Penantian Quotes

Quotes tagged as "penantian" Showing 1-14 of 14
“bukan aku tak mencitaimu
tapi inilah caraku menjaga hati dan kita
dari pada mendekapkan api jahanam ke atas dadaku,lebih baik aku dibakar bara api rindu dalam kesabaran menunggumu, meski dalam waktu sejauh perjalan usiaku”
firman nofeki

“Aku tak masalah bila tidak kau ingat dalam setiap langkah kecilmu. Tapi, aku harap kita saling mendoakan lewat sujud; menundukan kepala dan mengaku bahwa kita hanya makhlukNya yang tak sempurna.
Doa itu yang akan mempertemukan kita suatu saat nanti. Mari, berdoa dan bersiap dalam penantian panjang. Tuhan yang akan mempersatukan kita :))”
fdhayuningtyas

“percayalah dik, Allah akan mempersatukan hati dua insan yg mencintai dalam diam dan kesabaran diatas bahtera syurgawi”
firman nofeki

Norman Erikson Pasaribu
“Dan aku akan terus menunggu dalam keadaan hanya kamu yang tahu berapa lama lagi aku harus menunggu.”
Norman Erikson Pasaribu, Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu

“Ku minum kopi karena ada yang kunanti.”
Iwan Esjepe

“rindu adalah mahkota kebesaran yg kukenakan, berharap kamu dapat mengenaliku dari kejauhan.
padamu, apa yg kusebut sebagai cinta tak lebih tegar dari setetes embun yg berhastrat meretaki bebatuan, tak lebih khusyuk dari do'a-do'a yg kuisyaratkan dalam munajat-munajat hening pengharapan”
firman nofeki

“bukan aku tak mencitaimu
tapi inilah caraku menjaga hati dan kita
dari pada mendekapkan api jahanam keatas dadaku,lebih baik aku dibakar bara api rindu dalam kesabaran menunggumu, meski dalam waktu sejauh perjalan usiaku”
firman nofeki

“Mulutku memang sudah berkata tidak untuk dirimu, tapi sejatinya hatiku masih mengharapkanmu. Harus kau tahu, sebelas tahun mencintai dan menunggu untuk disakiti itu bukanlah waktu yang sebentar.”
Liestianti Hapsari

“Hidup adalah segala
yang menuju;
yang dituju

Hidup adalah penantian
yang panjang;
yang sementara

Hidup adalah rahasia
yang rumit;
yang sederhana

Hidup adalah teka-teki
yang usai tatkala mati.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“hanya pena yang setia menuntunmu pulang ke kota kertasku,Ningtyas
tempat huruf-huruf rindu sering tersesat, dan aku menyusunnya diam-diam menjadi rumah-rumah sajak berdinding jarak dan jejak.
lelapkanlah gigilmu didalamnya! sementara kunyalakan perapian untukmu dari qolbi yang terbakar”
firman nofeki

“di bawah semesta cinta, dan segala doa yang terbit dari ketinggian langitnya
disitu kukhidmatkan teduh penantian,
Tuhan”
firman nofeki

“diantara apapun yang terjadi, entah menghijau, memerah, menghitam atau memutih. aku tak tau apa arti menunggu, aku hanya menyukai apa yang aku lakukan saat itu.”
nom de plume

“kematian yang ia buru kini lesap di matamu,
direbahkan tubuhnya dikuburan dangkal jiwa kekasih, yang ia gali dengan tangan-tangan takdirnya sendiri

ia adalah musafir malang yang pernah mengistirahkan pengembaraan di negeri anganmu
dirahim hatimu,kekasih
pernah dirambahnya ladang-ladang luka yang purba
kemudian ditanaminya sekebun pohon2 cinta yang rimbun
tempat kelak engkau dapat berjalan dibawah rindangnya, meneduhkan rindumu ditiap cabang-cabangnya”
firman nofeki

“Nanti,
Saat aku telah lelah menanti-nanti.
Jangan sapa aku dulu.

Nantikan saja,
Sampai aku melupakan saat-saat menantimu.
Lalu ku kan menyapamu terlebih dahulu.”
xN10b