Calvin K > Calvin's Quotes

Showing 1-30 of 157
« previous 1 3 4 5 6
sort by

  • #1
    Nh. Dini
    “Untuk mati, orang tidak memerlukan kepandaian maupun bakat yang istimewa. Siapa pun dapat mati sewaktu-waktu, dengan cara yang dikehendaki atau dipilihnya. Sebaliknya, untuk hidup, orang membutuhkan keberanian, kecakapan yang kadang-kadang luar biasa. Setiap hari banyak orang yang mati, dengan mudah tanpa usaha atau daya upaya. Tetapi setiap hari berjuta-juta orang berjuang dengan susah payah untuk hidup.”
    Nh. Dini, Keberangkatan
    tags: hidup, mati

  • #2
    Nh. Dini
    “Kesedihan tidak untuk dipampangkan kepada semua orang. Itu adalah sesuatu yang seharusnya diimpit-diindit, diselinapkan di balik lapisan penutup. Karena kesedihan adalah hal yang sangat pribadi, seperti rahasia, harus disembunyikan dari pandang orang lain.”
    Nh. Dini

  • #3
    Pramoedya Ananta Toer
    “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
    Pramoedya Ananta Toer

  • #4
    Pramoedya Ananta Toer
    “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
    Pramoedya Ananta Toer

  • #5
    Tan Malaka
    “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.”
    Tan Malaka

  • #6
    Tan Malaka
    “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan”
    Tan Malaka

  • #7
    Tan Malaka
    “Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri.
    (bab 3, ilmu alam -science page 99)”
    Tan Malaka, Madilog

  • #8
    Tan Malaka
    “Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi”
    Tan Malaka

  • #9
    Tan Malaka
    “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka ”
    Tan Malaka, Madilog

  • #10
    Tan Malaka
    “Modal bisa memenjarakan manusia, membuat manusia bekerja tanpa henti dari jam 5 subuh sampai jam 8 malam untuk kekayaan oranglain.”
    Tan Malaka

  • #11
    Wiji Thukul
    “Apa gunanya banyak baca buku
    Kalau mulut kau bungkam melulu”
    Wiji Thukul, Aku Ingin Jadi Peluru

  • #12
    Wiji Thukul
    “Jika aku menulis dilarang, aku akan menulis dengan tetes darah!”
    Wiji Thukul, Aku Ingin Jadi Peluru

  • #13
    Wiji Thukul
    “Jika kau tak sanggup lagi bertanya, kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan.”
    Wiji Thukul, Aku Ingin Jadi Peluru

  • #14
    Wiji Thukul
    “Kalau teman-temanmu tanya, kenapa bapakmu dicari-cari polisi. Jawab saja, karena bapakku orang berani.”
    Wiji Thukul

  • #15
    Sukarno
    “ Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ”
    Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1

  • #16
    Sapardi Djoko Damono
    “The day will come
    When my body no longer exists
    But in the lines of this poem
    I will never let you be alone

    The day will come
    When my voice is no longer heard
    But within the words of this poem
    I will continue to watch over you

    The day will come
    When my dreams are no longer known
    But in the spaces found in the letters of this poem
    I will never tired of looking for you”
    Sapardi Djoko Damono

  • #17
    Sapardi Djoko Damono
    “YANG FANA ADALAH WAKTU

    Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
    memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
    sampai pada suatu hari
    kita lupa untuk apa.
    “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
    tanyamu.
    Kita abadi.

    Perahu Kertas,
    Kumpulan Sajak,
    1982”
    Sapardi Djoko Damono, Perahu Kertas

  • #18
    Butet Manurung
    “Kenapa kamu teramat tergantung pada benda-benda aneh ini? Dan mengapa begitu banyak? Harus begitukah hidup orang kota?”
    Butet Manurung, Sokola Rimba: Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba

  • #19
    Soe Hok Gie
    “Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua.”
    Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

  • #20
    Soe Hok Gie
    “Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita”
    Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

  • #21
    Soe Hok Gie
    “Saya mimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh, dan pemuda bangkit dan berkata, “stop semua kemunafikan ! Stop semua pembunuhan atas nama apapun.. dan para politisi di PBB, sibuk mengatur pengangkatan gandum, susu, dan beras buat anak-anak yang lapar di 3 benua, dan lupa akan diplomasi.

    Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras apapun, dan bangsa apapun..dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.”
    Soe Hok Gie

  • #22
    Nh. Dini
    “Masa lampau hanya baik buat diingat sekali-sekali jika itu merupakan sesuatu yang menyenangkan.”
    Nh. Dini, Keberangkatan

  • #23
    Sutan Sjahrir
    “Setiap orang Asia yang terpelajar, yang hidup di negeri terbelakang dan memimpikan suatu kemungkinan supaya negerinya memperoleh persamaan yang nyata dengan Barat yang kaya dan modern, pada dasarnya akan berpikir secara sosialis”
    Sutan Sjahrir

  • #24
    Mohammad Hatta
    “I’d volunteer to go to prison, as long as there are books. Because with books I am free.”
    Mohammad Hatta

  • #25
    Helvy Tiana Rosa
    “Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?”
    Helvy Tiana Rosa, Risalah Cinta

  • #26
    Pramoedya Ananta Toer
    “Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.”
    Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations

  • #27
    Tere Liye
    “Karena kau harus tahu, air mata dari seseorang yang tulus hatinya, justru adalah bukti betapa kuat dan kokoh hidupnya”
    Tere Liye, Amelia

  • #28
    Pramoedya Ananta Toer
    “Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.”
    Pramoedya Ananta Toer, House of Glass

  • #29
    Seno Gumira Ajidarma
    “Apa boleh buat, jalan seorang penulis adalah jalan kreativitas, di mana segenap penghayatannya terhadap setiap inci gerak kehidupan, dari setiap detik dalam hidupnya, ditumpahkan dengan jujur dan total, seperti setiap orang yang berusaha setia kepada hidup itu sendiri—satu-satunya hal yang membuat kita ada.”
    Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara

  • #30
    Nh. Dini
    “Aku diajar berpuasa bukan karena agama, bukan karena keinginan naik surga. Kakek mengajarku buat menahan keinginan, untuk mengetahui sampai di mana aku dapat mengatur kekuatan.”
    Nh. Dini, Sebuah Lorong di Kotaku



Rss
« previous 1 3 4 5 6