Ermansafar

Add friend
Sign in to Goodreads to learn more about Ermansafar.


Loading...
Pramoedya Ananta Toer
“Apabila sebagai pengarang harus kutangguhkan begitu banyak ketidakadilan di tanahair sendiri, penganiayaan lahir-batin, perampasan kebebasan dari penghidupan, hak dan milik, penghinaan dan tuduhan, bahkan juga perampasan hak untuk membela diri melalui mass-media mau pun pengadilan, aku hanya bisa mengangguk mengerti. Sayang sekali kekuasaan tak bisa merampas harga diri, kebanggaan diri, dan segala sesuatu yang hidup dalam batin siapa pun.”
Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer
“Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya.”
Pramoedya Ananta Toer, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 1

Pramoedya Ananta Toer
“Dan kini, Adikku, kini terasa betul oleh kita, pahit sungguh hidup di dunia ini, bila kita selalu ingat pada kejahatan orang lain. Tapi untuk kita sendiri, Adikku, bukankah kita tidak perlu menjahati orang lain?”
Pramoedya Ananta Toer, Bukan Pasar Malam

Pramoedya Ananta Toer
“Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.”
Pramoedya Ananta Toer, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 2

Pramoedya Ananta Toer
“Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali.”
Pramoedya Ananta Toer, House of Glass

year in books

Ermansafar hasn't connected with their friends on Goodreads, yet.





Polls voted on by Ermansafar

Lists liked by Ermansafar