Puitis Quotes

“Ketika Hitler mulai membuas maka kelompok Inge School berkata tidak. Mereka (pemuda-pemuda Jerman ini) punya keberanian untuk berkata "tidak". Mereka, walaupun masih muda, telah berani menentang pemimpin-pemimpin gang-gang bajingan, rezim Nazi yang semua identik. Bahwa mereka mati, bagiku bukan soal. Mereka telah memenuhi panggilan seorang pemikir. Tidak ada indahnya (dalam arti romantik) penghukuman mereka, tetapi apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran.”
― Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

“Rindu membuatmu bertanya, apa dia menyimpan rasa yang sama?”
― Robin Wijaya, Menunggu

“Aku memejamkan mata, berusaha menemukanmu di sana. Apakah kamu juga terjaga dengan mimpi yang sama?”
― Robin Wijaya, Menunggu

“Jangan paksa aku untuk melupakanmu. Karena mengurangi cinta ini sedikit saja sudah begitu sulit.”
― Robin Wijaya, Menunggu

“Aku ingin memilikimu, dari setiap bagian yang tak kupunya, hanya itu cara untuk membuatku menjadi lengkap.”
― Robin Wijaya, Menunggu

“Yang ada di antara kita

hanya sentuh, bukan rasa

hanya cium, bukan kata-kata

hanya saat ini, bukan selamanya.”
― Fenny Wong, Lapis Lazuli

“Orang yang humoris, ganteng, dan puitis itu barangkali adalah takhayul, semacam pembangunan.”
― Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“MAKNA KEINDAHAN KATA BUKAN PADA SUSUNAN PUITISNYA TAPI PADA SITUASI DI DALAMNYA
FOREVER AND EVER
kata kata yang sangat indah melayangkan hati saat mengucapkannya masih bersama
namun juga menjadi sangat menyakitkan hati saat mengingatnya setelah berpisah


_tejo menarik selimut
_wasiman waz”
― WAZ