Forensik Quotes

Quotes tagged as "forensik" Showing 1-1 of 1
Titon Rahmawan
“ANATOMI CINTA
(dingin, klinis, nihilistik)

Aku masuk ruang autopsi itu dibayangi pretensi dan halusinasi.
Aku nyalakan lampu neon dingin yang mengiris mata.
Aku kenakan sarung tangan lateks dan pisau bedah #11.
Ini tubuh yang harus dibedah dengan presisi dan tanpa empati.

Aku mulai dari permukaan:
kulit tipis yang dulu kau sebut rasa.
Warnanya pucat, tak lebih dari jaringan mati
yang dibentuk oleh harapan yang tak pernah terwujud.

Dengan pisau mikro,
aku membuka lapisan idealisasi—
ia terkelupas dengan mudah,
seperti cat murahan yang dikerat dari dinding lembap.

Di bawahnya tidak ada otot kerelaan atau pengabdian,
tidak ada tendon komitmen,
tidak ada saraf yang merespon sentuhan.
Hanya kepingan-kepingan fantasi
yang mencair ketika terkena cahaya.

Aku memeriksa tulang-tulangnya:
rapuh, menyerupai serpihan,
retak bahkan sebelum disentuh.
Ini bukan kerangka cinta,
ini bangkai ilusi yang dipoles dengan ingatan palsu.

Aku membelah rongga dada:
kosong.
Tak ada jantung.
Tak ada paru-paru.
Tak ada vena yang menyalurkan kehangatan.
Hanya gema langkahku sendiri,
memantul seperti seseorang yang terjebak
di lorong rumah sakit tua.

Aku mengangkat kepalanya,
mengupas kulit batok pikirannya:
di sana kutemukan diriku—
berkali-kali memahat wajahmu
dengan imajinasi yang kupaksakan
agar tampak suci dan tak tersentuh.

Apa yang aku temukan:
ternyata aku mencintai
pantulanku sendiri
lebih dari dirimu.

Aku mengambil sampel terakhir:
sisa-sisa asa yang tak pernah
kau beri.
Kumasukkan ke dalam tabung formalin—
diam, mengambang, tanpa makna.

Kesimpulan autopsi:
Cinta ini mati bukan karena kehilanganmu.
Cinta ini mati karena aku
mengira ilusi bisa berubah
menjadi manusia.

Dan kini, dengan tangan yang masih berlumur darah dari nyala yang telah mendingin,
aku menutup kembali tubuh yang tak pernah hidup itu.
Pada labelnya kutuliskan:

“Penyebab kematian:
Idealisasi yang berlebihan.
Subjek: Tidak pernah ada.”

Desember 2025”
Titon Rahmawan