Keep writing!

Baru2 ini saya menerima royalti dari buku pertama saya. Buku pertama yang terbit tahun 2009, udah lama banget, udah dilupakan orang, udah gak ada di Jakarta dan kota-kota besar, paling online atau nyisa di sudut2 toko buku kecil.

Nah, yang mengherankan, kok, royaltinya yang sempat nyaris 0 rupiah, bisa naik lagi, seperti saat baru terbit?

Setelah dipikir-pikir, hmm..ini karena di buku kedua saya ada tulis di profil bahwa saya pernah menulis buku yg pertama. Jadi perkiraan saya, mungkin pembaca buku kedua yang suka sama isinya, penasaran dan membeli juga buku pertama?

Mungkin....

Tapi yang saya yakin benar ialah, semakin banyak kita menelurkan karya, semakin banyak orang yang kita jangkau, dan dari orang-orang yang kita jangkau itu kita menjangkau orang lain yang kita gak tahu.

Siapa tahu pembaca yang membeli karya kita itu naruh bukunya sembarangan ketinggalan di sekolah, diambil sama temannya. Atau dia bosan, dia kasih aja ke sepupunya, atau dipinjem sama pacarnya yang justru jadi ngefans dan membeli buku2 kita selanjutnya.

Buku pertama menjangkau 500 orang, buku kedua menjangkau 500 orang lain, buku ketiga 500 orang lain lagi, kalau semua adalah pembaca baru (yang cuma membeli satu buku dan tidak lainnya), itu berarti udah 1500 orang yg tahu kita sebagai penulis, dengan minimal tambahan 1500 org lain yg tahu kalau org2 ini beli buku kita (adiknya, kakaknya, temennya, ibunya, bapaknya, pacarnya, dll)

The more you write, the more exposure you get.

That's it.
Super simple logic.
1 like ·   •  2 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 30, 2013 04:51
Comments Showing 1-2 of 2 (2 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Silvia (new)

Silvia Iskandar Thank you for liking Dioni :) Ngomong sih gampang, melaksanakan susah...hahaha...walau kepingin namun waktu sering tidak mengijinkan..well...at least gw udah tau teorinya..haha


message 2: by Dioni (new)

Dioni hahah iya benar, gua juga selalu struggling with time to write more.


back to top