Babel Quotes

Quotes tagged as "babel" Showing 1-30 of 58
R.F. Kuang
“Betrayal. Translation means doing violence upon the original, means warping and distorting it for foreign, unintended eyes. So then where does that leave us? How can we conclude, except by acknowledging that an act of translation is then necessarily always an act of betrayal?”
R.F. Kuang, Babel

R.F. Kuang
“Grief suffocated. Grief paralysed. Grief was a cruel, heavy boot pressed so hard against his chest that he could not breathe.”
R.F. Kuang, Babel

R.F. Kuang
“The origins of the word 'anger' were tied closely to physical suffering. 'Anger' was first an 'affliction', as meant by the Old Icelandic angr, and then a 'painful, cruel, narrow' state, as meant by the Old English enge, which in term came from the Latin angor, which meant 'strangling, anguish, distress'. Anger was a chokehold. Anger did not empower you. It sat on your chest; it squeezed your ribs until you felt trapped, suffocated, out of options. Anger simmered, then exploded. Anger was constriction, and the consequent rage a desperate attempt to breathe.”
R.F. Kuang, Babel

Toba Beta
“Once upon a time in the land of Shinar, God came down to see the city and the tower. People were united and spoke in one language. Then God confound their language and caused them scattered all over the planet earth. I believe, because of our technology, there will be one computer-based language on earth. Then God will come back again and make us all scattered all over the stars constellation.”
Toba Beta

R.F. Kuang
“If the people could not be won over by words, they would be persuaded by destruction.”
R.F. Kuang, Babel
tags: babel

R.F. Kuang
“Traduttore, traditore: An act of translation is always an act of betrayal.”
R.F. Kuang, Babel

“An act of translation is always an act of betrayal.”
R. F. Kuang

R.F. Kuang
“Gdyby tylko można było w srebrze grawerować wspomnienia, pomyślał z żalem Robin. Wspomnienia, które urzeczywistniałyby się potem przez długie lata. Które nie byłyby okrutną parodią przeszłości, jaką oferuje dagerotyp, lecz czystym ekstraktem, destylatem emocji i doznań. Zwykła kartka i atrament nie są narzędziami zdolnymi opisać to złociste popołudnie: ciepło nieskomplikowanej przyjaźni, puszczającej w niepamięć wszelkie scysje i nieporozumienia, przebaczającej każdy grzech; promienie słońca odpędzające wspomnienie chłodu sal egzaminacyjnych; lepki posmak cytryn na języku i przepełnioną zaskoczeniem i zachwytem ulgę.”
R.F. Kuang, Babel
tags: babel

R.F. Kuang
“«Non ci sono padroni buoni, Letty» proseguì Anthony. «Non importa quanto si dimostrino clementi, magnanimi, interessati alla tua istruzione. In fin dei conti, i padroni sono sempre padroni.»”
R.F. Kuang, Babel

“That's just what translation is, I think. That's all speaking is. Listening to the other and trying to see past your own biases to glimpse what they're trying to say. Showing yourself to the world, and hoping someone else understands.”
R. F. Kuang
tags: babel, ramy

R.F. Kuang
“Death is seductive. Victoria resists.”
R.F. Kuang, Babel
tags: babel

“He buried his past life, not because it was so terrible but because abandoning it was the only way to survive.”
R F Kuang
tags: babel

“Yet, didn’t he have a right to be happy? He had never felt such warmth in his chest until now, had never looked forward to getting up in the morning as he did now. He was a child starved of affection, which he now had in abundance-and was it so wrong for him to cling what he had?”
R F Kuang
tags: babel

“It was the kind of evening when the world seemed drained of colour, a painting in progress, a sketch really, existing in greys and shadows only.”
R F Kuang
tags: babel

R.F. Kuang
“An act of translation is always an act of betrayal.”
R.F. Kuang, Babel

“If you find any inconsistencies, feel free to remind yourself this is a work of fiction”
RF Kuang
tags: babel

“Language was just difference. A thousand different ways of seeing, of moving through the world. No; a thousand worlds within one. And translation - a necessary endeavour, however futile. to move between them.

An act of translation is always an act of betrayal”
R.F Kuang
tags: babel

“Menerjemahkan adalah melakukan kekerasan kepada karya aslinya, membengkokkan dan menyelewengkannya untuk mata-mata asing yang tidak dimaksudkan untuk melihatnya.”
RF Kuang
tags: babel

“Tak seperti barang komersial, seperti teh atau sutra, yang bisa dibeli dan dibayar. Bahasa adalah sumber daya tidak terbatas. Dan jika kita mempelajarinya, jika kita menggunakannya—dari siapa kita mencurinya?”
RF Kuang

“Kekerasan mengguncang sistem ini, karena sistem tidak dapat bertahan hidup dengan terus-menerus menggerogoti diri. Tangan-tangan Imperium terbelenggu, karena tak bisa membinasakan apa yang menjadi sumber keuntungannya. Dan sebagaimana ladang-ladang gula itu, seperti layaknya pasar-pasar itu, seperti halnya buruh-buruh kerja paksa itu, Babel adalah aset.”
RF Kuang
tags: babel

“Betapa menariknya kata ini, pikir Robin, pemogokan—strike. Kata itu mengingatkan pada palu yang menghantam paku, benda yang mengempaskan diri melawan kekuatan tak tergoyahkan. Ada paradoks konsep di dalamnya; bahwa melalui sikap nirtindakan dan nirkekeras- an, seseorang dapat membuktikan adanya konsekuensi melumpuhkan dari penolakan untuk melayani orang-orang yang bergantung kepada mereka.”
RF Kuang

“Kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyeret penjajah ke meja perundingan. Kekerasan adalah satu-satunya pilihan. Senjata itu di sana, tergeletak di atas meja, mereka tinggal memungutnya. Mengapa mereka begitu takut bahkan untuk sekadar melihatnya?”
RF Kuang

“Akan tetapi, kemudian Robin berpikir, barangkali, memicu kebencian justru baik. Kebencian mungkin menuntut rasa hormat. Kebencian mungkin memaksa warga Britania untuk menatap mereka tepat di mata, tanpa memandang sebagai objek, melainkan manusia. Kekerasan mengguncang sistem ini, kata Griffin kepadanya. Dan sistem ini tidak bisa selamat dari guncangan.”
RF Kuang

“Banyak yang berpikir baBanyak yang berpikir bahwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan seba- gai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.hwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan sebagai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.”
RF Kuang

“Banyak yang berpikir bahwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan sebagai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.hwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan seba- gai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.”
RF Kuang

“Banyak yang berpikir bahwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan sebagai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.”
RF Kuang

Mia Carolina Martino
“If this was God’s doing, then I want no part of it
I will not kneel on wooden beams come Sunday morning
Just to praise he who has shut me out from you
We bloodied our hands brick by brick and I would have
Pushed myself over the edge to see our monument finished
Curse that God who has halted our construction
Crumbling our tower before our very eyes
For I cannot see you and you do not understand me”
Mia Carolina Martino, The Confessions of Persephone

“translation means doing violence upon the original, means warping and distorting it for foreign, unintended eyes.”
R. F. Kuang
tags: babel

“violence is the only language they understand, because their system of extraction is inherently violent”
R. F. Kuang
tags: babel

“Our modern era embodies both the Tower of Babel and Pentecost simultaneously. Like Babel, globalization and technological advancement have created linguistic and cultural fragmentation… Yet, like Pentecost, the same global connections that fragment us enable unprecedented education and understanding.”
Paule Patterson, The Son of Man & Its Mystical Awakening: Reclaiming Eschatology & Atonement During a Convergence of Globalization, Nihilism, Science, & Spirituality

« previous 1