Status Updates From The Journeys 3: Yang Melang...

Cerita perjalanan selalu menyenangkan meski yang baca ngga pergi kemana-mana 🥺

Saya merasa menyelam, tidak hanya dalam laut melainkan hati dan pikiran seorang pelancong yang menuliskan perjalanan yang tak hanya soal keindahan tapi juga tentang makna hidup, akar diri

Membaca hampir separuh buku ini baru membuatku sadar jika tajuk utamanya adalah 'Yang Melangkah dan Menemukan'. Tentang para pejalan yang membelah hutan pinus New Zealand, menziarahi kepingan-kepingan Jepang, tenggelam dalam gelapnya lautan Nabire, atau menyingkirkan takut di Devil's Pool; untuk menemukan sesuatu: rumah, kenangan, orang-orang asing, bahkan kebebasan.

Kembali membaca buku-buku berbahasa Indonesia. Mencoba mengejar ketertinggalan progres membaca tahun ini. Aku menemukan buku ini di bagian buku obral di toko buku. Karena sedang tertarik membaca catatan-catatan perjalanan, maka aku menyelamatkan satu eksemplar buku ini dari rak-rak yang mulai berdebu. Selamat membaca kisah-kisah para petualang!

i'll read the second book once i find it in the bookstore

Cerita Kembali ke Akar oleh JFlow merupakan perjalanan penuh filosofis tapi dituturkan dengan sangat ngalir. Suka! :D

Cerita slow traveling in Sydney dari Ve Handojo benar2 bikin kaki gatal pengin melangkah lagi. Melancong dengan citarasa lokal. :)

Berhenti sejenak. Bermakna agar kita lebih peduli dan menaruh perhatian lebih pada sekitar. Singkirkan kewaspadaan berlebih, karena siapa tahu itu adalah rumah kita? :)

Terpukau dengan cerita Farid tentang pemandangan alam bawah laut. Membuat orang-orang yang tidak berani nyemplung langsung seperti saya, ikut merasakan pesonanya. :)

Cerita Alex bikin kangen sama orangtua :,)

Suka dengan ceritanya Luci, solo traveling yang sering tak tertebak alurnya. Namun rasanya cerita ini agak kepanjangan deh, mestinya bisa lebih diringkas. :)