Status Updates From Jane Si Kutu Loncat

To forgive is always better for your soul.

James tahu, dia harus melangkah dengan hati-hati. Dia tidak pernah serius mencoba menjadikan seorang perempuan sebagai hal yang permanen dalam hidupnya. Kali ini, dia tidak ingin mengacaukannya. Apalagi dia bisa mendeteksi ada hantu-hantu masa lalu yang harus dihadapi Jane, sebelum Jane bisa dengan mantap menyongsong masa depan bersamanya.

The damage is done.

"Oh, tidak ingin menggunakan koneksi orangtua. Jarang sekali ada orang sepertimu," kata Mrs. Lane.

Korban kedua Jane adalah seorang ibu dan anaknya yang berseragam SD. Di pinggir jalan, mereka buang sampah sembarangan. Oho, Jane pun segera memberikan ceramah gratisan. Ketika ibu-ibu itu ngamuk, tidak terima ditegur, Jane pun merepet, "Ibu ini ya, memberi contoh buruk pada anak. Buang sampah sembarangan, apalagi plastik, itu merusak lingkungan, tahu! Sampahnya nggak akan terurai dalam waktu ratusan tahun!"

Tantangan, cobaan. Selalu ada dalam yang namanya kehidupan.

Kalau tahu apa yang diinginkan, suatu hari, mungkin saja kita akan menemukannya secara kebetulan.

Saya bekerja di hotel, jadi setting cerita ini familiar. Tapi kok saya merasa beberapa bagiannya agak aneh ya. Misalnya seperti resepsinis yang bisa makan bareng tamu( setahu saya, yang bisa adalah karyawan selevel manajer) itu pun dalam situasi tertentu, shift malam itu tidak diperuntukkan buat karyawan wanita( kalau pun ada harus seijin depnaker), baju seragam dibawa pulang( setahu saya itu larangan), dan lain lain

Bosen. Terlalu sinetron. Si kutu loncatnya cuma jadi background lalu saja. ZZZZZZ

Karakternya ku suka. Seperti ngaca diri sendiri (minus loncat2 kerjaan). Dan dia punya perpustakaan pribadi, oh that's what I dream of :)