Kemalasan Quotes

Quotes tagged as "kemalasan" Showing 1-1 of 1
Titon Rahmawan
“Kita Telah Menjadi

Apakah sudah kau temukan rintik-rintik air hujan yang kau cari dari beribu-ribu tumpukan buku yang terbakar di perpustakaan itu?
Berhektar pohon yang kini engkau rindukan teduhnya
Tangan perbukitan yang dulu pernah merengkuh tubuhmu dengan sepenuh cinta
Dan semilir sunyi yang tak lagi berbunyi seperti sebuah lagu tempo doeloe yang akrab di telinga.

Sudah berapa banyak orang yang terperangkap dalam penjara kebisingan itu?
Layar yang tak henti memanjakan mata dengan tarian-tarian molek yang menghentikan waktu
Dan hentakan musik yang mendadak saja viral di mana-mana.
: Waktu yang seharian berbaring telentang di peraduanmu.

Kita tak lagi menemukan bahasa yang dulu dipakai para penyair untuk menyatakan perasaannya.
Kita tak lagi melihat goresan penuh ekspresi yang memindahkan ombak di lautan ke dalam sebingkai kanvas.
Kita telah menjelma menjadi kungkang yang malas
Rasa enggan yang membalas kearifan dengan ekspresi kebosanan.

Bukankah sudah berabad-abad lamanya kau tak bicara dengan anak-anakmu?
Dan kau bahkan lupa seperti apa dulu wajah bapak dan ibumu.
Mendadak saja kau merasa;
Ternyata ada yang lebih menakutkan dari kehilangan jati diri.
Ternyata ada yang lebih mengherankan dibanding misteri kemana kita pergi setelah mati.

Apakah teknologi hanya akan mengajak kita bertamasya ke masa depan dan sepenuhnya melupakan masa lalu?
Seperti terbaca dengan gamblang dalam sebuah ramalan cuaca;
Kita sudah bukan lagi sosok yang sama yang kita kenal.
Kita telah menjadi acuh dan tak lagi saling mengenal.
Kita telah menjadi begitu bodoh dan kehilangan akal.
Kita telah menjadi bukan siapa-siapa.

Oktober 2025”
Titon Rahmawan