Alfin Rizal
Goodreads Author
Born
in Magelang, Indonesia
Website
Twitter
Genre
Member Since
November 2016
URL
https://www.goodreads.com/alfinrizal
To ask
Alfin Rizal
questions,
please sign up.
Popular Answered Questions
More books by Alfin Rizal…
Alfin’s Recent Updates
Alfin Rizal
wants to read
|
|
Alfin Rizal
rated a book liked it
|
|
Dari rahim seorang gundik, lahir perempuan yang tumbuh dengan kesialan-kesialan tak terperi. Setelah ibunya, sang gundik, mati bunuh diri (atau digantung istri sah?), ia sendiri dibuang, diperkosa, hamil, anaknya mati, berduka, jatuh cinta, dicampakk ...more | |
Alfin Rizal
is currently reading
|
|
Alfin Rizal
started reading
|
|
Alfin Rizal
rated a book really liked it
|
|
Tom Nichols membagi Matinya Kepakaran menjadi beberapa bab yang secara bertahap membongkar penyebab dan dampak dari krisis kepercayaan terhadap para ahli. Di bab-bab awal, ia menegaskan bahwa fenomena ini bukan cuma soal orang “jadi sok tahu,” melain ...more |
|
Alfin Rizal
started reading
|
|
Alfin Rizal
started reading
|
|
Alfin Rizal
wants to read
|
|
Alfin Rizal
wants to read
|
|
Alfin Rizal
wants to read
|
|
“selama daun pagi itu masih mengembun,
aku mengemban tetimbunan rindu
di paru-paru dan seluruh pori-pori kulit,
kurakit doa-doa selamatmu dari sakit
dan sebab rindu-rindu ini sulit kuredam,
padamu, doaku tak pernah padam.”
― Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu
aku mengemban tetimbunan rindu
di paru-paru dan seluruh pori-pori kulit,
kurakit doa-doa selamatmu dari sakit
dan sebab rindu-rindu ini sulit kuredam,
padamu, doaku tak pernah padam.”
― Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu
“Jangan salahkan hujan saat ia turun dan membuatmu pilu sebab rindu. Hujan sudah menanggung rindu yang lebih berat dan banyaknya melebihi rintiknya sendiri.”
―
―
“Sebiru-birunya biru langit, tak ada yang lebih biru dari menerima rasa sakit. Semerah-merahnya merah darah, tak ada yang lebih merah dari menahan segala amarah. aku mencintai-Mu tanpa warna, sebab Kau lebih berwarna dari segala warna”
―
―
“Selamat pagi, kekasih. semalam aku menulis puisi di luar angkasa. Ternyata tempat terbaik menulis puisi bukanlah disana, namun di ruang rindu yang kau cipta setiap kali aku mendoakanmu.”
― Lelaku
― Lelaku
“Tidak salah mengenang kesalahan masa lalu, yang salah itu kalau kamu mengulangi kesalahan itu, sayang.”
―
―
“Hari kasih sayangku bukan hanya Februari, kekasih. Namun sejak sepanjang Februari hingga bertemu Februari berikutnya. Itu mengapa namamu selalu menjadi bahan rayuanku saat bersujud pada Tuhan.”
―
―
“Jangan karena dia menyukai postinganmu dan tidak pernah absen meninggalkan komentar di media sosial lantas kau artikan bawa dia mencintaimu. Dunia maya mudah sekali menipu, membuatmu merasa diberi harapan palsu. Padahal itu salahmu.”
―
―
“Jangan salahkan hujan saat ia turun dan membuatmu pilu sebab rindu. Hujan sudah menanggung rindu yang lebih berat dan banyaknya melebihi rintiknya sendiri.”
―
―