Puloh’s Reviews > Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia > Status Update
Puloh
is on page 20 of 168
Bagian I: Empat Cerita Buat Cinta
— Penyemai Kesunyian
"Kini aku bisa merasakan, betapa bukan kematian benar yang menakutkan, tetapi cara bagaimana kita matilah yang membuat kita ngeri."
"Setiap pagi aku selalu menyaksikan setangkai sunyi itu berbunga. Dan setiap kali itu pula aku masih merasakan keperihan kesepian."
Ini kisah yang tragis, pilu, dan amat menyedihkan.
— May 20, 2022 11:13AM
— Penyemai Kesunyian
"Kini aku bisa merasakan, betapa bukan kematian benar yang menakutkan, tetapi cara bagaimana kita matilah yang membuat kita ngeri."
"Setiap pagi aku selalu menyaksikan setangkai sunyi itu berbunga. Dan setiap kali itu pula aku masih merasakan keperihan kesepian."
Ini kisah yang tragis, pilu, dan amat menyedihkan.
Like flag
Puloh’s Previous Updates
Puloh
is on page 13 of 168
Bagian I: Empat Cerita Buat Cinta
— Pemetik Air Mata
Aku pikir Sandra lebih baik dari ibunya, umm.. memang sih, tapi ah ya sudahlah. Ternyata oh ternyata! Siapa pula laki-laki yang pamit pergi dari rumahnya jam 2 pagi, harusnya aku tahu sejak awal!
— May 20, 2022 10:57AM
— Pemetik Air Mata
Aku pikir Sandra lebih baik dari ibunya, umm.. memang sih, tapi ah ya sudahlah. Ternyata oh ternyata! Siapa pula laki-laki yang pamit pergi dari rumahnya jam 2 pagi, harusnya aku tahu sejak awal!

