Penemuan Quotes

Quotes tagged as "penemuan" Showing 1-2 of 2
Masanobu Fukuoka
“Ketika untuk pertama kalinya saya berhasil menanam padi dengan metoda tanpa pengolahan, saya merasa benar-benar puas seperti apa yang dirasakan Colombus ketika ia menemukan benua Amerika”
Masanobu Fukuoka, The One-Straw Revolution

Titon Rahmawan
“Rekonstruksi Mengelupas Mimpi // Versi Posthuman-Liris

Siapa yang berhak melarang kita mengelupas mimpi—
membukanya seperti kapsul masa lalu
yang telah lama berdebu dalam arsip cloud data?

Setiap mimpi adalah buah sunyi
dengan inti yang selalu berdetak.
Ketika kita memecah kulitnya,
kita tak hanya menemukan cahaya,
melainkan seluruh kerumunan metadata
yang mengawasi keberanian diri
untuk menjadi siapa kita yang sesungguhnya.

Dan mereka bertanya:
Apakah engkau yang memprogram pohon itu tumbuh,
atau pohon itu yang mengompilasi dirimu
dari luka, dari ingatan,
dari serpih-serpih kesunyian yang tak pernah sembuh?

Sebab luka pun punya bahasa.
Ia menulis dirinya
di bawah kulit gemetar kita
seperti skrip yang tak ingin dihapus
meski berulang kali menekan tombol revisi.

Narcissus—
hari ini tak lagi menatap sungai,
ia menatap pantulan dirinya
di layar simulakra yang membeku:
bahasa tubuhnya berubah
menjadi kode kesepian
yang hanya dimengerti oleh detak jantung manusia
dan algoritma yang diam-diam mempelajarinya.

Dan ketika sungai bertanya kepada laut,
Siapa yang menciptakan siapa?
Laut tak menjawab.
Ia hanya membuka jutaan pintu air
dan membiarkan semua pertanyaan mengalir
ke ruang tak bernama—
tempat segala sesuatu berasal
dan kembali hening.

Burung-burung di langit tak sekadar terbang;
di bulu mereka tersimpan blueprint gerak
yang diwariskan dari angin
kepada anak angin.
Mereka membawa pertanyaan
tentang harapan yang tak pernah tuntas,
tentang janji yang menunggu lunas
di tengah turbulensi
antara hidup, daya hidup dan kehancuran.

Dan cinta—
bukan lagi entitas milik kita,
bukan lagi perasaan sederhana.
Ia adalah protokol,
frekuensi yang terus mencari penerima yang tepat.
Melayang seperti sinyal radio
mencari jiwa yang sanggup menampungnya.

Pada akhirnya,
segala yang kita cari
akan menemukan kita kembali:
di antara jeda,
di antara napas,
di antara batas tipis
antara manusia dan yang bukan-manusia—
cuma simbol dan tanda-tanda.

Sebab mengelupas mimpi
adalah cara raga mengingat
bahwa ia selalu lebih dari apa yang tampak:
organisme yang sedang belajar terbang,
mesin yang sedang belajar merasa,
jiwa yang ingin kembali
ke tempat pertama kali ia dinamai.

Dan di sanalah,
kita bersiap tumbuh sekali lagi.
Bukan sebagai mesin pencari
bukan sebagai kecerdasan buatan
melainkan diri yang terus mencari dan berharap menemukan kebenaran.

November 2025”
Titon Rahmawan