Status Updates From Winterflame: Vandaria saga

Cehritanyah muhlai rahda mehnarik. Abaikan pemilihan kosakatanya dulu deh.

Pemilihan kata seperti "preman, udah, pacul" bikin world building-nya kacau. Padahal prolog-nya dieksekusi dengan baik sekali, tapi bagian intinya malah bikin dahi berkerut.

Good world building at last.

... Kayak klimaks midseason

Sekitar bagian ini, ceritanya jadi bagus! Karena struktur ceritanya, adanya daftar tokoh mungkin bakal sangat membantu. Mungkin terasa begitu juga karena ceritanya memaparkan studi karakter yang menarik.

Ooh gituu.

Ada yang enggak biasa di sini

Akhirnya Tamat juga :D

"Kau lihat sambutan para bangsawn untukku di ruang rapat? Tidak ada pelukan. Tak ada kerinduan. Tidak ada pemberian maaf!" Well duh, whaddaya expect? Saia kira Rhys itu nggak naif, tapi ternyata dia . . . berharap dipeluk? Me confus.

"Simbol khas Krev bertebaran di mana-mana," lalu ada "pakaian ganti khas Krev." Uh huh. Tapi yang namanya khas Krev itu yang bagaimana? Apa bedanya dengan bagian Ortheva yang lain, saia belum ngeh.

Nah ini. "bangsawan pirang berhenti memperkeruh suasana." Again, folks, despite what the media tells you, the government did not mess around just for the sake of messing around during times of crises. Ini lama-lama ourt intriguenya kayak versi kartun dari Kisruh DPR deh. :/

Dan ini rencana pembunuhannya kok antiklimatik. Pancing dengan upacara palsu lalu kasi racun. Erm, really? Bukan mustahil, tapi salahkah kalau saia ngarepin cara yang lebih taktis, bukan stock plot device tahun 80an gini? Ini bener2 nggak terduga, tapi bukan ga terduga yang keren karena udah disetup, tapi ga terduga yang completely out of nowhere.

Tuntutannya Rasko ternyata gampang aja. "Crown me." Yang katanya dia lakukan karena ego yang menggemuk. Erm, yeah. Dia kan penasihat, harusnya dia lebih taktis nggak sih? Daripada minta dikasih upacara crowning, kenapa dia gak march into the palace and simply install himself in there? Atau barangkali Winterflame itu menggemukkan ego tapi nggak . . . naikin intelek?

Oke. Ini srsly makan halamannya banyak padahal yang diceritain sederhana. Jadi setelah ketahuan Rasko bikin masalah, Rhys dibawa ke pertemuan bangsawan untuk dimajukan sebagai solusi. Masalahnya, para bangsawannya digambarin berantem2 gaje. Iya, yang namanya pemerintahan itu ada perdebatan, tapi nggak berarti kalau lagi ada krisis semua orang debatnya ngelantur kali.

"Dan aku Katsura, Pedang Musim Semi." Srsly, you introduce yourself like this? *Le Narm.

AKHIRNYA. Ada progress cerita setelah Palmira datang dan kasih apdet. Go Palmi Go Palmi Go Palmi Go!

Ngobrol-ngobrol di kampung Algisarra lama amit huhuhu ~_~ kan masalah dia ma klannya dah selesai dengan damai sejak mereka masuk kampung. Kok masih diulur sih ~_~ The artwork gets progressively prettier though.

Ugh. Lama banget baru bisa kumpuli niat buat nerusin. BTW, "pewaris" itu artinya orang yang mewariskan, bukan orang yang menerima warisan. Harusnya "ahli waris" takhta, tuh. :/

So far so good. Sejauh ini awalnya solid, dengan jarak antar adegan-adegan aksi yang enggak begitu jauh.

kalau preman yang masuk ke kamarnya Rhys orang Jerman, si Palmira ini kental darah Melayunya.

uh, saya terus-terusan mikir kalau ini dialognya Sarra, padahal punya Rhys. Kenapa gak dikasih jarak sih :\

ini preman yang masuk ke rumahnya Rhys pasti orang Jerman. Bicara banyak z-nya :v

ini preman yang masuk ke rumahnya Rhys pasti orang Jerman. Bicara banak z-nya :v

baru hal 14 dan sudah ada 2 masalah editing. Semoga ke belakangnya tidak banyak.