Nasya

“Tidak ada yang lebih kubenci daripada sekumpulan gadis yang berhenti berbisik saat aku lewat. Aku mulai mengelupasi koreng di tubuhku, dan saat tidak ada lagi koreng yang tersisa, aku mengelupasi kulit yang menonjol di kuku jariku sampai berdarah. Aku sangat mengkhawatirkan penampilanku dan apakah aku melakukan segala sesuatunya dengan benar, aku sering merasa seperti sedang meniru sosok gadis, dan bukannya menjadi seorang gadis.”
― Sue Monk Kidd, The Secret Life of Bees

“Dengan kejadian kayak gitu, kok, bisa ngerasa baik, sih, Kang?"
"Wa, menurut gue, hidup yang berhasil itu jika kamu bisa bangun di pagi hari, lalu tidur di malam hari, dan di antara kedua hal itu, kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau. Gak peduli apa jabatan kamu, berapa uangmu, selama di antara dua tidur tadi kamu masih bisa bebas melakukan apa saja, itu berarti hidupmu sudah berhasil. Gitu." ucap Dimas menirukan suara Mario Teguh.”
― Brian Khrisna, Parable

“... But you know how I am. I push too hard. I get ahead of myself. I keep ruining everything I touch by turning it into gold. But I'm learning how to be gentle. Even to the Vampires, poor little things. Save me save me love me love me there's a hole in my bucket etcetera. They don't know what they want but I give it to them anyway because why the hell not? Love, love, go ahead and have another plate of it, it doesn't run out.
Of course, I wonder if they love me back, which is, really, besides the point. I don't do it to be adored, I do it because my love keeps getting bigger and that's what happens.”
― Richard Siken, Editors Pages: The Long and Short of It

“Nanti kamu bakal ngerti sendiri. Tapi intinya, jangan pernah menggantungkan kebahagiaan hidupmu dalam bentuk kehadiran orang lain. Cobalah untuk bisa bahagia ketika hidup sendiri. Jika kamu sudah bisa melakukan hal itu, maka gue jamin, kamu akan selalu bisa merasa cukup untuk bersama siapapun di hidupmu nanti.”
― Brian Khrisna, Parable