Risa Anggraini > Risa's Quotes

Showing 1-30 of 143
« previous 1 3 4 5
sort by

  • #1
    Helvy Tiana Rosa
    “Tidak penting untuk menjadi orang penting, tetapi penting untuk bisa mengambil peran dalam menyukseskan dan membahagiakan orang lain.”
    Helvy Tiana Rosa

  • #2
    Dian Nafi
    “ibuku sangat mencintai aku dan aku sangat mencintai ibuku, tetapi kami tidak tahu bagaimana cara mencintai satu sama lain.”
    Dian Nafi, Matahari Mata Hati

  • #3
    Yoana Dianika
    “Hidup seperti dua partikel atom yang saling tarik-menarik dan tolak-menolak. Tidak selamanya bahagia, tetapi tidak juga selamanya penuh kesedihan.”
    Yoana Dianika

  • #4
    Dian Nafi
    “Menulis akan menyembuhkan luka”
    Dian Nafi, Matahari Mata Hati

  • #5
    Dian Nafi
    “lebih baik dimarahi daripada tidak dianggap dan tidak dipedulikan.”
    Dian Nafi, Matahari Mata Hati

  • #6
    Hamka
    “Manakah yang besar penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Adam? Yang di dalam surga bersenang-senang dengan istrinya, lalu disuruh ke luar. Dan manakah yang susah penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Nuh, yang menyeru umat kepada Islam, padahal anaknya sendiri tidak mau mengikuti? Sehingga seketika disuruh Tuhan segala ahli kerabatnya naik perahu, anak itu tidak ikut. Malah ikut karam dengam orang banyak di dalam gulungan banjir. Di hadapan matanya! Dan kemudian datang pula vonis Tuhan bahwa anak itu bukan keluarganya.

    Pernahkah kita lihat cobaan serupa yang ditanggung Ibrahim? Disuruh menyembelih anak untuk ujian, ke manakah dia lebih cinta, kepada Tuhannyakah atau kepada anaknya?

    Yakub dipisahkan dari Yusufnya.

    Yusuf diperdayakan seorang perempuan.

    Ayub ditimpa penyakit yang parah.

    Daud dan Sulaiman kena bermacam-macam fitnah. Demikian juga Zakaria dan Yahya. Yang memberikan jiwa mereka untuk korban keyakinan. Isa al-Masih pun demikian pula. Muhammad lebih-lebih lagi.

    Pernahkah mereka mengeluh?

    Tidak, karena mereka yakin bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghendaki perjuangan dan keteguhan. Mereka tidak menuntut kemenangan lahir. Sebab mereka menang terus.

    Mereka memikul beban seberat itu, menjadi Rasul Allah, memikul perintah Tuhan karena cintakan manusia. Oleh karena itu mereka tempuh kesusahan, pertama membuktikan cinta akan Tuhan, kedua menggembleng batin, ketiga karna rahim yang sayang dan segenap umat.hal. 79”
    hamka

  • #7
    Dian Nafi
    “memang harus menurunkan ego untuk bisa berkolaborasi dengan baik”
    Dian Nafi, Matahari Mata Hati

  • #8
    عائض القرني
    “Jika sebuah tali itu sudah sangat mengencang, itu tandanya akan putus. Jika malam sudah gelap gulita, itu tandanya bahwa kegelapan akan segera lenyap. Jika sebuah masalah itu sudah sangat menghimpit, itu tandanya akan ada jalan keluar.”
    Dr. 'Aidh Abdullah Al-Qarni

  • #9
    Pramoedya Ananta Toer
    “Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)”
    Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

  • #10
    Pramoedya Ananta Toer
    “Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biar pun dia sarjana.”
    Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations

  • #11
    Hamka
    “Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.”
    Hamka, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

  • #12
    Hamka
    “Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani.”
    Hamka, Di Bawah Lindungan Ka'bah

  • #13
    Tere Liye
    “Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.”
    Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

  • #14
    Pramoedya Ananta Toer
    “Kesetiaan memang bisa diharapkan dari mereka (orang kebanyakan), tetapi kebesaran hanya bisa datang dari seorang raja yang bijaksana”
    Pramoedya Ananta Toer

  • #15
    Pramoedya Ananta Toer
    “Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan diindahkan? Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.”
    Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

  • #16
    Pramoedya Ananta Toer
    “Lebih baik dan paling baik adalah memohon kepada ALlah, sampai berapalah kekuasaan manusia, apalagi orang kulit pulih pula.”
    Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

  • #17
    Windry Ramadhina
    “Perempuan memang tidak bisa diajak berpikir jernih jika menyangkut perihal lelaki. Dalam situasi seperti ini, kepala mereka dipenuhi kabur merah muda bernama dopamine yang meracuni sel-sel kelabu mereka dengan berbagai ide romantis yang absurd.”
    Windry Ramadhina, Montase

  • #18
    Pramoedya Ananta Toer
    “Kan baik belum tentu benar juga belum tentu tepat. Malah bisa salah pada waktu dan tempat yang tidak cocok.”
    Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

  • #19
    Pramoedya Ananta Toer
    “Aku harus tabah, kubisikkan pada diri sendiri. Takkan ada yang menolong kau! Semua setan dan iblis sudah mengepung aku.”
    Pramoedya Ananta Toer

  • #20
    “Betapapun fisika mencobamembagi rahasianya, bagi para ilmuwan, cinta tetap menjadi keajaiban yang menakjubkan. Yang jelas Einstein ingin sekali menghubungkan cinta dan teori terkenalnya, sampai-sampai dia dengan serius berkata : "Letakkan tanganmu di tungku panas selama semenit, rasanya seperti satu jam, duduklah bersama dengan gadis pujaanmu selama satu jam, rasanya seperti semenit. itulah makna relativitas”
    Yohanes Surya, Tofi: Perburuan Bintang Sirius

  • #21
    Tere Liye
    “Kau tidak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau memutuskan pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan. Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan kau bahkan membawa lebih dari separuh hatiku.”
    Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

  • #24
    Sapardi Djoko Damono
    Sajak kecil tentang cinta

    Mencintai angin harus menjadi siut...
    Mencintai air harus menjadi ricik...
    Mencintai gunung harus menjadi terjal...
    Mencintai api harus menjadi jilat...
    Mencintai cakrawala harus menebas jarak...

    MencintaiMu harus menjadi aku”
    Sapardi Djoko Damono

  • #25
    Lauren Oliver
    “Penyakit yang paling berbahaya adalah penyakit yang membuat kita percaya kalau kita baik-baik saja.”
    Lauren Oliver, Delirium

  • #26
    Dee Lestari
    “Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.”
    Dee, Rectoverso

  • #27
    Lauren Oliver
    “Hal yang paling mematikan dari yang mematikan: Cinta akan tetap membunuhmu, tak peduli apakah kau memilikinya atau tidak.”
    Lauren Oliver, Delirium
    tags: cinta, mati

  • #29
    Tere Liye
    “Ibu, rasa nyaman selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu... Padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti. Kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias di mana-mana, merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata tidak atas perubahan, selalu berkata 'tidak'...

    Ibu, rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi... Kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu, menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah.”
    Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

  • #30
    Tere Liye
    “Delisa cinta ummi karena Allah.”
    Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

  • #31
    “Jangan berhenti. Ada yang menanti di depan. Sedikit lagi kamu sabar, kamu akan sampai. Ilmu tersulit setelah iklas adalah sabar. Sabar tidak pernah ada batasnya, kita yang membatasi limit sabar kita sendiri”
    Maizan Khairun Nissa, Mimpi. Asa. Cinta

  • #32
    A. Mustofa Bisri
    “Senyum biayanya lebih kecil dibanding dengan listrik, tapi dijamin lebih banyak cahayanya”
    A. Mustofa Bisri

  • #33
    A. Mustofa Bisri
    “jangan mencari BANYAK, carilah BERKAH.
    Banyak bisa didapat dengan hanya MEMINTA. Tapi MEMBERI akan mendatangkan berkah.”
    A. Mustofa Bisri



Rss
« previous 1 3 4 5