seorang penulis menyimpan cita-cita di kepala
lalu ia buru-buru menulis beberapa rangkai kata
memahatnya setiap saat, mengukirnya dengan rima
hatinya penuh suka cita saat kerja hampir paripurna
suatu ketika si penulis duduk di ruang kaca
di hadapnya ada selembar kontrak kerja
setiap kata dikonversi jadi harga
setiap bunyi digantikan jadi koma
tertulis lima cuma lima
bukan lima puluh lima
atau seratus ribu lima
cuma lima harga seluruh kata
seketika di hatinya muncul dilema
saat memilih lima atau pulang dengan hampa
lalu ia keluarkan cita-citanya
:
rumah yang ingin ia punya
baju untuk istrinya
susu untuk anaknya
pensil untuk bekerja
bah, bahkan lima tak dapat apa-apa
dilema itu berkecamuk di kepala
tapi setelah waktu cukup lama
uang lima itu ia ambil juga
itu harga untuk cintanya pada kata-kata
sekarang memang cuma lima
tetapi jika dengan cintanya
kelak lima juta lima ratus ribu lima puluh lima
ia simpan lima itu di kepalanya sebagai cita-cita
lalu ia buru-buru menulis beberapa rangkai kata
memahatnya setiap saat, mengukirnya dengan rima
ketika kerja hampir paripurna, di hatinya terbit suka
4/4/2012
Published on April 04, 2012 07:31
saya kadang2 pngen loh, membahasakan pikiran2 saya sendiri dengan pembendaharaan kata yang bisa mnyentuh perasaan orang..