Izzat S > Izzat's Quotes

Showing 1-30 of 55
« previous 1
sort by

  • #1
    Sapardi Djoko Damono
    “aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
    dengan kata yang tak sempat diucapkan
    kayu kepada api yang menjadikannya abu

    aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
    dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
    Sapardi Djoko Damono

  • #2
    Sapardi Djoko Damono
    “The day will come
    When my body no longer exists
    But in the lines of this poem
    I will never let you be alone

    The day will come
    When my voice is no longer heard
    But within the words of this poem
    I will continue to watch over you

    The day will come
    When my dreams are no longer known
    But in the spaces found in the letters of this poem
    I will never tired of looking for you”
    Sapardi Djoko Damono

  • #3
    Sapardi Djoko Damono
    “dalam diriku mengalir sungai panjang,
    darah namanya;
    dalam diriku menggenang telaga darah,
    sukma namanya;
    dalam diriku meriak gelombang sukma,
    hidup namanya;
    dan karena hidup itu indah,
    aku menangis sepuas-puasnya”
    Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni

  • #4
    Sapardi Djoko Damono
    “barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga; ia pun bergegas.”
    Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni

  • #5
    Sapardi Djoko Damono
    Dalam Doaku

    Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

    Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

    Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

    Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
    di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

    Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
    demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

    Aku mencintaimu..

    Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

    (1989)”
    Sapardi Djoko Damono

  • #6
    We accept the love we think we deserve.
    “We accept the love we think we deserve.”
    Stephen Chbosky, The Perks of Being a Wallflower

  • #7
    A. Samad Said
    “Jika ingin menjadi seorang penulis pertama sekali kena membaca, kedua kena membaca, ketiga, membaca, keempat membaca dan kelima baru menulis.”
    A. Samad Said

  • #8
    A. Samad Said
    “Cinta pertama itu tetap unggul, mencakar-cakar kerinduan dan kenangan, menyembunyi dan merahsiakan sebahagian keanehannya, dan akhirnya menjadi sukar dimengerti, apalagi disambung.

    m/s 144”
    A. Samad Said, Cinta Fansuri

  • #9
    A. Samad Said
    “Paduan fikir, buku;
    himpun kuasa, kubu.”
    A. Samad Said, Bisik Warna
    tags: buku

  • #10
    Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi
    “Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.”
    Rumi

  • #11
    Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi
    “Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself.”
    Rumi

  • #12
    Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi
    “The minute I heard my first love story,
    I started looking for you, not knowing
    how blind that was.
    Lovers don't finally meet somewhere.
    They're in each other all along.”
    Mawlana Jalal-al-Din Rumi, The Illuminated Rumi

  • #13
    Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi
    “When you do things from your soul, you feel a river moving in you, a joy.”
    Rumi
    tags: joy

  • #14
    Syed Muhammad Naquib al-Attas
    “Ciri-ciri kesan Islam pada sejarah sesuatu bangsa harus dicari bukan pada perkara-perkara atau sesuatu yang zahir mudah ternampak oleh mata kepala, akan tetapi lebih pada perkara-perkara yang terselip tersembunyi dari pandangan biasa, seperti pemikiran sesuatu bangsa yang biasa terkandung dalam bahasa.”
    Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu

  • #15
    Syed Muhammad Naquib al-Attas
    “Sejarah telah mengajar bahawa semakin indah dan rumit gaya senirupa, maka semakin menandakan kemerosotan budi dan akal; Acropolis Yunani, Persepolis Iran, dan Piramid-piramid Mesir tiada menyorotkan sinaran budi dan akal. Dalam menilai peranan dan kesan Islam, ciri-ciri yang harus dicari oleh mereka bukan pada tugu dan candi, pada pahatan dan wayang - ciri-ciri yang mudah dipandang mata jasmani - akan tetapi pada bahasa dan tulisan yang sebenarnya mencarakan daya budi dan akal merangkum pemikiran.”
    Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu

  • #16
    “Manusia ini kuat, tapi nafsu mampu menundukkannya.

    Nafsu itu kuat, tapi iman mampu menundukkannya.”
    Najmi Nawawi, Head With Serban

  • #17
    Tere Liye
    “Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
    Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
    Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
    Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku. ”
    Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

  • #18
    Sapardi Djoko Damono
    “Aku mencintaimu.
    Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
    keselamatanmu”
    Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni

  • #19
    Tere Liye
    “Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.”
    Tere Liye

  • #20
    Asma Nadia
    “Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?”
    Asma Nadia

  • #21
    Hamka
    “Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.”
    HAMKA

  • #22
    Abdurahman Faiz
    “Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu.

    : Aku ingin orang itu selamanya aku. ”
    Abdurahman Faiz, Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil

  • #23
    Sapardi Djoko Damono
    Sajak kecil tentang cinta

    Mencintai angin harus menjadi siut...
    Mencintai air harus menjadi ricik...
    Mencintai gunung harus menjadi terjal...
    Mencintai api harus menjadi jilat...
    Mencintai cakrawala harus menebas jarak...

    MencintaiMu harus menjadi aku”
    Sapardi Djoko Damono

  • #24
    W.S. Rendra
    “mencintaimu adalah bahagia & sedih;
    bahagia karna memilikimu dalam kalbu;
    sedih karena kita sering berpisah”
    W.S. Rendra

  • #25
    Habiburrahman El-Shirazy
    “Aku baru menyadari bahwa antara Cinta dan Rasa Ingin Memiliki itu tidak sama.”
    Habiburrahman El Shirazy

  • #26
    Tere Liye
    “Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti.”
    Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

  • #27
    Raditya Dika
    “Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.

    Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.

    Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.”
    Raditya Dika, Marmut Merah Jambu

  • #28
    Andrea Hirata
    “Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm. 197)”
    Andrea Hirata, Padang Bulan

  • #29
    Seno Gumira Ajidarma
    “Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.”
    Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara

  • #30
    Goenawan Mohamad
    “Di sekolah, anak-anak belajar bahasa Indonesia, tetapi mereka tak pernah diajar berpidato, berdebat, menulis puisi tentang alam ataupun reportase tentang kehidupan. Mereka cuma disuruh menghafal : menghafal apa itu bunyi diftong, menghafal definisi tata bahasa, menghafal nama-nama penyair yang sajaknya tak pernah mereka baca.”
    Goenawan Mohamad, CATATAN PINGGIR 3



Rss
« previous 1