,

Filsafat Quotes

Quotes tagged as "filsafat" Showing 1-28 of 28
Andi Fitriyanto
“Neraka adalah ketika kamu tak lagi bisa mencintai, tak bisa merasa iba, dan tak bisa melihat manusia lain sebagai saudaramu.”
Andi Fitriyanto, Inkonfeso

Andi Fitriyanto
“Maknai hidupmu dengan literasi dan aksi. Berkaryalah tanpa pamrih pundi-pundi. Jadilah benderang di tengah gulita, pencerah di antara keluguan pikiran yang memayoritas. Bergelimanglah dalam kearifan dan kemaslahatan. Kau adalah spesies unggul yang seharusnya mengajak kepada keunggulan, tidak kepada paradigma picik geosentris dan kecerobohan pola pikir.”
Andi Fitriyanto, Antitesis

Andi Fitriyanto
“Kau bukan manusia yang berpikir jika kau belum membangkang atas pikiran usangmu. Pembangkang superioritas akan selalu menemukan jalan untuk mengekspos propaganda busuk yang mengerdilkan logika dan mengebiri keluhuran kemanusiaan demi meraih kasta tertinggi inteligensi, manusia unggul yang memaksimalkan akal dibandingkan keyakinan semu dan delusi.”
Andi Fitriyanto, Antitesis

Andi Fitriyanto
“Kita tercipta dari debu-debu semesta, bertaburan melayang-layang berotasi pada poros kehakikian makna, berevolusi mengelilingi ketaksaan hingga bertransformasi menjadi kenyataan mengakar yang tertanam kokoh pada tekanan gravitasi kemanusiaan dan peradaban berparadigma futuristis.”
Andi Fitriyanto, Antitesis

Andi Fitriyanto
“Sains tidak pernah mendiskreditkan agama, meskipun ia otonom dan bersifat bebas nilai, karena tujuan utamanya hanyalah mengungkap kebenaran secara terukur melalui sarana ilmiah. Lebih lagi, agama tidak akan pernah bisa dieradikasi oleh sains karena ia akan selalu menemukan pembenaran melalui ayat-ayat sucinya di setiap pengungkapan saintifik.”
Andi Fitriyanto, Enigmakrostik

Andi Fitriyanto
“Kematangan nalar dan kognisi adalah pusara bagi segala keilusifan, kegaiban, dan absurditas.”
Andi Fitriyanto, Enigmakrostik

Andi Fitriyanto
“Tidak ada harga mati di sepanjang lorong sivilisasi, kecuali evolusi. Ia adalah hal yang tidak terelakkan. Evolusi adalah harga mati. Namun, harga yang bisa ditawar adalah resultan dari evolusi: deklinasi, stagnasi, atau eskalasi. Manusia memiliki potensi untuk merekayasanya. Namun, ia dibatasi oleh daur hidup yang terlimitasi. Ia berlomba dengan waktu, dan alam raya memiliki kuasa penuh untuk menavigasinya.”
Andi Fitriyanto, Enigmakrostik

Andi Fitriyanto
“Tidak ada manusia waras yang anti terhadap humanisme. Manusia beradab adalah mereka yang antikeobsoletan, kebebalan, arogansi, dan kebiadaban. Kredo, agama, ketuhanan, kepercayaan, hingga spiritualitas sejatinya adalah sarana kemanusiaan—sebuah agen pencerah—maka ia harus bersifat fleksibel, karena evolusi adalah harga mati; ia tak terelakkan. Ketika sebuah ajaran arkais masih melestarikan dalil-dalil usang berdasarkan ketuhanan yang tidak selaras dengan kompromi moralitas universal yang terukur dan teruji, kesetaraan, diversitas, perkembangan zaman, dan kemajuan ilmu pengetahuan, maka ia menjadi ancaman bagi koeksistensi dan sepatutnya menempuh upaya moderasi. Asimilasi, integrasi, dan sinkretisme adalah keniscayaan, sebuah keharusan demi mencapai kulminasi kemanusiaan. Jika tidak, bersiaplah untuk ditelanjangi, dieliminasi, atau punah tergerus evolusi.”
Andi Fitriyanto, Enigmakrostik

“Selalu kelilingi diri Anda dengan teman-teman yang memiliki banyak cahaya di dalamnya. Dengan begitu, Anda akan selalu memiliki lilin di sekitar Anda saat hari gelap.”
Suzy Kassem, Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem

“Ikhlas adalah ilmu yang dipelajari dengan tidak mempelajarinya”
Muhammad Ilham Prayogo

“Terkadang memang ada satu atau dua hal yang memaksa kita berpikir untuk tidak berpikir sekali lagi.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

Plato
“Matilah dengan iradat, tetapi hiduplah dengan tabiat.”
Plato

Marcus Aurelius
“Jadilah seperti tebing di pinggir laut yang terus dihujam ombak, tetapi tetap tegar dan menjinakkan murka air di sekitarnya.”
Marcus Aurelius, Meditations

Rusdi Mathari
“Air tak pernah menolak yang datang padanya. Bulan dan bangkai sama-sama diapungkanya.”
Rusdi Mathari, Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Kisah Sufi dari Madura

Andi Fitriyanto
“Tidak ada manusia waras yang anti terhadap humanisme. Manusia beradab adalah mereka yang antikeobsoletan, kebebalan, arogansi, dan kebiadaban. Kredo, agama, ketuhanan, kepercayaan, hingga spitualitas, sejatinya adalah sarana humaniora—sebuah agen pencerah, maka ia harus bersifat fleksibel, karena evolusi adalah harga mati, ia tak terelakkan. Ketika sebuah ajaran arkais masih melestarikan dalil-dalil usang berbasis ketuhanan yang tidak selaras dengan kompromi moralitas universal yang terukur dan teruji, kesetaraan, diversitas, perkembangan zaman, dan progres-progres sains, maka ia menjadi ancaman bagi koeksistensi dan sepatutnya menempuh upaya moderasi. Asimilasi, integrasi, dan sinkretisme adalah keniscayaan. Sebuah keharusan, demi mencapai kulminasi kemanusiaan, jika tidak, bersiaplah untuk ditelanjangi, dieliminasi, atau punah tergerus evolusi.”
Andi Fitriyanto, Enigmakrostik

Budi Darma
“Tapi takdir pun, selama takdir itu berjalan sesuai dengan hukum alam, pasti dapat ditelusur. Ex nihilo nihil fit. Tidak ada sesuatu yang berasal dari sesuatu yang tidak ada. Kalau ada ini pasti ada itu, kalau ada itu pasti ada ini.”
Budi Darma, Ny. Talis: Kisah Mengenai Madras

“Filsafat Cina, Tao Teh Ching, dalam The Book of Change mengajarkan, 'Dia yang mengenal orang lain adalah seorang bijak. Dia yang mengenal dirinya sendiri adalah orang yang tercerahkan. Dia yang menguasai orang lain memiliki kekuatan. Dia yang menguasai dirinya sendiri memiliki kekuasaan.' Menguasai diri sendiri membuat kita terus seimbang.”
Maisie Junardy, Man's Defender

“Cinta harus tidak memiliki”
Muhammad Ilham Prayogo

“Kebenaran itu absolut, jika memiliki definisi yang sama”
Muhammad Ilham Prayogo

Henry Manampiring
“Maka manusia yang menahan dirinya untuk hidup dalam batas yang ditetapkan Alam, tidak akan merasakan miskin. Sebaliknya, manusia yang melewati batas-batas ini akan terus-menerus dikejar kemiskinan, tak peduli betapa kayanya dia.”
henry manampiring, Filosofi Teras

Jostein Gaarder
“Jika rusa kecil itu bisa tergeletak tak bernyawa di hutan, mungkin akan semudah itulah giliranku berikutnya untuk mati.”
Jostein Gaarder, Maya

Erich Fromm
“Kesatuan yang dicapai dalam kerja produktif tidaklah bersifat antarpribadi; kesatuan yang dicapai dalam peleburan orgiastik bersifat sementara; kesatuan yang dicapai oleh kesesuaian hanyalah kesatuan semu. Oleh karena itu, semuanya hanyalah jawaban parsial atas masalah eksistensi. Jawaban yang utuh terletak pada pencapaian penyatuan antarpribadi, peleburan dengan pribadi lain, dalam cinta. (Terjemahan Andri Kristiawan, Penerbit Gramedia)”
Erich Fromm, The Art of Loving

“Insecure saat ini hanya ada dua. Yang merasa lemah mental dan butuh diberi perhatian, dan yang merasa kurang terkenal dan ingin diberi perhatian”
Iki Arrizqi

“Insecure saat ini hanya ada dua. Yang merasa lemah mental dan BUTUH diberi perhatian, atau yang merasa kurang terkenal dan INGIN diberi perhatian”
Iki Arrizqi

Albert Camus
“Kita sering membayangkan secara berlebihan sesuatu yang tak kita ketahui.”
Albert Camus, The Stranger

Fram Han
“Kita akan dibebaskan dari penjara kehidupan saat berjumpa dengan Tuhan.”
Fram Han, Jejak Memori

“Books, the intelligent world's favorite knowledge”
Saleh Ibrahim

“People say that if we study philosophy it will make us distant and doubt the existence of God,but I myself found another reality when I studied philosophy,this reality made me doubt the words of people and made me hate them,I realised that one day when people leave me,only God will be with me when people cannot do this.”
Azka Najhan