Arketipe Quotes
Quotes tagged as "arketipe"
Showing 1-1 of 1
“Suara Kesunyian
(Whisper-Psychoanalysis, Slow, Surgical, and Intimately Terrifying ala Lecter)
Dalam ruang yang tidak mengizinkan gema,
aku mendengarnya—
suara sunyi yang berbicara lebih pelan daripada desah napasmu sendiri.
Ia duduk di sebelahku,
bukan sebagai musuh, bukan sebagai penyelamat,
melainkan sebagai saksi yang terlalu mengerti
apa yang bersembunyi di balik tulang-tulang ingatan.
“Duduklah,” katanya lembut,
seolah menawarkan secangkir teh
yang sudah menelan banyak pengakuan sebelumnya.
“Tidak perlu takut. Keheningan tidak pernah melukai siapa pun…
kecuali mereka yang menyembunyikan sesuatu.”
Aku tidak menjawab.
Ia tidak membutuhkan jawaban.
Di matanya yang tak berkedip,
aku melihat ulang diriku sendiri seperti rekaman yang diputar terlalu lambat:
detik-detik ketika hasrat mati,
saat yang tak pernah kuakui,
ketika aku menusukkan belati pada diriku
tanpa tahu apakah aku mencoba menyakiti
atau sekadar memastikan aku masih bisa merasakan sesuatu.
“Menarik,” katanya pelan,
“kau menyalahkan pikiranmu seakan ia musuh.
Padahal ia hanya anak yang kau kunci di ruang bawah tanah,
memukul pintu dengan kepalan yang semakin kecil…
sampai suaranya terdengar seperti gemerisik debu.”
Aku menelan kekosongan itu.
Ia miring sedikit, seolah menikmati aroma ketakutanku.
“Cinta membingungkanmu,” lanjutnya,
“karena kau menuntutnya jujur
sementara kau sendiri hidup dalam topeng yang begitu terampil
hingga kau lupa yang mana wajahmu.”
Sunyi menebal.
Ia menyandarkan kepala,
seakan mendengarkan sesuatu yang datang dari dalam dadaku.
“Dengar,” katanya,
“dengarkan baik-baik.
Ada suara di dalam dirimu yang selalu kau coba bunuh dengan keseragaman,
dengan keinginan menjadi normal,
dengan godaan untuk diterima.”
Ia menutup mata,
seolah menyetel antenanya ke frekuensi paling gelap.
“Suara itu…”
ia berbisik,
“adalah suara domba yang terus berlari
di padang rumput traumamu.
Mereka menjerit bukan karena mereka sedang disembelih—
tetapi karena mereka tahu kau tidak pernah kembali untuk menyelamatkan mereka.”
Aku menggigil.
Ia tersenyum nyaris tak terlihat.
“Trauma,” katanya,
“adalah binatang yang sangat peka.
Ia menunggu.
Ia tidak pergi.
Ia duduk seperti aku—
tenang, sabar, mengamati kapan kau akhirnya siap
untuk berhenti melarikan diri.”
Aku terdiam seperti batu yang siap dipahat.
“Kau ingin menjadi berbeda,” ujarnya lembut,
“tapi berbeda tidak lahir dari penolakan.
Berbeda lahir dari keberanian untuk membuka pintu
yang membuatmu gemetar.”
Ia mencondongkan tubuh,
suara hampir menempel di telingaku:
“Jika kau benar-benar ingin berhenti mendengar jeritan itu…
kau harus kembali ke tempat di mana domba-domba itu mati disembelih.”
Aku menutup mata.
Dan saat itulah aku tersadar
keheningan tidak lagi menjadi musuh—
melainkan satu-satunya suara yang mau mendengarkanku
tanpa menghujat
tanpa menghakimi.
November 2025”
―
(Whisper-Psychoanalysis, Slow, Surgical, and Intimately Terrifying ala Lecter)
Dalam ruang yang tidak mengizinkan gema,
aku mendengarnya—
suara sunyi yang berbicara lebih pelan daripada desah napasmu sendiri.
Ia duduk di sebelahku,
bukan sebagai musuh, bukan sebagai penyelamat,
melainkan sebagai saksi yang terlalu mengerti
apa yang bersembunyi di balik tulang-tulang ingatan.
“Duduklah,” katanya lembut,
seolah menawarkan secangkir teh
yang sudah menelan banyak pengakuan sebelumnya.
“Tidak perlu takut. Keheningan tidak pernah melukai siapa pun…
kecuali mereka yang menyembunyikan sesuatu.”
Aku tidak menjawab.
Ia tidak membutuhkan jawaban.
Di matanya yang tak berkedip,
aku melihat ulang diriku sendiri seperti rekaman yang diputar terlalu lambat:
detik-detik ketika hasrat mati,
saat yang tak pernah kuakui,
ketika aku menusukkan belati pada diriku
tanpa tahu apakah aku mencoba menyakiti
atau sekadar memastikan aku masih bisa merasakan sesuatu.
“Menarik,” katanya pelan,
“kau menyalahkan pikiranmu seakan ia musuh.
Padahal ia hanya anak yang kau kunci di ruang bawah tanah,
memukul pintu dengan kepalan yang semakin kecil…
sampai suaranya terdengar seperti gemerisik debu.”
Aku menelan kekosongan itu.
Ia miring sedikit, seolah menikmati aroma ketakutanku.
“Cinta membingungkanmu,” lanjutnya,
“karena kau menuntutnya jujur
sementara kau sendiri hidup dalam topeng yang begitu terampil
hingga kau lupa yang mana wajahmu.”
Sunyi menebal.
Ia menyandarkan kepala,
seakan mendengarkan sesuatu yang datang dari dalam dadaku.
“Dengar,” katanya,
“dengarkan baik-baik.
Ada suara di dalam dirimu yang selalu kau coba bunuh dengan keseragaman,
dengan keinginan menjadi normal,
dengan godaan untuk diterima.”
Ia menutup mata,
seolah menyetel antenanya ke frekuensi paling gelap.
“Suara itu…”
ia berbisik,
“adalah suara domba yang terus berlari
di padang rumput traumamu.
Mereka menjerit bukan karena mereka sedang disembelih—
tetapi karena mereka tahu kau tidak pernah kembali untuk menyelamatkan mereka.”
Aku menggigil.
Ia tersenyum nyaris tak terlihat.
“Trauma,” katanya,
“adalah binatang yang sangat peka.
Ia menunggu.
Ia tidak pergi.
Ia duduk seperti aku—
tenang, sabar, mengamati kapan kau akhirnya siap
untuk berhenti melarikan diri.”
Aku terdiam seperti batu yang siap dipahat.
“Kau ingin menjadi berbeda,” ujarnya lembut,
“tapi berbeda tidak lahir dari penolakan.
Berbeda lahir dari keberanian untuk membuka pintu
yang membuatmu gemetar.”
Ia mencondongkan tubuh,
suara hampir menempel di telingaku:
“Jika kau benar-benar ingin berhenti mendengar jeritan itu…
kau harus kembali ke tempat di mana domba-domba itu mati disembelih.”
Aku menutup mata.
Dan saat itulah aku tersadar
keheningan tidak lagi menjadi musuh—
melainkan satu-satunya suara yang mau mendengarkanku
tanpa menghujat
tanpa menghakimi.
November 2025”
―
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 102k
- Life Quotes 80k
- Inspirational Quotes 76k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 31k
- Inspirational Quotes Quotes 29k
- God Quotes 27k
- Truth Quotes 25k
- Wisdom Quotes 25k
- Romance Quotes 24.5k
- Poetry Quotes 23.5k
- Life Lessons Quotes 22.5k
- Quotes Quotes 21k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Hope Quotes 18.5k
- Faith Quotes 18.5k
- Travel Quotes 18.5k
- Inspiration Quotes 17.5k
- Spirituality Quotes 16k
- Relationships Quotes 15.5k
- Life Quotes Quotes 15.5k
- Motivational Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15.5k
- Love Quotes Quotes 15.5k
- Writing Quotes 15k
- Success Quotes 14k
- Motivation Quotes 13.5k
- Time Quotes 13k
- Motivational Quotes Quotes 12.5k
