Status Updates From Imung Buku 1: Pembajakan Pe...

3 kasus terakhir dari total 15 kasus dalam buku ini ternyata ada Helenanya semua. Baru ngeh deh saya. Yah saya emang ngeship Imung dgn Helena krn bagi saya semua gadis yg didekati Imung, hanya Helena yg paling cocok apalagi dia sangat cerdas kek sepadan gitu otak aksinya dgn Imung. Eh kok Imung malah merasa Helena kek kakak perempuannya. Jgn bilang kakak adek zone ya, Mung! Awas kamu, Mung! Pokoknya Helena aja!

Gemetar si saya klo hrus berhadapan dgn pembajak pesawat. Imung berani. Jalan2 di Jakarta bantu kasus berbuah tinggal di sana krn diangkat anak sama Kolonel Suyatman. Makin dipercaya saat diminta pikirannya buat temukan tamu negara yg hilang. Pas ada perampokan toko emas, Imung berbagi pendapatnya soal hobi baca novel detektif yg bikin daya ingatnya terlatih & kembangkan fantasinya sendiri bikin berpikiran macam2..

Kasus teman Imung yg curi mangga bikin kebayang betapa dekatnya dgn kehidupan sehari2. Org ngidam sll punya cara aneh buat repotin. Pake jalan berputar pdhal bisa lurus aja..
Imung bisa merasa tertekan juga dlm situasi itu ya. Gmn pun dia masih anak2.. Agak gmn gitu pas Imung mikir anak gadis kliennya bisa aja jdi istrinya di masa depan, kan masih SD kamu, Mung!
Ide Imung jebak pembajak pesawat emg keren! Respek deh!

Kasus2 selanjutnya berjalan menarik walau ga segempar kasus2 awal. Ada hikmah pelajaran hidup yg bisa kita petik di sana. Imung ga hanya bereskan kasus kejahatan kriminal tapi masalah sehari2 tetangganya yg kerepotan ngurus anak. Detektif konsultan keknya bisa disematkan pdnya. Kasus yg jadi judul utama buku ini dimulai. Bener2 mendebarkan bgt lihat pembajakan pesawat terbang depan matamu, Imung bantu polisi di sana.

Kasus ke-4 mencari pelaku penganiayaan thd tukang jamu gendong muda yg terinspirasi dari kasus nyata Sum Kuning penjual telur. Untungnya korban masih bisa selamat & melapor ke polisi meski muncul ancaman. Malah korban yg diam di penjara demi keamanannya terjaga.. Imung ingin korban bebas & tangkap pelakunya. Ia menyelidiki dgn petunjuk jaket mengkilat & berhasil wawancara pemilik warung yg jual rokok pd pelakunya..

Kasus ke-3 melibatkan tukang ronda yg mengakui komplotan pencuri motor pdhal tidak melakukannya. Ada alasan lain yg coba Imung kulik krn tak masuk akal. Imung memprotes cara kerja polisi yg main bentak. Ayahnya Imung yg bekas polisi ga suka anaknya itu terlalu menyudutkan polisi yg bekerja keras yg kadang dipersulit cari bukti juga. Saat penyelidikan dari awal lagi, Imung temukan bukti siapa pencuri asli motor itu..

Kasus ke-2 "Haji Palsu" ini Imung ga bantuin polisi ungkap kasus. Demi bisa makan brutu ia pergi ke kenduri nenek temannya di desa. Awalnya temannya dah pesimis mereka ga bisa makan itu krn pasti diberikan ke Pak Haji yg pimpin doa. Sampe ngidein nyuri brutu yg dibalas Imung buat apa jauh2 pergi. Untungnya Imung pengamat yg baik. Ia temukan keanehan pd diri Pak Haji ini. Sederhana & dekat sekali ceritanya dgn kita..

Aksi si pencuri aneh coba Imung usut dari awal, ia temukan beberapa petunjuk yg arahkan pd si pelaku yg punya suatu penyakit. Walau sempat kehilangan jejaknya, Imung tiba dgn sebuah ide yaitu menjebak di pencuri aneh. Sesuai dugaan, siapa aja yg sakit pasti ingin cepat sembuh: si pencuri masuk perangkap. Tadinya Imung mau diberi penghargaan di sekolah krn berhasil menangkap penjahat tpi ia malah telat masuk sekolah..

Baca lagi kisah Imung tuk nostalgia dgn kemampuan berceritanya yg mampu menghanyutkan saya sbg pembaca tuk masuk grup detektifnya Imung andai saja ia buka lowongan.. Saya rasanya ingin pergi ke tempat Imung tinggal jadi tetangganya biar melihat sendiri aksi Imung mengungkap kasus kejahatan di lingkungannya. Pencuri aneh dalam kasus pertama mirip seperti Kaito Kid dalam seri Detektif Conan tapi lebih keren Kid sih..

Baru satu kasus, dibuka dengan unik cita rasa pencurinya kayak Kaito Kid di Conan selalu ada surat ejekan buat polisi

ini imung, bukan detektif edogawa conan; cukup menyesal kenapa baru sekarang membaca yang sederhana pun menarik ini, tiga tahun buku disimpan tak disentuh sungguh percuma. heeemmm.

This isn't a review but a comment. Dalam serial ini, Imung ceritanya siswa SMP. Maka asumsi gue, pembaca serial ini adalah anak-anak sekolah. Namun kemudian, dalam cerita yang berjudul "Perkara 50 Ton Ganja", ada penggambaran penggunaan heroin yang cukup grafis dan innuendo seksual ringan. Gue jadi bertanya, apakah sudah sepantasnya buku dikenakan sistem rating.

Buku ini membuat saya ingin ... mengedit. :|