lima


seorang penulis menyimpan cita-cita di kepala

lalu ia buru-buru menulis beberapa rangkai kata

memahatnya setiap saat, mengukirnya dengan rima

hatinya penuh suka cita saat kerja hampir paripurna


suatu ketika si penulis duduk di ruang kaca

di hadapnya ada selembar kontrak kerja

setiap kata dikonversi jadi harga

setiap bunyi digantikan jadi koma


tertulis lima cuma lima

bukan lima puluh lima

atau seratus ribu lima

cuma lima harga seluruh kata


seketika di hatinya muncul dilema

saat memilih lima atau pulang dengan hampa

lalu ia keluarkan cita-citanya

:

rumah yang ingin ia punya

baju untuk istrinya

susu untuk anaknya

pensil untuk bekerja


bah, bahkan lima tak dapat apa-apa

dilema itu berkecamuk di kepala

tapi setelah waktu cukup lama

uang lima itu ia ambil juga


itu harga untuk cintanya pada kata-kata

sekarang memang cuma lima

tetapi jika dengan cintanya

kelak lima juta lima ratus ribu lima puluh lima


ia simpan lima itu di kepalanya sebagai cita-cita

lalu ia buru-buru menulis beberapa rangkai kata

memahatnya setiap saat, mengukirnya dengan rima

ketika kerja hampir paripurna, di hatinya terbit suka


4/4/2012

10 likes ·   •  3 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 04, 2012 07:31
Comments Showing 1-3 of 3 (3 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Naranobel (new)

Naranobel nice :)
saya kadang2 pngen loh, membahasakan pikiran2 saya sendiri dengan pembendaharaan kata yang bisa mnyentuh perasaan orang..


message 2: by Naranobel (new)

Naranobel Amang wrote: "Naranobel wrote: "saya kadang2 pngen loh, membahasakan pikiran2 saya sendiri dengan pembendaharaan kata yang bisa mnyentuh perasaan orang."

semua berawal dari memulai. mulai saja dulu membahasakan..."


iya mas :)


message 3: by FinChu (new)

FinChu Harefa nice :)


back to top

Amang Suramang's Blog

Amang Suramang
Amang Suramang isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Amang Suramang's blog with rss.