperti beban berat; Ingin menancap paku tetapi
tanah terlalu jauh dari pijakan. Meludah tak sampai basah,
menusuk kulit seperti terbius tengah-tengah bercinta sepah.
Binalnya kawat berduri melilit habis, tebas api dan angin, meraung.
Satu persatu tiap sengketa tumbang bagai rumput [...:]
January 9, 2010
SCHREIBER
ARIALLO
January 5, 2010
FANATISSA
Oh, ajaibnya Goa Kehidupan yang aku ciptakan! Ini tidak sama dengan Gua Kehidupan [...:]
July 15, 2009
TOPENG
Tersembunyi banyak torehan, amukan, kecaman.. senyuman!
Yang aku, engkau lihat tak lebih dari kau baca macam
halaman-halaman prolog; berisikan dogma norma omong kosong-
kebaikan dan rahasia yang memancing; engkau menjadi tiang,
aku adalah Anjing yang mengencingimu dengan ibarat.
Rupanya aku masih tersembunyi, layak mentari dibunuh bulan.
Aura membakar dirimu aku seperti hantu, perlahan membunuh!
Perlahan menarikmu [...:]
May 18, 2009
SIREN
Pasak kayu berdiri tegap di tengah antah-berantah, lelautan biru. Sekuncup bunga menari kupu-kupu, kelopak-kelopaknya menyebar dan melebar; ujung-ujungnya meniti pelit pada permukaan air, mereka berkaca-kaca pada riak. Ah! Tersayang, bunga itu tak mampu meminum dengan kelopak-kelopaknya. Pasak kayu berdiri tegap di bawah langit nan jingga, firdaus tanpa ular. Sekuncup daun semburat sembunyi di balik kelopak-kelopak persona, minim; menemani desahan urat nadi kelopak, menemani dan bersembunyi di k
February 25, 2009
DUPA
[image error]Ia berasal dari menggerigi buliran pasir, terbentuk meninggi, ngeriap ganjil. Tinggal mengelotok di dataran padi dan kapas, kakinya macam satu, menancap di wadah besi bermuara banyak–Takhlik asap cerutu oriental, bumbu paritta. Terbagi dari klan kuku macan dan naga; masing-masing bersisik sengat pualam, setiap kesalahan menghantui telur-telur emas mereka–sampai digodok matang di kuali, memasaknya hingga melepuh merah karena malu dan lantang.
Sang Mungkin Peninggi menghujat dan merobek dadanya. S
February 23, 2009
GRAVITASI
<!--[endif:]-->
[image error]Kegelapan sudah meliputi kita berdua, sudah telat untuk terbang bersama. Di dalam bayangan dua anak kecil, di dalam warna-warni yang tak terlihat, di mana engkau pernah turun memangku tangan dan berujar kuat, ”Datanglah padaku, telanjangi dan warnailah tubuh polosku ini…” Ya, aku mengingatnya di dalam rintik hujan seperti sekarang, sesayup deras.
Sekarang jangan lagi engkau bernafas ketika memasuki kerajaanku karena, udara di sini amat tipis, gravitasi di sini amat rapuh. Sekali hembusan kita bi
February 22, 2009
KAFEIN
[image error]Semalam kuteguk segelas kopi hitam, kukira sayangku-lah yang membuatnya, tetapi aku tidak mempunyai kekasih. Aku itu lali tentangnya. Lagipula aku tidak suka kopi. “Jadi, siapa yang membuatkan aku kopi?”
Semalam itu, yang aku rasakan; getirnya terlalu kuat! Mataku loncat, seluruh jariku terbakar! Sekarang aku terkapar… Diriku jadi mayat, di tengah hamparan rawa bertakjub kabut berbau mawar dan jeruk limau.
Mataku buta; karena aku meminumnya, karena aku percaya pada hatinya, karena aku menelan amp
Kumpulan Sajak-sajak
- Alex Jhon's profile
- 11 followers
